"Good morning, Kak." Sapa Shani yang baru saja terbangun dan memeluk Viny yang berada di sampingnya.
Pagi itu bukan hal biasa yang Shani lihat. Pasalnya Viny bangun lebih dulu daripada Shani. Kini dia tengah menatap layar ponselnya serius. Tapi menoleh begitu saja ketika ada pergerakkan dari sang kekasih tanda terbangun dari tidurnya.
"Pagi, cantik." Balas Viny tersenyum sambil mengusap kepala Shani dan mengecupnya.
"Tumben udah bangun."
"Iya kan semalem tidur awal. Apalagi tidurnya sama kamu." Shani hanya tersenyum dan kembali mengeratkan pelukannya.
"Ee.. Shan.." Panggil Viny tiba-tiba.
"Hmm?"
"Aku gabisa nginep sampe besok deh."
Shani langsung merenggangkan pelukannya lalu menatap Viny.
"Loh kok gitu? Kan udah janji."
"Iyaa, tapi Lidya ngajakin hangout. Aku lupa."
"Ck! Gimana sih?! Padahal hari ini kokoh pulang, dan besok mau makan siang bareng sama papa juga. Aturan kamu ikut." Kesal Shani.
"Iya maaf ya. Aku gaenak sama Lidya. Lain kali deh ya."
"Hhh.. yaudah sana pergi." Jawab Shani ketus seolah-olah mengusir Viny.
"Ihh kok ngusir sih."
"Ya kamu gitu."
"Hmmm.. yaudah aku mandi dulu yah mmuah." Ujar Viny sebelum akhirnya bangkit dan menuju ke kamar mandi.
•••
Siang ini Viny tengah berada di sebuah cafe terkenal di daerah Jakarta Selatan. Dia sedang menunggu seseorang yang memang sudah membuat janji dengannya. Orang itu adalah Lidya, teman segenerasi Viny di JKT48.
Namun Lidya sudah resmi lulus dari grup itu sejak beberapa bulan yang lalu. Karena sudah lama tidak bertemu, hari ini mereka berencana untuk sekedar mengobrol dan melepas rindu.
"Woy kring.. sorry ye lama." Akhirnya orang yang ditunggu pun datang.
"Santai aja. Lo pesen gih."
"Lo traktir kan?"
"Ck! Iyaa."
Lidya hanya tertawa dan kembali fokus dengan buku menu untuk memilih makanan kesukaannya. Begitu pula dengan Viny, dia mulai membuka-buka menu makanan yang menurutnya paling enak.
Setelah selesai memesan, mereka tentu melanjutkan obrolannya yang memang sudah banyak topik yang mereka lewatkan.
"Lo sama Shani aman kan?"
"Aman sihh.. cuman.."
"Kenapa? Jangan bilang lo selingkuh?!" Tanya Lidya spontan.
"Sialan lo bencong! Ya gak lah!"
"Ya terus kenapa?"
"Temen magang gue.."
"Ah elah basa-basi lo! Cepetan kek ngomongnya!"
"Yaelah sabar dulu napa cong! Jadi temen magang gue namanya Gina, dia lagi berusaha deketin gue gitu. Mana kalo manggil ke gue bab beb bab beb lagi. Ya dia emang baik banget ke gue. Cuma gue ngerasa... ya gitu deh."
"Yaudah gebet aja elahh."
"Mulut loo! Shani mau gue kemanain deh?!" Sungut Viny yang membuat Lidya terkekeh.
"Lo ngerasa dia naksir lo gitu? Terus ngasih perhatian lebih ke elo?"
"Iya.. dan lo tau gak sih? Semalem kan gue nginep di rumah Shani t.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Detik Terakhir [END]
ФанфикDua perempuan yang dipertemukan untuk saling mencinta. Ini takdir. Dan tidak ada yang bisa memisahkan mereka. Karena cinta adalah cinta, hingga detik terakhir.