"Jadi gimana seminggu magang?"
"Umm, aku udah lumayan nyaman sih Kak. Walaupun awalnya takut banget karna aku suka ga pedean hehe."
Viny meminum kopi yang ada di depannya, "Ya wajar sih. Dulu aku juga gitu pas awal-awal. Eh btw, kamu univ mana sih? Aku lupa nanya deh dari awal."
"Untar kak." (Kurang tau di Untar ada interior design apa gak. Anggep aja ada ya wkwk)
Sontak Viny tersedak kue yang baru saja dia makan.
"Shi–" umpat Viny dalam hati.
"Eh, hati-hati kaak." Becca terlihat panik dan mencoba membantu Viny namun ditolak.
Viny masih batuk namun tertawa, "Gak gapapa kok, suka keselek."
"Minum dulu kak." Ujar Becca diangguki oleh Viny.
Becca, mahasiswa yang sedang magang di kantor tempat Viny bekerja ini memang terlihat sangat ramah. Wajahnya yang cantik kebarat-baratan (bule), dan posturnya yang tinggi membuatnya semakin menarik.
"Kamu blasteran mana sih? Tinggi banget." Viny mencoba bertanya hal ini karena sangat penasaran sedari awal melihatnya.
"Aku Belanda. Papaku Belanda, mamaku Indo-Chinese."
Viny terlihat kagum, "Pantes perfect banget."
"Haha bisa aja kak. Aku gak se-perfect itu kok."
•••
"Gimana mau balik, orang aku udah gak suka."
"Tapi kan orang tua Cici ngejodohin."
"Hmm, kalo jodoh. Kalo gak? Lagian yauda gaperlu pacaran juga. Kalo jodoh bakal nyatu juga kan? Dan pasti aku bakal nerima dengan sendirinya. Tapi ya semoga gak." Jelas Shani diakhiri senyumannya, "Udah ah yuk pulang. Udah kenyang."
•••
Hari ini tidak begitu lelah untuk Shani. Karena hanya ada satu kegiatan yang tidak memakan banyak waktu. Hanya talkshow di salah satu stasiun TV. Tentu dia merasa sangat bosan di jam-jam seperti ini. Apalagi dia belum merasakan kantuk sama sekali.
"Ngapain ya? Sepi banget hidup." Gumam Shani di atas tempat tidurnya.
Shani segera menyiapkan segala peralatan untuk live Showroom. Mungkin banyak fans yang bisa membuatnya merasa terhibur malam ini.Namun..
Drrt drt
Mata Shani segera beralih ke ponselnya yang bergetar, yangmana dia letakkan di atas kasur.
LINE
Lidya invite you to KIII Old
KAMU SEDANG MEMBACA
Detik Terakhir [END]
FanfictionDua perempuan yang dipertemukan untuk saling mencinta. Ini takdir. Dan tidak ada yang bisa memisahkan mereka. Karena cinta adalah cinta, hingga detik terakhir.