Pulang pulaaang

3.9K 186 2
                                    


Author POV

Hari ini member Team KIII telah kembali ke Jakarta. Serangkaian Circus Part III di Jawa Timur telah mereka selesaikan dengan baik. Tentunya. Karena usaha keras mereka pasti akan membuahkan hasil yang baik.

Kini para member satu per satu meninggalkan bandara karena memang orang tua mereka sudah menjemputnya. Lain dengan Viny dan Shani. Mereka memang berencana untuk pulang berdua menggunakan taksi. Mengingat papa shani yang tadi sudah menghubunginya bahwa beliau tidak bisa menjemput karena urusan kantor.

"Shan, jadi pulang bareng kan?"

"Iya kak jadi. Papa kayanya belum kelar juga deh kerjaannya."

"Yaudah kita ke depan nyari taksi dulu."

Viny dan Shani berjalan ke arah lobby depan untuk mencari taksi. Genggaman tangan mereka pun belum mereka lepas sedari turun dari pesawat. Pasangan yang sangat serasi. Hubungan mereka berdua memang selalu membuat iri para member. Apalagi keromantisan Viny terhadap Shani.

Setelah menemukan taksi, mereka berdua langsung masuk ke dalam. Shani terlebih dahulu diantarkan pulang, kemudian Viny melanjutkannya ke rumahnya. Tapi Shani ingin Viny untuk mampir ke rumahnya. Bukan egois karena tidak mengerti dengan tugas-tugas Viny, maksud Shani adalah agar Viny lebih memikirkan kondisi badannya.

"Nanti kamu ke rumah aku dulu yah."

"Yah Shan, aku masih banyak tugas. Kayanya tunda dulu ya mainnya."

"Kaak.. kakak tuh masih capek. Bisa ngga sih ngga mikirin tugas dulu?" Ujar Shani dengan nada tegasnya. Bagaimana tidak? Viny selalu saja mengorbankan kesehatannya demi tugas-tugasnya itu.

"Ya tapi kan biar cepet kelar. Katanya kamu mau ngertiin aku sama tugas aku." Balas Viny diakhiri wajah cemberutnya.

"Ya ngertiin kak. Tapi bukan berarti kamu tuh ngorbanin kesehatan kamu gitu aja. Aku ngertiin kalo kamu sibuk, tapi please pikirin kesehatan kamu. Kalo kamu ngga sehat mana bisa kamu fokus ngerjainnya."

Viny masih terdiam.

"Aku tau kamu hard worker. Tapi jangan jadi workaholic yang sampe lupa sama kesehatan. Aku khawatir sama kamu kaak, kamu tau itu kan?" Lanjur Shani dengan nada lembut seraya menatap Viny dan mengelus lembut lengan Viny.

"Mm.. iya iya maaf yah. Aku bakal usahain buat tetep mikirin kesehatan aku kok. Makasih yaa sayang, uda selalu ingetin aku. Aku beruntung punya kamu." Balas Viny lalu memeluk Shani dan mengecup puncak kepala yang diletakkan di caruk lehernya.

Akhirnya Viny pun luluh dengan perlakuan Shani terhadapnya yang memamg selalu peduli. Bahkan mantan-mantannya tidak ada yang mengalahkan perhatian Shani kepadanya. Beruntungnya.

•••

Viny POV

Setelah menempuh perjalann yang cukup jauh, akhirnya kami sampai di rumah Shani. Iya. Akhirnya aku luluh untuk tetap tinggal di rumah Shani sebentar. Ya memang sih, tubuhku rasanya lelah sekali. Tapi jujur tugasku masih mengisi pikiranku. Tak apalah. Demi Shaniku, aku harus menurutinya. Aku tidak mau dia sampai marah karena lagi-lagi aku tidak menuruti perkataannya. Shani memang malaikat untukku. Dan aku sangat menyayanginya. Sangat.

"Ayok masuk."

"Sini aku bawain koper kamu."

"Udah gapapa kan kamu juga punya koper sendiri. Ngga usah sok kuat deh."

"Huhh dasar. Bikin gemes aja." Ujarku yang kemudian menyusul Shani masuk ke dalam rumahnya. Rumah besar dua lantai yang hanya dihuni oleh dua orang.

Ya. Shani hanya tinggal bersama ayahnya di Jakarta. Karena memang kantor papanya di Jakarta. Sementara mamanya di Jogja bersama adik dan kakak Shani.

Author POV

"Sayang aku mandi duluan ya."

"Tumben amat rajin."

"Tuh kan gitu. Giliran mau langsung bersih-bersih aja dikatain gitu." Ujar Viny dengan muka datarnya yang sudah mulai mengantuk.

"Hahaha bercanda ihh. Gitu dong bagus ada kemajuan. Itu artinya kamu sayang sama aku karna mau dengerin aku."

"Ohh jadi selama ini kamu anggep aku ngga sayang kamu gitu?"

"Eh eh ya ngga gituu. Emm.. maksudnya tuh kamu ngehargain aku gitu loh karna kamu nurutin aku. Kan itu bagian dari sayang juga."

"Hhh terserah deh Shan aku mau mandi abis itu mau tidur uda ngantuk banget." Ujar Viny menghela nafasnya karena sedikit sebal dengan ucapan kekasihnya itu dan bergegas masuk ke kamar mandi yang memang berada di kamar Shani.

Shani terkekeh melihat kakak kesayangannya itu. Rasanya seru menjahili kakaknya. Karena biasanya Vinylah yang menjahili Shani.

Lima belas menit kemudian Viny keluar dari kamar mandi dan langsung membaringkan tubuhnya di samping Shani yang sedang memainkan ponselnya.

"Dasar kebo." Gumam Shani yang ternyata terdengar oleh Viny.

"Udah sana kamu gantian mandi. Abis itu tidur aku pengen meluk kamu." Ujar Viny dengan entengnya seperti tak berdosa. Memangnya Shani guling dipeluk-peluk.

"Apaan deh mulai modusnya. Tidur mah tidur aja." Dengus Shani karena kesal dengan kakaknya yang pemodus itu.

"Kamu hari ini ngeselin banget deh Shan. Serius." Ujar Viny yang masih asyik dengan posisi telungkupnya sambil memejamkan matanya. Suaranya mulai melemah, seperti orang tidak sadar karena rssa kantuknya.

Shani terkekeh.

"Biarin dong. Gantian! Kamu juga biasanya jailin aku mulu. Mang enak!
Udah ah mau mandi biar cantik. Muahh." Balas Shani kemudian dan mengakhiri ucapannya dengan kecupan sekilas di pipi Viny dan dilanjut ke kamar mandi.

"Hadeeh tuh manusia emang paling bisa bikin orang takluk lagi." Ujar Viny yang masih memejamkan matanya. Tapi pada akhirnya pun dia senyum-senyum sendiri karena perlakuan kekasihnya itu.


Tuuu biii.. kentinyuuuut!
Jangan lupa vote! Hahah

 kentinyuuuut!Jangan lupa vote! Hahah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Detik Terakhir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang