Penyesalanku

1.8K 155 40
                                    

"Iya hati-hati ya. Maaf gabisa nganter."

"Iya gapapa kok. Daah."

Tap!

Shani segera menuruni tangga untuk menemui Beby di bawah dengan mobil yang sudah di pesannya. Mungkin ini waktunya mereka berdua berangkat latihan secara bersamaan. Lagipula, kost Beby tidak begitu jauh dari rumah Shani.

Ceklek

"Hai. Maaf ya lama." Sapa Shani sembari duduk di sebelah Beby.

Beby tersenyum menunjukan pipi bolongnya, "Iya gapapa kok. Pak ke tempat sesuai maps ya."

"Baik, mbak."

~

Sesampainya di tempat latihan, beberapa pasang mata memandangi mereka. Seperti biasa, ada Gracia dan Desy yang sudah terlebih dulu sampai, juga beberapa member lain.

Gracia yang melihatnya pun merasa sedikit aneh. Pasalnya sudah dua kali mereka berangkat berdua.

"Cici ga dianter Kak Viny lagi?" Tanya Gracia begitu Shani dan Beby duduk di kerumunan member.

"Engga. Dia gabisa nganter katanya." Gracia hanya mengangguk dan ber-oh ria.

"Kayanya Shani makin deket aja sama Beby gue liat-liat." Celetuk Desy yang membuat Shani sedikit gugup. Sementara Beby, hanya tersenyum dan menunjukkan percaya dirinya, "Iyadong. Kapten tuh harus deket sama semua member haha."

Ya itu lah Beby. Selalu melontarkan candaan jahilnya kepada semua member. Selalu bersahabat. Tidak heran jika dirinya disegani hampir semua juniornya.
Apalagi pemikiran dewasanya, yang membuat omongannya selalu berbobot namun tetap menyelipkan candaan. Itu salah satu sifat Beby yang sangat Shani segani.

"Sa ae kapiten jenong. Bilang aja mau nikung Kak Viny." Kali ini giliran Tasya yang meledek.

Yah, mungkin candaan Tasya ada benarnya juga. Hanya saja mereka belum tahu jika itu niat Beby.
Sebenarnya bukan niat awal, namun Beby sudah terlanjur jatuh hati dengan Shani. Apa itu sebuah keterpaksaan? Rasanya aneh jika merusak hubungan orang disebut terpaksa. Entahlah, hanya Beby yang tahu.

"Gapapa dong nikung, biar kaya Raya Kitty hahaha."

See! Beberapa member tertawa dibuatnya. Candaannya selalu asyik dan menghibur. Namun kali ini tidak untuk Shani.
Dia malah memukul pelan paha Beby untuk memberi kode agar tidak seperti itu. Shani sangat takut jika semuanya tahu yang sebenarnya.

~

Satu jam berlalu, itu tandanya semua member KIII sedang break latihan. Shani segera duduk di dekat tasnya, meneguk minuman di dalam botol warna putih.

Tapi tunggu. Tiba-tiba Shani ingat seseorang ketika melihat botol itu. Itu merupakan botol milik Viny. Kalau dipikir-pikir, mereka sudah menjalani hubungan ini sangat jauh. Bagaimana rasanya jika Shani jauh dari Viny?

Shani yang sedang melamun memandangi botol dikejutkan oleh Beby yang duduk di sebelahnya.

"Ngelamun muluu."

"Eh, hehe. Ngga kok. Capek aja."

Beby melirik ponsel Shani yang menyala, "Ada chat tuh."

Shani menunduk dan meraih ponselnya. Ah, ternyata itu pesan dari Viny.

Kak Viny

Semangat latihannya!

Kalo sakit jangan dipaksain ya, istirahat aja. Semangat cici!💕

Shani tersenyum kecil dan membalas pesan itu. Terbesit rasa kesal dari dalam diri Beby. Dia sangat tahu kalau itu Viny. Mungkin menurutnya, ada dia di sampingnya pun akan tetap menomor satukan Viny.

Detik Terakhir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang