Dua perempuan yang dipertemukan untuk saling mencinta. Ini takdir. Dan tidak ada yang bisa memisahkan mereka. Karena cinta adalah cinta, hingga detik terakhir.
Hari demi hari berlalu. Hari demi hari pula mereka lewati tanpa adanya hubungan sebagai sepasang kekasih. Hari mereka kosong. Apalagi dengan keadaan Jakarta seperti saat ini, yang tidak memungkinkan keduanya untuk sekedar mencari hiburan. Hanya bisa berdiam diri di rumah.
Shani semakin dekat dengan Beby. Tentunya sudah menceritakan kejadian tiga hari yang lalu dengannya, juga Gracia, sahabatnya. Namun mereka berdua masih menjalani dengan status sebagai teman satu team dan senior-junior. Beby tidak berani merebut Shani dari Viny. Walaupun dia tahu, mereka berdua telah mengakhiri hubungannya.
Sementara di kamarnya, Viny sedang mengerjakan skripsinya. Terlihat sangat fokus, padahal di dalam pikirannya sangat berantakan.
"Astagaa! Susah banget buat mikiir! Kamu bener-bener bikin aku gila, Shan!" Monolog Viny mengacak-acak laptopnya karena frustasi.
Dia membuka aplikasi instagramnya, terlihat ada Shani yang mengunggah ceritanya 12 jam yang lalu. Ternyata berupa foto screenshot yang menunjukkan bahwa Shani mengucapkan Beby yang sedang berulang tahun melalui video call.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bahkan pas aku ultah aja kamu gak ngucapin aku lewat story kaya gini, Shan. Apa kalian udah jadian? Hhhh." Monolog Viny yang masih memperhatikan foto itu.
Drrt drrt!
Incoming call from Lidya
"Woy, Kring!" Reflek Viny menjauhkan ponselnya karena teriakan Lidya.
"Eh bencong! Biasa aja kali!"
"Hehehe lo di humz gak?"
"Iyalah. Mau kemana gue emang."
"Gue gabut. Mau ke elo ya?"
"Ogah ah! Ntar lo corona lagi. Makin bikin gue stress."
"Yailah jahat bener. Gue mandi dulu kali, pake sanitizer, kalo perlu pake jas ujan deh gue naik mobil."
"Serah lo deh. Tapi sebelum masuk gue semprot dulu pake selang di depan rumah. Udah buruan ah!"
Viny mematikan sambungannya secara sepihak. Yang pastinya membuat Lidya menggerutu di seberang sana.
Mungkin kedatangan Lidya nanti bisa sedikit membuat Viny lega karena dia akan menceritakan masalahnya pada Lidya. Viny sama sekali belum menceritakannya ke siapapun. Dia terlalu memendam semuanya sendiri, karena itu dia sangat stress saat ini.
Kurang dari satu jam, Lidya pun akhirnya datang. Ternyata perkataan Viny yang tadi hanya bercanda kalau dia akan menyemprotnya dengan selang air. Tanpa basa-basi, Lidya masuk ke rumah Viny karena memang sudah dekat dengan keluarganya.
Seperti biasa, pertemuan mereka akan menciptakan kerusuhan dan perkelahian kecil. Namun hal itu hanya bercanda. Sampai akhirnya Viny menceritakan masalah yang sedang menimpanya akhir-akhir ini.