"Happy birthday to you.. Happy birthday to you.. happy birthday, happy birthday.. happy birthday to you.."
Kejutan dari generasi 2 pun akhirnya sukses.
Iya. Setelah kegiatan di thetaer benar-benar selesai, Viny diajak Kak Putri untuk ke sebuah cafe. Di mana Viny akan diberikan kejutan oleh teman-teman segenerasinya.Perihal Shani, dia memang tidak ikut. Karena mungkin dia merasa canggung ketika bersama dengan generasi dua yang lain, walaupun dulunya sudah terbiasa satu team.
Shani juga ingin membiarkan Viny membagi waktunya untuk teman-temannya, dan akan belajar untuk lebih mengerti lagi tentang kegiatan Viny.Nyatanya Shani bahagia ketika melihat Viny-nya tersenyum lebar dengam teman-temannya di beberapa instagram story milik mereka itu. Dia sadar, Viny masih punya kebahagiaan lain di luar sana, bukan hanya dengan dirinya saja.
"Cici, gak ngerayain sama Kak Viny?" Tanya Gracia yang memang masih bersama Shani saat ini di sebuat restoran.
"Gak, Ge. Ini waktunya dia buat bahagia sama temen-temennya. Toh jarang-jarang. Aku udah dari pagi juga sama dia. Kali aja dia bosen kan?"
"Iya juga sih, Ci. Kebahagiaan dia masih banyak.. Eh tapii mana pernah cici ngebosenin di mata Kak Viny?"
"Pasti ada lah, Ge. Aku aja bosen sama kamu terus.." Ujar Shani dengan entengnya tentu membuat Gracia kesal
"Angel setengah devil banget, Cici. Bisa jahat gituu.. aku pulang nii.."
"Hahaha nggak lah, Gee. Kamu sahabat terbaik aku. Mana mungkin aku bisa bosen sama kamu. Yah walaupun kamu alay sih. Aku tetep nerima kamu."
"Ujung-ujungnya juga dikatain lagi. Au ah mau sama Anin aja!" Gerutu Gracia kesal.
"Dasar.. eh by the way gimana kamu sama Anin? Udah taken?"
"Belum.."
"Kok??"
"Ya susah, Cii. Aku deg-degaan. Mana Puchi deket-deket dia mulu lagi. Kan aku jelezzz."
"Tenang ajaa.. Puchi cuma main-main kok. Makanya kamu gerak cepet biar gak keduluaan!"
"Bantuin dong, Cii!"
"Iyaa ntar aku bantuinn, ngegas amat mbaknya.. Sama Kak Viny juga ntar."
Obrolan-obrolan kecil hingga serius pun terus mereka lakukan sampai perut terasa kenyang dengan makanan yang mereka beli.
Sementara di tempat lain, Viny sedang berbahagia mendapat kejutan dari teman-temannya itu. Candaan yang sudah lama tidak mereka lakukan, malam ini mereka tumpahkan. Terutama Lidya, sahabat sekaligus teman berdebat Viny.
"Eh, Kring.. Lo lulus sama Shani bakal lulus juga dong?" Tanya Lidya dengan asalnya.
"Mulut loo! Sembarangan banget kalo ngomong." Viny menyangkal omongan Lidya sembari memasukkan kue ke dalam mulut Lidya.
"Jahat amat lo."
"Ya lagian mulut seenaknya banget kalo ngoceh."
"Drama mereka banyak banget akhir-akhir ini." Ujar Kak Putri yang memang selalu menjadi saksi di mana pun VinShan berada.
"Iyalah VinShan gitulooh. No VinShan, no drama hahaha!" Celetuk Rachel yang kini sudah tidak 'garing'.
"Gue aja sama Rachel masih lengket gini kok. Lo harus buktiin dong kalo VinShan tuh anti karam." Kali ini Nadila yang menimpali.
"Aelaah gue sama Shanju aja udah end!"
"Lah emang lo pernah dianggep ama Shanju? Kaga kali, dia mah iya iya aja sama lo biar cepet!" Celetukan Sisil tidak kalah hebohnya memenuhi ruangan itu. Sontak semua tertawa lepas mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detik Terakhir [END]
FanficDua perempuan yang dipertemukan untuk saling mencinta. Ini takdir. Dan tidak ada yang bisa memisahkan mereka. Karena cinta adalah cinta, hingga detik terakhir.