61

966 35 12
                                    

Jangan lupa untuk :
-Vote
-Comment
-Follow
-Tambahkan ke readinglist

I hope you like it 😍

Akhirnya lagu favorit keluar dong 😍😂

Jam berapa kalian baca ini?

Happy reading, Dear ♥

Tidak ada lagi ciuman manis atau ciuman lembut yang biasa Aurellia terima dari Melvin. Hanya ada ciuman panas, menuntut dan penuh nafsu yang keduanya lakukan di atas ranjang sebuah hottel berbintang tiga.

"Ahhh... " Desah Aurellia tidak tertahankan saat merasakan Melvin meremas dadanya dari balik baju tidurnya. Iya baju tidur!

Tidak bisa hanya diam, Aurellia meremas lembut rambut Melvin yang selalu harum dan memperdalam lumatan mereka. Sungguh dia sudah hilang akal karena obat perangsang sialan itu! Seluruh tubuh Aurellia terasa terbakar dan setiap sentuhan kecil dari Melvin dapat berdampak besar baginya untuk sekarang.

Aurellia tidak menyadari kapan tepatnya Melvin berhasil melepaskan semua pakaian yang melekat pada tubuhnya karena dia baru menyadarinya saat Melvin sedikit mengangkat tubuh yang menindihnya dan diam memandang Aurellia yang telanjang dalam diam. Tatapan mata itu benar - benar membuat Aurellia tidak percaya diri akan tubuhnya sendiri sekaligus terbakar oleh gairah.

"Kita masih bisa menghentikannya, Arra."

"Apa kau ingin membuatku gila dengan rangsangan ini?!"

"Aku tidak ingin kau menyesal! Ini pertama untukmu!"

Aurellia menatap Melvin tidak percaya lalu mendorong Melvin agar menjauh darinya. Dengan kaki yang lemas dan nafas memburu Aurellia menutupi tubuh telanjangnya dengan selimut tebal dan menggapai ponsel Melvin yang berada di atas nakas kayu.

"Apa yang kau lakukan, Arra?"

"Menghubungi Mario!"

"Apa kau sudah gila!"

"Jika kau tidak bisa denganku yang tidak berpengalaman setidaknya aku bisa memaksa Mario, Sialan!"

Sekali hentak Melvin menerjang Aurellia dan menyingkirkan ponselnya hingga terbanting ke lantai. Persetan dengan kerusakan yang mungkin terjadi! Aurellia berhasil membuatnya naik darah hanya karena satu kalimat.

"Aku bisa membereskan ini sendiri!" Parau Melvin disela ciuman mereka.

Ditahannya kaki Aurellia yang merapat karena efek dari obat perangsang yang mempengaruhinya. Berkali - kali Melvin mencecap bibir tipis Aurellia yang manis dengan samar - samar rasa minuman yang Aurellia minun sebelumnya. Bibir tipis dengan seribu satu kata ketus untuknya ini selalu membuat Melvin candu dan rindu bersamaan karena sudah lama tidak mencecapnya.

Tubuh Aurellia menggelinjang hebat saat Melvin menyentuh bagian bawah gadis itu. Hanya sentuhan ringan namun respon tubuh yang Aurellia berikan mampu semakin membangkitkan gairah Melvin.

Ciuman panas Melvin semakin turun dan sampai pada buah dada Aurellia yang indah dimatanya. Tanda - tanda merah tidak bisa Melvin lewatkan begitu saja pada salah satu bagian favoritnya.

"Melvinhh... " Desahnya dengan menyebut nama pria yang selama ini menemani kehancuran hidupnya.

"Kau basah, Arra."

"Ahhhh... " Aurellia mencengkram seprai kuat - kuat merasakan gelombang dahsyat yang menghantam jiwanya.

Membuka matanya dengan perlahan Aurellia memandang langit - langit hottel dan Melvin yang ada tepat diatasnya bergantian. Untuk pertama kalinya Aurellia merasakan terbang karena klimaks yang dia dapat dari ciuman panas dan sentuhan ringan dibawahnya.

MELVIN & AURELLIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang