48

604 29 7
                                    

Jangan lupa klik bintang dan komentarnya😍

Jangan lupa follow akun saya dan memasukan M&A ke dalam readinglist kalian ♥

Play video di mulmed okey. Nggak tahu deh udah hampir 3 part nulis sambil dengerin lagu itu. Dan nggak tahu kenapa lebih suka yang versi reggaenya😅

Happy reading, Dear♥


"Terima kasih!" Pelukan hangat Melvin dapat dengan mudah dari gadis yang duduk di sampingnya yang sejak tadi tidak ada hentinya tersenyum.

"Untuk?"

"Terima kasih untuk semuanya. Kau brengsek!" Aurellia masih enggan melepaskan pelukannya.

"Aku tidak melakukan apa - apa, Arra."

"Kau sudah memberiku banyak hal. Pelajaran kehidupan, sisi pandang dunia melalui sudut pandang lain, liburan yang hebat, uang, keluarga, kesadaran diriku dan kesempatan membiarkanku memiliki kehidupan lebih baik."

Melvin menarik nafas hedak membalas pelukan Aurellia, namun rasa ragu membuat sebelah tangannya hanya menggantung di udara. "Itu keputusanmu, aku hanya memberimu pilihan."

"Terima kasih! Kau memang brengsek!"

"Terima kasih kembali atas pujianmu," Melvin membalas pelukan Aurellia sama eratnya. Dia tahu gadis itu hendak mengucapkan sepatah kata yang tidak dapat di ucapkan dengan mudah. Bahkan ucapan terima kasih pun terdengar kaku dari Aurellia yang sangat jarang mengucap kata itu. Aurellia dan harga dirinya!

Secara perlahan Aurellia melepaskan pelukannya dan tersenyum manis pada Melvin. Lalu diraihnya tisu yang ada di dalam kotak mobil. Sejak tadi dia banyak menangis. Kebahagiaan yang sejak lama dia dambakan akhirnya dia dapatkan. Matanya sembab namun binar kebahagiaan terpatri jelas dimatanya.

"Kau benar. Semuanya baik - baik saja! Selama ini hanya ada ketakutan untuk menemuinya karena aku tidak ingin mendengar kata - kata benci darinya."

"Baguslah kalau begitu."

Aurellia mengangguk dengan senyum bahagianya. Ah dia tidak menyadari jika hari ini dia terlalu banyak bicara pula.

Mobil merah Melvin mulai berjalan membelah jalanan kota Jakarta yang lumayan padat. Memangnya kapan Jakarta tidak padat?! Pria dengan kemeja lengan pendek itu sengaja membuka kap mobilnya sehingga rambut Aurellia menari - nari dibuai angin.

Sesekali Melvin melirik Aurellia dibalik kaca mata hitamnya yang baru dikenakan saat mobilnya mulai melaju. Wajah yang biasanya datar tanpa ekspresi kini tersenyum tanpa henti. Jelas sekali gadis bersurai coklat menyala itu sangat bahagia di hari Natal ini.

Entahlah apa yang dirasakan Melvin sekarang. Dia tidak bisa mendiskripsikannya. Melihat senyum puas gadis itu pun rasanya sangat janggal di hatinya. Melvin tidak suka senyum itu dan Melvin tidak nyaman dengan posisi ini. Di sisi lain juga dirinya tidak dapat melarang asisten pribadinya untuk berhenti tersenyum secerah itu karena itu adalah hak asasinya dan lagi pula akan terkesan jahat memaksa orang untuk berhenti mengekspresikan perasaanya. Toh dulu Melvin pernah menyuruh Aurellia untuk lebih banyak berekspresi seperti sekarang.

Melvin jadi memikirkan banyak hal yang berkaitan tentang Aurellia, si Gadis Naif. Ya, Aurellia itu memang naif dan kenaifannya itu terkadang membuat Melvin kesal dan khawatir karena cara pikir Aurellia yang beranggapan dunia ini indah, ramah, putih dan baik - baik saja. Sungguh naif. Bahkan Aurellia tidak sadar jika dirinya ditindas oleh semesta dan isinya. Terlalu baik, mudah memaafkan, mudah di manfaatkan, mudah di tipu dan terlalu lemah. Cukup satu kata dari Melvin yang menggambarkan Aurellia. Naif.

MELVIN & AURELLIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang