47

589 30 7
                                    

Jangan lupa klik bintang dan komentarnya♥
Jangan lupa follow akun saya juga😅

Dan yang paling penting jangan lupa masukkan cerita ini ke dalam readinglist😍

Happy reading, Dear♥












"We wish you a merry Christmas ... We wish you a merry Christmas ... We wish you a merry Christmas and a happy new year ... Good tidings we bring to you and your kin ... We wish you a merry Christmas and a happy new year"

Alunan khas hari Natal itu mengiringi kemeriahan mansion Melvin. Pernak pernik Natal menghiasi cantik di berbagai sudut. Sedangkan bagian taman depan lebih banyak lampu kerlap kerlip.

Kursi - kursi yang ada di dekat kolam yang biasanya hanya menjadi pajangan tidak berguna kini di duduki oleh Melvin, Vano dan Leo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kursi - kursi yang ada di dekat kolam yang biasanya hanya menjadi pajangan tidak berguna kini di duduki oleh Melvin, Vano dan Leo. Ketiga pria dewasa itu berkali - kali tertawa terbahak - bahak. Oh tentu hanya Vano yang hanya menampilkan senyum liciknya tanpa tawa berlebihan seperti sahabat - sahabatnya. Dari pertemuan orang - orang aneh itu minus Beni tidak menampakkan batang hidungnya. Manusia satu itu sudah menikah berbulan bulan lalu dan dia sedang ada di Prancis bersama istrinya merayakan Natal disana.

Di atas meja depan pria - pria itu terdapat botol - botol beer, sampanye dan beberapa botol lainnya yang isinya mengandung beberapa persen alkohol.

Empat meter dari kumpulan pria - pria berwajah tampan ada Aurellia dan dua pelayan yang membantunya untuk memanggang daging. Peluh Aurellia mengalir beberapa kali di pelipisnya karena efek panas dari memanggang daging.

Benar - benar Natal yang luar biasa untuk Aurellia. Dia akan selalu mengingat hari ini. Untuk pertama dan mungkin terakhir kalinya dia bisa merayakan Natal sangat meriah bersama Melvin dan beberapa orang yang seperti keluarga.

Suara debur ombak yang samar - samar di kejauhan semakin melebarkan senyum Aurellia saat akan menghidangkan hasil masakannya pada Melvin dan sahabt - sahabatnya.

"Ya ampun. Kau di gaji berapa banyak hingga kau mau merangkap menjadi pelayan si brengsek ini?" Celetuk Leo diiringi tawa.

"Tidak banyak, tapi lebih baik seperti ini dari pada menjadi bahan bullyan temanmu itu," ujar Aurellia dengan senyum dan lirikan yang dituju pada Melvin.

Melvin menahan saat Aurellia hendak meninggalkan mereka. Pria itu menyuruh Aurellia duduk di samping Melvin. Di hadapan Aurellia, Leo semakin terbahak dan Vano terkekeh kecil.

"Aku mempunyai tawaran menarik untukmu. Lebih menarik dari yang ditawarkan Melvin." Ucap Leo saat tawanya sudah berhenti.

"Tidak perlu repot - repot. Kau akan semakin miskin jika menawarnya," kata Melvin dengan menuang vodka ke dalam gelas berkakinya.

"Oh ya? Mudah saja aku akan mengencani banyak wanita seperti dirimu, lalu aku akan menggrogoti harta mereka untuk menghindari kemiskinan."

"Jangan licik pada wanita!"

MELVIN & AURELLIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang