30

860 46 5
                                    

Beri part ini vote dan komentar ya😊 aku sayang kalian😘

Happy reading, Dear❤

Sekali lagi Melvin dan Juliana berpelukan untuk menuntaskan rasa keduanya. Hari ini Melvin memutuskan kembali ke Indonesia, setelah satu minggu menetap di negara yang memiliki rakyat dominan beragama Kristen Ortodoks itu.

Mario dan anak buah Melvin yang lainnya sudah berjajar rapi di sekitar pesawat pribadi Melvin. Selain mereka, dari jarak kejauhan juga ada orang - orang kaku dengan jas hitam yang mengintai bandara ini, kata Melvin itu adalah orang - orang yang menjaga Vincent Romanov dan keluarganya.

"Kapan Kau akan berkunjung kembali? " tuntut Juliana.

"Aku masih di hadapanmu dan Kau sudah bertanya seperti itu, Mom? " kesal Melvin tetapi senyum malaikatnya tidak pudar dari wajah tampannya.

"Dasar anak nakal! Jangan terus mengabaikan panggilanku dan seolah - olah menghindariku jika aku berkunjung ke Indonesia!" peringat Juliana dengan keras.

Mengangguk menurut apa yang di katakan Juliana membuat ocehan wanita paruh baya itu lekas selesai.

"Jangan lupa jaga kesehatanmu dan pola makanmu yang teratur!"

"Mom, aku bukan lagi anak umur lima tahun!" tegur Melvin sembari mencium kening Juliana.

"Aku sering lupa jika anakku ini sudah dewasa, sialan aku semakin tua saja!"

"Jangan mengumpat, Mom!" ucap Melvin dan Damian bersamaan.

Juliana terkekeh karena kekompakan kedua anaknya, "Melvin, dengarkan aku! Aku semakin tua dan aku ingin segera menimang cucu. Kapan Kau akan menikah?"

"Sebelum berangkat ke bandara Kau sudah bertanya itu, Mom."

"Lalu kapan Kau akan memberikan ibumu yang sudah tua ini cucu?!"

"Jangan menekannya, Julia," Vincent menarik pinggang Juliana lebih dekat padanya, tahu jika pembicaraan ini tidak ada habisnya sedangkan jadwal penerbangan tidak bisa dirubah semudah merubah warna rambut.

"Baik - baik di sini, Mom. Aku menyayangimu," sekali lagi Melvin mencium kening ibunya kali ini lebih lama hingga Juliana meneteskan air matanya, tidak siap kembali menabung rindu. "Aku titip ibuku pada kalian."

Vincent dan Damian mengangguk mantab untuk permintaan Melvin satu itu, sebenarnya tanpa di minta, mereka juga akan tetap menjaga ratu mereka dengan sangat baik.

Melvin menggenggam tangan Aurellia yang sejak tadi diam di sampingnya menyaksikan drama keluarga yang selalu membuatnya iri. Saat menaiki baru beberapa tangga pesawat teriakana Julaian sedikit mengganggu pikiran Melvin.

"Aurellia! Jangan lupa goda anak nakal itu! Buat dia berlutut menggunakan tips - tips yang aku berikan waktu itu!" suara melengking menggunakan bahasa Indonesia itu membuat pipi Aurellia memerah malu.

Mereka kembali melanjutkan menaiki tangga, mendengar itu ide jahil Melvin muncul. Melepaskan genggaman tangannya, dengan sengaja meremas bokong Aurellia dengan sensual yang mana membuat Juliana berteriak histeris. Sangat kontras dengan Melvin yang mengerang kesakitan dan tawa geli karena mendapat pukulan dari gadis yang di jahilinya.

"Dasar brengsek!" desis Aurellia sebelum berjalan lebih cepat mendahului Melvin yang tersenyum tanpa dosa.

Sekarang wajah Aurellia pasti seperti kepiting rebus. Dari teriakan konyol Juliana hingga remasan— Aurellia tidak ingin mengingatnya. Intinya dua manusia yang masih memiliki hubungan darah itu sama - sama tidak warasnya!

MELVIN & AURELLIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang