Aurellia duduk dengan wajah yang kaku dan mata yang terus menyorotkan permusuhan pada pria di depannya.
Senyum manis namun penuh makna pada bibir sexy Melvin membuat Aurellia ingin sekali hilang dari hadapan Melvin.
"Makanlah dengan benar, Arra! " Melvin terkekeh saat melihat Aurellia hanya menusuk - nusuk steak dagingnya menggunakan garpu dan pisau.
Arra melirik Melvin sekilas setelah itu membuang muka ke arah lain. Namun sialnya mata Aurellia bertemu dengan mata seseorang yang Aurellia benci. Kesya, kakak tirinya.
Apa yang di lakukan wanita ular itu di sini?!, pikir Aurellia saat langkah Kesya semakin mendekat pada meja Aurellia dan Melvin.
Mata mereka saling menatap dengan tajam. Bedanya, Aurellia menatap Kesya sangat tajam dan penuh kebencian. Sedangkan Kesya menatap Aurellia tajam dan meremehkan. Namun Aurellia menyadari jika kakak tirinya itu terkejut akan keberadaan Aurellia sekarang.
"Melvin! " panggil Kesya pada Melvin yang sedang meminum cocktailnya.
Melvin tersenyum menyambut kedatangan Kesya. Aurellia yang duduk di kursinya semakin ingin meledak ketika Kesya yang ikut bergabung dengan mereka.
"Bagaimana pekerjaanmu? " tanya Melvin namun tetap fokus pada piringnya yang berisi spagethi.
"Berjalan dengan lancar. Kemana saja dirimu? Aku menunggumu semalam namun Kau tidak datang" mata Kesya yang berbinar setiap kali memandang Melvin membuat Aurellia paham, jika Kesya menyukai Melvin.
"Aku ada urusan penting jadi tidak bisa memantau langsung berjalannya pemotretanmu" Melvin menoleh pada Kesya sekilas.
Aurellia memperhatikan terus perbincangan kedua manusia di hadapannya dengan rasa yang benar - benar campur aduk. Setelah mendapat bulan - bulanan dari Melvin, sekarang rivalnya datang seakan tidak menganggap keberadaan Aurellia, meskipun Aurellia tidak membutuhkan perhatian kakak tirinya itu. Paket komplit sialnya hari ini!.
'Mengakulah, aku akan menurutimu kemauanmu selama sehari penuh'
Perkataan Melvin tempo hari terngiang di telinganya. Aurellia menatap Melvin lalu pada Kesya yang terus berbicara entah apa.
Di ambil ponselnya di atas meja, lalu mengetikan sesuatu pada layar. Tidak lama ponsel Melvin yang berada di samping tangan pria itu berbunyi tanda pesan masuk.
-Arra-
Apakah tawaranmu tempo
hari masih berlaku?Melvin tersenyum dengan menatap Aurellia penuh arti, mengabaikan Kesya yang mengoceh di sampingnya.
Tentu saja. Apakah Kau
berubah pikiran?
Kau tampan!Melvin terkekeh mendapati balasan dua kata namun membuatnya sangat terhibur.
"Melvin! Malam ini temanku mengadakan pesta, bisakah Kau datang menemaniku? " tanya Kesya penuh harap.
"Sayang sekali Nona. Karena pria di depanku ini sangat sibuk malam ini! " Aurellia menjawab sebelum Melvin membuka suaranya.
Melvin yang menyadari permainan Aurellia semakin melebarkan senyum menggodanya.
"Aku bertanya pada Melvin bukan padamu bitch! " sinis Kesya.
"Jawabannya akan sama saja! "
KAMU SEDANG MEMBACA
MELVIN & AURELLIA
Romance•ROMANCE COMEDY• Jika hanya memandangmu berdosa maka aku siap untuk menjadi pendosa. -Aurellia Elena Dominic Kebahagiaanmu adalah prioritasku. Rindu dan luka ini biarkan menjadi urusanku. Aku tak pandai merangkai kata maka dari itu aku hanya dapat...