15

924 48 0
                                    

"Melvin! " Aurellia berteriak ketika menyadari jika Melvin tidur disampingnya dengan posisi tangan Melvin yang memeluk Aurellia.

"Berisik sekali! " Melvin membenamkan wajahnya tepat pada ceruk leher Aurellia yang semakin membuat Aurellia tegang.

"Bangun sialan! Apa yang kau lakukan bodoh?! " Aurellia menendang Melvin.

"Tidur..." Melvin duduk dengan wajah yang masih mengantuk.

Namun tidak lama, Melvin kembali tidur. Kali ini memberi jarak pada Aurellia agar gadis itu berhenti mengoceh.

Sungguh Melvin sangat mengantuk sekali. Setelah acara selesai dia di hubungi oleh Leo agar segera ke club, hingga pukul empat pagi Melvin baru kembali ke rumah ayahnya. Menyebalkan sekali baru saja matanya terpejam dan lengkingan Aurellia yang menyapanya.

"Pak..." panggil Aurellia memastikan jika Melvin benar tidur atau tidak.

"Hmmm" sahut Melvin namun matanya masih terpejam.

"Ada sesuatu yang ingin saya— mangsutku ada sesuatu yang ingin aku katakan" Aurellia mencepol rambutnya asal - asalan, aktivitas rutinnya setelah bangun tidur.

Melvin diam tidak mengatakan apa pun tetapi, beberapa saat kemudia pria tampan itu duduk di ranjang dengan mengucek matanya. "Apa Arra? Tumben sekali"

"Kau mendapatkan pesan dari kakek" Aurellia turun dari ranjang lalu berjalan ke kamar mandi untuk berniat mencuci muka dan sikat gigi.

Melvin memperhatikan semua yang dilakukan Aurellia, bahkan saat gadis itu sedang menyikat giginya. Memang pintu kamar mandi tidak Aurellia tutup, sehingga Melvin bisa melihat.

"Pesan apa? "tanya Melvin saat Aurellia sudah kembali dari kamar mandi.

"Kata kakek, Kau bisa menghubungi kakek jika Kau sudah siap" Aurellia duduk di sofa yang menghadap pada televisi besar.

Melvin menghampiri Aurellia dan membatalkan rencana tidurnya. "Ah si tua itu tidak sabar ingin cucunya ini menggantikan posisinya"

Aurellia hanya melirik Melvin lalu kembali fokus pada acara berita yang sedang di tayangkan pagi ini. Aurellia tidak paham apa yang di ucapkan Melvin barusan dan Aurellia tidak berminat bertanya.

Ponsel Melvin berdering di atas nakas, membuat Melvin dan Aurellia refleks bersamaan menoleh pada benda tipis itu. "Ambilkan ponselku!" perintah Melvin.

"Kenapa harus aku? " protes Aurellia.

"Karena Kau yang ada di ruangan ini selain aku dan Kau itu aku pekerjakan untuk menuruti perintahku" ucap Melvin dengan muka songongnya.

"Jika aku sudah lebih kaya darimu, akan aku kubur Kau menggunakan uang! " ucap Aurellia sebelum beranjak.

"Idemu tidak terlalu buruk"

Aurellia melempar ponsel Melvin dan dengan sigap Melvin menangkapnya. Tidak ada percakapan di antara keduanya. Melvin mengobrol serius pada orang di sebrang dan Aurellia yang masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi.

💙💙💙

"Setelah ini kita ke pulau Bali" kata Melvin saat Aurellia memasangkan dasi.

"Setelah ini? " tanya Aurellia meyakinkan.

"Dua jam ke depan jadwal keberangkatan kita. Semua sudah aku urus" Melvin memasukan salah satu tangannya kedalam saku celana.

"Kenapa baru mengatakan sekarang! Kau benar benar menyebalkan, aku belum bersiap! " protes Aurellia  dengan berjalan ke meja rias.

MELVIN & AURELLIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang