24

806 41 4
                                    

"Dimana aku? " Aurellia bertanya pada dirinya sendiri saat bangun dari tidurnya.

Kamar yang bernuansa manly dan harum maskulin ini sangat kontras dengan kamar Aurellia yang ada di apartemen Melvin. Kamar Melvin juga tidak seperti ini walaupun kamar ini menguarkan harum khas Melvin namun Aurellia juga yakin jika ini bukan kamar Melvin di apartemen.

Apa Aurellia di culik? Tapi siapa yang mau menculik gadis glandangan sepertinya?!

Awan? Pesawat?, Aurellia melotot terkejut saat menyadari sekarang dia ada di dalam pesawat pribadi entah milik siapa yang pasti pesawat ini mewah. Dengan langkah lebar Aurellia membuka pintu yang ternyata langsung menghubungkan ke ruangan yang seperti ruang tamu atau mungkin ruang santai.

Ruangan yang bergaya klasik namun tidak meninggalkan kesan mewahnya dan Melvin yang sedang duduk di sana dengan tenang menambah kenyamanan mata yang memandang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ruangan yang bergaya klasik namun tidak meninggalkan kesan mewahnya dan Melvin yang sedang duduk di sana dengan tenang menambah kenyamanan mata yang memandang.

"Kau sudah bangun? " pertanyaan yang selalu di tanyakan Melvin ketika Aurellia bangun tidur.

Aurellia mengangguk sambil duduk di hadapan Melvin yang tadi sedang mengutak atik ponselnya dengan di temani sebotol minuman. "Kita mau kemana? "

"Rusia. "

"Menemui ibumu? "

"Ya. Dan memperkenalkanmu padanya. "

Aurellia menegakan duduknya menatap Melvin intens seakan akan Aurellia mau bertemu dengan calon mertuanya yang galak dan pengatur. "Ma—maksudmu? "

Melvin menopang dagunya dengan memandang Aurellia tenang.

"Kenapa dengan wajahmu itu? Tenang saja ibuku tidak akan menggigit atau membunuhmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kenapa dengan wajahmu itu? Tenang saja ibuku tidak akan menggigit atau membunuhmu. Dia malah akan mengajarimu memanfaatkan uang dengan benar. " ucap Melvin enteng.

Aurellia berdecak karena jawaban Melvin, "bukan seperti itu maksudku, Pak. Aku hanya asisten pribadimu atau mungkin lebih tepatnya sasaran bullyanmu, jadi tidak perlu ada sesi perkenalan dengan ibumu. "

Pria pemilik wajah tampan itu tersenyum lebar memperlihatkan gigi - giginya yang rapi dan putih. "Tentu saja harus tetap ada, Arra. Bukankah Kau ingin menikah dengan segala impian konyolmu itu? Ibuku wanita modern, Kau bisa bertanya apa yang harus disiapkan saat mau menikah dan tidak perlu menyesuaikan diri dengan pemikiran kuno seperti keluarga Xavera. Aku rasa jika Kau berbelanja dengan ibuku dengan membicarakan hal konyol itu pasti kau akan senang, " untuk pertama kali ini Melvin benar dalam mengucap nama orang asing.

MELVIN & AURELLIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang