14

823 46 1
                                    

"Setelah ini bersiap - siaplah! " kata Melvin saat Aurellia membantu mengenakan jas hitam yang sangat pas ditubuh tegap Melvin.

"Saya tidak mau! " tolak Aurellia begitu saja.

Dahi Melvin mengerut bingung. Sejak tadi sore Aurellia tidak menolak sama sekali tapi mengapa saat acara akan dimulai gadis ini menolak.

"Why? Dan Arra jangan bicara terlalu formal telingaku bosan mendengarkan. Aku tidak suka" Melvin memberikan dasi berwarna coklat pada Aurellia.

"Saya pikir, maksudku... Aku pikir lebih baik aku tetap disini. Bukankah itu acara keluarga? Aku disini saja" Aurellia kembali merapikan penampilan Melvin yang sebenarnya sudah rapi.

Berbicara tidak formal dengan Melvin rasanya sangat kaku dilidah dan membuat Aurellia sedikit canggung. Sudahlah, lama - lama juga terbiasa.

"Acara ini tidak hanya dihadiri oleh keluarga, ada beberapa rekan bisnis ayah juga yang hadir"

Aurellia hanya menghembuskan nafas kasar, kebiasaannya jika sudah jengah atau kesal. Melvin itu sangat keras kepala.

"Bersiaplah. Aku akan keluar, nanti aku kembali lagi" Melvin tersenyum tipis setelah itu benar benar pergi dari hadapan Aurellia.

Tidak lama dari kepergian Melvin empat pelayan masuk dengan cekatan membantu persiapn Aurellia. Pria itu benar - benar tidak bisa dibantah ya.

"Tidak perlu. Aku bisa bersiap sendiri, kalian lanjutkan saja pekerjaan yang lain. Pasti di luar lebih membutuhkan kalian" tolak Aurellia dengan senyum.

"Tapi, Nona. Ini perintah dari tuan muda Melvin"

"Aku yang akan berbicara dengan Melvin, tenang saja" Aurellia meyakinkan para pelayan itu.

"Maaf, Nona. Saya tidak ingin membuat tuan muda marah" pelayan itu menunduk namun tetap kukuh membantu Aurellia.

"Tidak akan terjadi. Aku yang akan memastikannya. "

Para pelayan itu saling pndang setelah itu pamit mengundurkan diri.

💙💙💙


Sudah jam 20:23. Acara sebentar lagi akan dimulai. Aurellia tahu itu. Dan dia masih duduk tenang di atas sofa dengan televisi di depannya yang menayangkan film Hollywood.

Aurellia benar - benar tidak memperdulikan panggilan dari Melvin. Sejak lima menit yang lalu ponsel Aurellia berdering tiada henti dengan layar memberitahukan jika Melvin sedang menghubunginya.

Pintu kamar Melvin terbuka dengan kasar. Aurellia menoleh sekilas setelah itu kembali memperhatikan televisi di depanny.

"Kau belum bersiap - siap? Lima belas menit lagi acara di mulai Arra! " Melvin tidak habis pikir, sejak tadi gadis itu dia suruh untuk bersiap - siap. Sudah dua jam lebih dan Aurellia masih duduk santai menonton film dengan handuk kimononya yang sejak tadi?!

"Saya sudah mengatakan tidak mau!" jawab Aurellia tanpa mengalihkan perhatiannya.

"Saya? " peringatan Melvin.

"Aku tidak mau! " Aurellia berjalan ke balkon tidak memperdulikan Melvin yang sudah berbicara panjang lebar karena penolakannya.

Dari posisinya disni, Aurellia bisa melihat taman belakan yang sudah di hias dengan lampu, disana juga sudah terlihat orang - orang yang menikmati acara.

"Arra..." panggil Melvin rendah yang membuat Aurellia meremang.

Aurellia tahu Melvin berdiri di belakangnya persis, bahkan saat pria itu bernafas, nafasnya menyapa leher Aurellia yang semakin membuat Aurellia bingung harus melakukan apa.

MELVIN & AURELLIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang