Hai!!!
Sudah setengah tahun lebih ya gaes Melvin ga nongol hihi
Maaf untuk yang sudah menunggu lama🙏🏻
Jangan lupa vote, komentar yang banyak, masukkan ke dalam reading list dan follow akun penulis jika ingin mendapatkan informasi terbaru♥
Happy reading, Dear♥
Aurellia mendesah pelan saat melihat dua papper bag sudah berada di atas meja ruang santai aprtman miliknya. Papper bag dengan logo ternama atau mungkin barang - barang fantastic lainnya tiba - tiba berada di dalam apartmannya seperti ini sudah menjadi hal lumrah bagi Aurellia.
Tidak perlu berfikir keras atau menerka - nerka siapa dalang dibalik semua hadiah - hadiah yang setiap hari dirinya terima karena sesekali terdapat note dengan kalimat singkat tanpa ada kesan romantis sedikit pun di dalam hadiah - hadiah itu.
Melvin, nama itu masih terus mengganggunya setiap hari meskipun Aurellia sudah lama berhenti bekerja sebagai asisten pribadi pria tampan tersebut.
Empat bulan? Lima bulan? Atau mungkin bahkan sudah nyaris satu tahun dirinya berhenti sebagai asisten pribadi Melvin Dirgantara.
Jika dihitung pun seberapa lama dirinya sudah tidak bertemu dengan Melvin maka jawabannya sudah dua bulan lamanya. Terakhir kali bertemu pun Aurellia baru menyadari saat dirinya bangun dipagi hari dan Melvin sudah memeluknya hangat.
Mini dress dan hand bag mewah adalah hadiah yang diberikan Melvin untuk Aurellia hari ini. Sekali lagi desahan lesu saat melihat dua barang mewah yang diterimanya.
Hadiah - hadiah yang diberikan oleh Melvin memang bagus - bagus dan kebanyakan dari apa yang pria itu berikan juga berguna untuk Aurellia. Seperti dress cantik atau pakaian - pakaian casual yang di design langsung oleh designer terkenal di negara ini, Belinda. Dulu Aurellia sempat bertemu dengan wanita cantik yang sudah cukup berumur itu, dan pantas jika namanya menjadi sebesar itu karena hasil rancangannya pun tidak perlu diragukan lagi.
Karena hadiah yang dia dapatkan membuatnya tidak lagi pusing akan apa yang akan dia kenakan jika mendapat undangan acara penting yang harus dia datangi. Aurellia rasa pun Melvin mengetahui jadwal dan kesibukan kesehariannya hingga hadiah yang dia dapat selalu cocok dengan apa yang dia butuhkan. Semenjak dirinya menjadi lebih akrab dengan ayahnya memang kesibukannya hanya menghadiri acara - acara pesta atau amal.
Dan ya acara yang harus dia hadiri dalam waktu dekat adalah pertunangan anak dari rekan bisnis ayahnya. Dari jauh - jauh hari pun dirinya sudah diwanti - wanti oleh ayahnya untuk menghadiri acara itu bersama keluarga, keluarga yang dimaksud tentu saja saudara tirinya itu.
Maaf, karena sepertinya inisiatif ayahnya untuk mendekatkan mereka dengan Aurellia masih susah. Selain egonya yang tidak jauh tinggi dengan ayahnya Aurellia masih membenci mereka. Kelakuan yang manipulatif dan senyum kesenangan saat dirinya pergi dari rumah itu juga masih terbayang jelas di benaknya.
Setelah membersihkan diri beberapa menit Aurellia merebahkan tubuhnya di atas sofa yang menghadap pintu balkon apartemen. Sore ini cerah dan cahaya matahari yang masuk melalui pintu yang terbuka lebar membuat Aurellia menyipitkan matanya.
"Ya Tuhan" ucapnya lelah.
Akhir - akhir ini memang dirinya merasa lelah akan semuanya. Dia rasa karena dipicu oleh pikirannya, ah bukan hanya pikiran tapi juga batin. Sepertinya kalimat yang mengatakan, 'jika batin dan pikiranmu lelah maka tubuhmu pun akan menjadi mudah lelah meskipun tidak melakukan apa pun' itu benar.

KAMU SEDANG MEMBACA
MELVIN & AURELLIA
Storie d'amore•ROMANCE COMEDY• Jika hanya memandangmu berdosa maka aku siap untuk menjadi pendosa. -Aurellia Elena Dominic Kebahagiaanmu adalah prioritasku. Rindu dan luka ini biarkan menjadi urusanku. Aku tak pandai merangkai kata maka dari itu aku hanya dapat...