"Mau kemana Kau? " Melvin yang baru saja dari balkon untuk menerima panggilan seseorang.
"Pergi. " Aurellia melirik sekilas pada Melvin lalu kembali merias wajahnya.
Melvin mendekati Aurellia yang sedang membubuhi lipblam pada bibirnya. "Dengan? "
"Damian. "
"Aku tidak mengizinkanmu. "
Aurellia memutar posisi duduknya menghadap Melvin. "Aku tidak butuh izin darimu. "
"Aku bosmu, Arra! "
"Aku tidak mengatakan Kau kacungku, Pak. " balas Aurellia malas.
Melvin kembali berjalan mendekati Aurellia hingga jarak keduanya hanya tersisa 30 sentimeter membuat Aurellia mendongak.
"Kau semakin pandai saja menjawab perkataanku, Arra. "
"Aku belajar darimu! "
"Arra..." geram Melvin.
"Aku di depanmu. "
Melvin membuang nafas kasar. "Ganti pakaianmu." ucapnya sembari berjalan meninggalkan Aurellia.
"Sudah aku katakan, aku akan pergi dengan Damian meskipun Kau tidak—"
"Ganti pakaianmu, Arra! Ini Rusia bukan Indonesia. Di sini lebih dingin, cukup gunakan sweter atau jaket. Aku yakin bocah tengil itu hanya mengajakmu keliling menyusuri jalan. Jadi tidak perlu berpakaian formal."
Aurellia berkedip memperhatikan punggung Melvin 4 meter di depannya, pria itu sedang menuangkan wine di gelas kristal. "Ada apa denganmu? " tanya Aurellia curiga.
"Ada apa denganku? " Melvin melemparkan pertanyaan yang hampir serupa.
"Kenapa tiba - tiba Kau mengizinkan aku pergi bersama Damian? "
"Bukankah sama saja aku mengizinkan atau tidak? Kau akan tetap pergi bersama Damian?" Melvin membalik badannya dengan tangan yang menggenggam gelas.
Bibir Aurellia terbuka lalu terkatup kembali. Harusnya Aurellia bersyukur bosnya itu tidak mengajaknya cekcok lama seperti biasanya.
"Pergilah..." Melvin meminum winenya dengan gaya yang sangat maskulin. "Aku lupa jika Kau miskin dan membutuhkan hiburan gratis. " tambahnya dengan senyum menyeringai penuh ledekan.
Aurellia berdecak lalu masuk ke dalam walk in closet untuk berganti pakaian. Menyesal sudah memperhatikan kebiasaan dan fakta - fakta tentang Melvin seperti sore tadi. Hanya membuang - buang waktu dan kenapa bodohnya Aurellia memperhatikan hal tidak berguna seperti itu.
💙💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
MELVIN & AURELLIA
Lãng mạn•ROMANCE COMEDY• Jika hanya memandangmu berdosa maka aku siap untuk menjadi pendosa. -Aurellia Elena Dominic Kebahagiaanmu adalah prioritasku. Rindu dan luka ini biarkan menjadi urusanku. Aku tak pandai merangkai kata maka dari itu aku hanya dapat...