38. Permainan

1.1K 207 41
                                    


Akhir-akhir ini Vee selalu disibukkan dengan urusan kantor. Setelah merasa lega selama semingguan penuh, pria itu mampu menyerahkan keselamatan Rose beserta putrinya kepada orang-orang kepercayaan, bahkan James teman sekaligus kaki tangannya terjun langsung untuk mengawal Rose kemanapun wanita itu pergi, seperti yang ia katakan pagi ini.

Setelah teruangkapnya segala kebenaran namun sama sekali belum menemukan dalangnya, Vee selalu bersikap waspada. Apalagi tentang Mafia bernama Robert yang sama sekali belum menunjukkan gerak-geriknya. Jujur Vee penasaran dengan apa yang akan dilakukan pria bule itu hingga sampai membuatnya datang ke Indonesia.

Nyaris pukul sebelas siang saat Vee melirik ke arah meja yang di kelilingi sofa di dalam ruangannya. Terdapat majalah Forbes edisi terbaru yang baru saja diserahkan oleh sekertarisnya. Vee beranjak untuk mengambil dan membaca sederetan wajah-wajah yang terpampang sebagai businessmen dengan urutan terkaya di dunia.

Vee memang baru saja keluar dari rapat rutin mingguan untuk membahas game ciptaaan terbarunya yang ia yakin bakalan sangat booming seperti sebelum-sebelumnya. Pria itu juga tak tanggung-tanggung mengandeng beberapa perusahaan bonafit game lainnya untuk membuka peluang agar perkembangan game dari Indonesia dapat lebih terkenal dan disorot dunia.

Hot news
Vee Kanesh Bellamy, telah berhasil meningkatkan aset sebanyak tiga triliun dalam kurun waktu satu tahun.

Pencapaian yang sangat luar biasa mengingat Vee tidak pernah keluar dari 50 besar di antara jajaran orang-orang terkaya di Asia. Pria itu acuh lalu menaruh majalah itu lagi, dilanjutkan dengan merogoh ponselnya yang berada di saku celana. Satu pesan masuk dari seseorang yang tengah ia tunggu untuk mengabarkan berita.

"Siapkan heli, sekarang juga." perintah Vee mengudara dingin dibalik ponsel yang sudah terhubung panggilan dengan salah satu anak buahnya.

Vee menuju landasan helikopter yang berada di atap gedung kantornya. Matanya menyorot tajam namun dengan pembawaan tenang. Nampaknya dengan langkah yang cukup cepat menunjukkan jika pria itu tengah terburu-buru untuk sesuatu yang begitu mendesak.

***

Gunung Pangrango menjadi pemandangan bak lukisan di padang hijau kawasan yang tak jauh dari Kota Jakarta. Lapangan Golf yang begitu terkenal dengan para orang atasan untuk menjadi objek hiburan atau hanya obrolan para pembisnis dalam meluangkan waktu santai itu sangat luas. Pemiliknya sudah pasti seorang yang sangat terkenal namun tenggelam akan rupanya. Yang lebih tepatnya menghilang di mata publik.

Sosok yang dibicarakan saat ini memang tengah melakukan olahraga di cuaca yang begitu terik dengan ditemani para kolega bisnis lainnya. Sekitar tiga orang yang tengah berkumpul dengan sesekali melepaskan bola yang berhasil dipukul dengan stik golf.

Suasana sebelumnya hanya tenang dengan ditemani semilirnya angin sebelum saat tiba-tiba suara gemuruh datang dari ujung lapangan yang telah disediakan untuk landasan helikopter. Sontak membuat ketiga orang yang berada tak jauh dari tempat melindungi wajah dengan telapak tangan karena angin mendorong kuat ke arah mereka.

Muncul sosok pria dengan kacamata hitam membingkai matanya. Vee turun saat mesin burung bermesin itu masih menyala. Wajah dengan ketampanan luar biasa itu mengeratkan rahangnya sembari berjalan pelan penuh ketenangan. Jangan lupakan tangan kanannya yang tengah memegang stik golf untuk dimainkan dengan cara di putar-putarkan ke udara.

Bugh.

Satu pukulan nyaris merontokkan gigi Marko jika saja pria itu tidak cepat hanya untuk sekedar menghindar sedikit ke belakang.

CUDDLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang