50. Kecerdikan Vee

623 161 48
                                    

Leon mencureng menatap ayahnya yang beberapa saat lalu tak merasa terkejut akan informasi yang disampaikan Leon tentang Dera yang sebentar lagi akan datang.

Ada fakta yang memang tak diketahui bocah itu.

Oke. Vee memang tahu tentang semuanya.

Tentang Leon yang tinggal dengan ibunya yaitu Dera.

Tentang Leon yang sudah menjadi anak kedua ibunya.

Tentang Leon yang bersembunyi dari semua orang bersama ibunya.

Berkat James, Jaeko dan juga usahanya, mereka mampu menggali informasi tentang keberadaan ibunya yang menghilang dengan sangat misterius, yang sayangnya selama ini tidak berusaha dicari oleh Vee.

Vee memulai pencarian saat Jaeko bercerita jika sosok pria kecil yang berada di dalam CCTV lapangan basket adalah orang yang persis seperti kembaran Lily, nama pun juga sama bukan. Makanya, Vee langsung berasumsi banyak hal. Apalagi saat Rose dengan terang-terangan menunjukkan photo Leon yang sangat persis seperti Leon yang ditemuinya di lapangan basket.

"Apa yang Daddy tahu?" Leon dalam mode serius, dengan tatapan lurus dan pandangan fokus. "Maksudnya, bagaimana bisa Daddy tahu keberadaan Leon. Itu hal sulit untuk dilakukan siapaun."

Vee tersenyum, lantas ia berdiri. "Apa kamu yakin? Daddy bukan orang sembarangan."

"Sekarang Leon tahu sifat sombong Leon datangnya dari Daddy, karena Mommy terlalu baik."

Vee mengerutkan alis. "Jadi, menurut kamu, Daddy jahat? Begitu?"

Leon mengangguk mantap. "Bravo." Tangan kecilnya menjentikkan jari. "Jangan ditanya lagi soal itu." ungkapnya terang-terangan.

Kenapa Vee tiba-tiba merasa sangat kesal sekali ya. Tidak apa-apa, toh anaknya yang mengatakan. Jika saja James, ia pasti akan menempeleng kepala pria itu.

"Oke cukup basa-basinya. Sebagai sesama pria, kita berbicara serius sekarang. Jadi, bagaimana Daddy bisa menemukan Leon?"

Vee mengulum senyum yang susah payah disembunyikan oleh telapak tangannya. Sungguh sangat gemas saat Leon menyebut 'sesama pria'. Oh ayolah, tinggi bocah itu tak berbeda jauh dengan Lily. Bagaimana ia bisa menyebut dirinya sebagai pria.

"Dad. Tidak ada yang lucu. Jangan tertawa." Mata Leon memincing tidak suka.

"Oke, sebentar." Vee terpaksa membalik badan, memunggungi Leon untuk mengontrol ekspresi wajahnya. Ah sial, kenapa sangat lucu sekali. Vee tidak tahu bagaiman menjelaskan perasaannya.

Vee menatap Leon yang sudah bersendekap dada hingga membusungkan ke depan. Vee tidak bohong, Leon nampak serius dengan perkataannya. Sebenarnya bagaimana sosok putranya ini? Perangainya memang jauh berbeda dengan Lily, hanya saja tingkat kegemasannya saja yang setara. Dan juga, ia sangat tampan, seperti dirinya.

"Daddy menyamar."

"Menyamar?"

Vee mengangguk. "Sulit mencari mu dengan cara licik, Son. John Uncle diblokir saat mencoba mengikutimu lewat CCTV seko...."

CUDDLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang