Tidak lama kemudian, Dion pun sampai di rumah sakit Medika Kasih, tempat dimana Quinza di rawat selama beberapa bulan ini.
Perjalan dari rumah sakit ke rumah mereka memerlukan waktu 20 menit, jarak dari rumah sakit itu dan rumah mereka memang tidak terlalu jauh.
Piiip
Mobil yang di kendarai oleh Dion pun akhirnya sampai di mansion keluarga Arieno.Mansion dengan interior Eropa Klasik. Mansion mewah dan luas, namun tidak seindah mansion Quinza pada saat menjadi Aurora.
Jujur saja, mansion keluarga Justina lebih besar dan indah di bandingkan mansion keluarga Arieno.
"Kami pulang!" Teriak Bianca pada para penghuni rumah atau tepatnya mansion itu.
Para penghuni rumah itu pun keluar untuk menyambut tuan dan nyonya rumah yang telah kembali. "Mamah lama banget Mah, padahal jemput anak itu doang" Celetuk Varo.
Dion menatap Varo dengan tajam. "Jaga ucapan kamu Varo, Papah tidak pernah mengajarkan anak-anak Papah untuk berkata kasar seperti itu" Tegas Dion dengan mengintimidasi pada putranya itu.
"Terserah ajalah" Ujar Varo tidak perduli dengan perkataan Dion.
Varo bukannya membangkang pada Dion, hanya saja ia sangat tidak menyukai Quinza. Entah ada dendam apa Varo pada adiknya itu, namun yang pasti, Varo sangat membenci Quinza. Bahkan jika Quinza meninggal sekali pun Varo mungkin tidak akan perduli.
"Udah berantemnya? Gue capek mau istirahat, tolong minggir" Pinta Quinza pada para Abangnya yang berdiri menghalangi pintu masuk mansion itu.
Para putra keluarga Arieno nampaknya terkejut akan perkataan Quinza, pasalnya adik mereka itu tidak pernah berkata Lo-Gue pada mereka. Dan cara berbicara serta nada nya pun terdengar sangat cuek dan dingin pada mereka.
Hati mereka berempat sedikit mencolos mendengar perkataan Quinza itu.
Namun pada akhirnya, mereka pun tetap menyingkir dari hadapan pintu itu, dan membiarkan Quinza masuk melewati meraka untuk beristirahat
Setelah Quinza masuk, Bianca dan Dion pun menyusul Quinza masuk ke dalam. Namun saat Dion berada di dekat para putranya, ia memberikan sebuah pesan pada mereka berempat.
"Jaga adik kalian, dia sayang sama kalian, jangan ngecewain dia" Lugas Dion pada ke empat putranya.
Setelah mengatakan hal itu, Dion pun berlalu meninggalkan mereka berempat. Dion tau, bahwa para putranya itu menyayangi adik mereka. Hanya saja ia tidak tau, alasan dari berubahnya para putranya itu pada putri mereka, ketika mereka sudah memasuki Junior High School.
Kita beralih pada Quinza.
Quinza sekarang sedang melihat-lihat kamar yang akan di tempati dirinya untuk kedepannya.
Sebuah kamar dengan warna dasar hitam dan putih. Barang-barang di dalam kamar itu pun hanya berwarna hitam dan putih, hampir semua barang yang berada di dalam kamar itu memang hanya berwarna hitam dan putih. Sepertinya Quinza yang dulu suka warna hitam dan putih menurut Quinza yang sekarang.
"Kamarnya lumayan, selera Quinza sama kayak gue" Gumam Quinza seraya mendudukkan dirinya pada sebuah single sofa yang terdapat di dalam kamar yang luas itu.
Barang di dalam kamar itu tidak terlalu mencolok dan terkesan elegan, namun dapat di pastikan bahwa semua barang itu memiliki harga yang fantastis dan mungkin di luar dugaan.
"Mandi ahh, badan gue lengket banget" Ujar Quinza bermonolog seraya menyambar handuk yang terletak di dalam salah satu lemari.
Setelah beberapa menit berendam dan membilas badannya menggunakan shower. Ritual mandi yang di lakukan oleh Quinza pun akhirnya berakhir.
"Segerr. Emm pasti Quinza punya hp, penasaran gue mau liat isinya apa. Tapi tuh hp di mana yah" Gumam Quinza setelah selesai mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer.
Setelah sekian lama mencari benda pipih itu, akhirnya ia pun menemukannya, ternyata benda itu terselip di dalam tas kecil yang berada di bawah tumpukan make-up milik Quinza.
"Yahh hp nya pake pasword, apa yah kira-kira paswordnya" Monolog Quinza pada dirinya.
Quinza pun mencoba berbagai macam angka dan akhirnya pasword hp itu pun terbuka, ternyata pasword hp milik Quinza itu adalah tanggal ulang tahun Austin.
❀❀❀❀
Jumlah kata, 614 kata
Tanggal publish, 12/08/2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Rora Is Not Quin [TAMAT]
FantasyFOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA! FOLLOW MY IG, @mimiu.rara ENTAR YANG MAU DI FOLLBACK SILAHKAN DM [TAMAT] [Proses Revisi typo] Proses penerbitan [Beberapa part telah dihapus] Rora gadis dengan kepribadian random yang meninggal akibat tersedak boba yang...