Sebulan telah berlalu, Kean masih juga belum sadar dari komanya, Violetta dulu ketika kembali dari berbulan madu sangat shock mendengar kabar mengenai Kean. Begitupun sahabatnya yang lain.
Azalea, wanita yang dulu hendak menerima donoran ginjal dan jantung dari Kean, kini telah meninggal. Ansell sendiri kini selalu mengunjungi Kean di rumah sakit, ia sangat ingin menebus segala kesalahannya.
Keluarga Kean sendiri, mereka telah memaafkan Ansell. Walau masih terselip rasa kecewa pada hati mereka untuk Ansell, namun mereka juga tidak dapat bertindak terlalu jauh. Sebab mereka tau betul, bahwa Kean sangat mencintai pria itu.
Entah hari ini terjadi sebuah keberuntungan atau apa, sebab Kean terbangun dari komanya. Hal pertama yang ia lihat adalah wajah Ansell yang tertidur di samping bangsal nya sembari memegangi tangannya yang di infus.
Tenaga Kean terlalu lemah untuk sekadar membangunkan Ansell. Ia hanya dapat menggerakkan jarinya sedikit demi sedikit, hingga akhirnya hal itu membuat Ansell terbangun.
"Kean, kamu udah bangun. Sebentar aku panggil dokter" Ujar Ansell seraya memencet tombol yang terletak di dalam kamar VVIP itu yang di khususkan untuk memanggil dokter memang.
Tidak berselang lama, seorang dokter pun datang. Dokter yang dulu menangani Kean saat hendak melakukan transplantasi jantung dan ginjal.
Sabina mengecek kondisi Kean dan mengatakan bahwa gadis itu sudah membaik, keadaannya sudah mulai lebih stabil dari sebelumnya. Hanya saja Kean memerlukan lebih banyak istirahat sekarang.
Ansell menatap Kean dengan tatapan penuh binaran kebahagiaan, namun sebaliknya. Kean justru menatap Ansell dengan tatapan penuh kekecewaan.
Ceklek
Ruang rawat Kean di buka oleh seseorang. Berhubung kondisi Kean memang masih cukup lemah, ia hanya dapat melirik siapa yang datang saja, tanpa bisa menyapa dan sebagainya.Yang datang barusan ialah Mamih Kean, Chelsea. "Sayang, Mamih denger kamu udah sadar" Ujar Chelsea seraya memasuki ruang rawat sang putri.
Kean hanya dapat bergumam menyambut kedatangan sang Mamih. "Malam tante" Sapa Ansell menyadari kedatangan Chelsea.
Chelsea membalas Ansell dengan anggukan singkat, walau wanita paruh baya itu masih kecewa dengan Ansell. Namun ia juga harus berterimakasih pada pria itu, sebab selama sebulan ini, ialah yang dengan rajin merawat Kean.
Sepertinya ia sudah benar-benar menyesal. Namun tetap saja ia tidak dapat melakukan apapun untuk hubungan Ansell dan Kean. Sebab itu semua ada di tangan mereka berdua sendiri.
"Gimana kata dokter tentang Kean?" Tanya Chelsea dengan nada gembira pada Ansell.
Ansell tersenyum tipis, senyum yang dulu selalu dapat menghipnotis Kean hingga jatuh hati pada pria tersebut. "Kata dokter, keadaan Kean udah lebih baik dari sebelumnya Tan, cuman sekarang Kean masih perlu banyak istirahat" Balas Ansell.
"Yaudah, Tante mau keluar sebentar buat makan, soalnya tadi habis dari butik tante langsung ke sini begitu denger kalau Keannya udah sadar" Pamit Chelsea pada Ansell.
Chelsea memang sudah biasa meninggalkan Kean asalkan ada seseorang di samping putrinya itu, apalagi saat itu ia memang belum makan malam. Terakhir ia makan hanya tadi pagi saat sarapan, itu pun hanya memakan sebungkus sandwich saja.
Ansell mengangguk, setelah itu Chelsea pun beranjak meninggalkan bangsal VVIP dimana Kean di rawat.
Blam
Suara pintu bangsal yang tertutup."Kean, aku tau kamu denger kan semua yang aku bilang selama ini. Aku mohon maafin aku" Lirih Ansell dengan nada penuh penyesalan.
Kean memalingkan pandangannya dari Ansell, seakan ia tidak ingin melihat ataupun mendengar apa yang di ucapkan Ansell.
"Hiks, maafin aku. Karna kebodohan aku, Baby kita meninggal. Maaf karna ninggalin kamu selama ini, maaf karna udah gak ada di samping kamu dan jagain kamu selama Baby kita ada di dalam sini. Maaf buat semuanya" Lanjutnya sembari mengelus perut rata Kean.
Air mata Kean menetes mendengar ucapan Ansell, namun ia tidak mengeluarkan iasakan sama sekali.
"Aku tau, semua maaf yang aku ucapin gak akan bisa nebus kesalahan-kesalahan aku selama ini. Tapi tolong, kasih aku kesempatan kedua. Ini yang terakhir, aku janji gak akan ngulangin ini lagi. Kalau aku sampai nyakitin kamu lagi, aku bakal pergi dari hidup kamu buat selamanya. Bahkan kamu bisa bunuh aku Kean" Ujar Ansell.
Tangan Kean mengepal sakit mendengar itu semua, ia ingin percaya pada ucapan Ansell. Namun hatinya sudah terlalu sakit, ia sudah memaafkan Ansell. Namun untuk kembali dan memberi kesempatan kedua, sepertinya akan sulit. Atau bahkan tidak mungkin.
Untuk saat ini mungkin?
❀❀❀❀
FYI, bagi yang gak tau Ansell itu siapa?
Ansell memang baru muncul di bagian sini, baru debut dia:')
Ansell itu mantan sahabat sekaligus tunangannya Kean, mereka temenan udah dari JHS. Kean sama Ansell tunangan pas lulus SHS, terus pertunangan mereka batal karna Ansell selingkuh, tepatnya dia di goda sama Azalea. Dan Azalea tipu dia tentang sesuatu sampai akhirnya pertunangan mereka batal beneran bahkan Ansell sampai benci sama Kean. Itu semua sebetulnya murni karna pengaruh Azalea ke Ansell, dan karna keadaan yang saat itu maksa Ansell buat percaya sama Azalea:')Ini udh Mimi kasih tau yah, siapa itu Ansell, dan hubungan Ansell sama Kean:>
Jumlah kata, 681 kata
Tanggal publish, 17/09/2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Rora Is Not Quin [TAMAT]
FantasyFOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA! FOLLOW MY IG, @mimiu.rara ENTAR YANG MAU DI FOLLBACK SILAHKAN DM [TAMAT] [Proses Revisi typo] Proses penerbitan [Beberapa part telah dihapus] Rora gadis dengan kepribadian random yang meninggal akibat tersedak boba yang...