53.Jujur|R.I.Q|

9.8K 935 6
                                    

Malam itu keluarga mereka pun makan malam bersama, ya walau untuk keluarga Gadela mereka makan malam dua kali. Sebab paksaan dari sang Bunda.

Malam itu juga Quinza di izinkan untuk menginap di kediaman keluarga Gadela karna Emily masih sangat rindu dengan sang putri, dan pastinya Bianca tidak akan tega untuk membiarkan sahabatnya itu bersedih.

Bianca juga meminta Quinza untuk membagi waktu bersama antara keluarga Arieno dan keluarga Gadela, sebab mereka berdua tidak akan rela jika Quinza hanya tinggal di salah satu kediaman saja.

Untuk soal barang-barang, Quinza tidak membawa barang apapun dari rumah keluarga Arieno ke rumah keluarga Gadela, sebab di kediaman keluarga Gadela, ia sudah di siapkan berbagai keperluan, hanya tinggal ia kenakan saja.

Hari ini, Quinza sedang bertemu dengan para sahabatnya. Di sana juga ada Kayla dan Luci.

"Lo kenapa? " Tanya Kayla pada Quinza ketika melihat bahwa gadis itu telah sampai.

Quinza duduk di salah satu kursi yang telah mereka sisakan untuk Quinza. Quinza menghela napasnya pelan.

"Gue mesti jujur sama mereka. Gak bisa gue terus-terusan pura-pura buat jadi Quinza" Batin Quinza dengan tampang datarnya.

Quinza menghela napasnya pelan. "Gue mau ngomong sesuatu, tapi kalian harus janji kalau nanti kalian bakal percaya sama apa yang gue bilang. Dan tolong jaga rahasia ini untuk sementara waktu, tapi kalau kalian mau pergi nanti, gue bakal terima keputusan kalian itu" Jelas Quinza menatap serius Kayla dan Luci.

Tri dkk pun kaget mendengar ucapan Quinza, mereka memang sudah tau tentang hal yang ingin di bicarakan oleh Quinza. Namun mereka kaget sebab Quinza sungguh ingin membicarakan hal itu, bahkan sekarang. Di saat keluarga yang selama ini ia cari sudah ia ketahui.

"Apa?" Tanya Luci pada Quinza.

"Kalian percaya gak sama yang namanya transmigrasi?" Tanya Quinza. "Gak" Jawab Luci, "Hooh, itu tuh cuman di dunia novel doang, atau gak di dunia oren. Kalau di dunia nyata mah gak ada" Tambah Kayla.

Quinza tersenyum tipis. "Mungkin sulit buat di percaya, tapi hal itu ada. Transmigrasi itu ada, dan ini buktinya. Gue yang ada di hadapan kalian sekarang" Ujar Quinza.

"Maksudnya?" Tanya Kayla dengan nada bingung.

"Gue bukan Quinza. Tubuh ini tubuh Quinza, tapi jiwa yang gerakin tubuh ini bukan jiwa Quinza" Papar Quinza dengan jelas tanpa keraguan sedikit pun.

Tri dkk hanya menonton dan menjadi pendengar yang baik di sana, sebab mereka sudah mengetahui hal itu.

"Apa maksud lo? Jangan bercanda, kalau lo bukan El, terus El dimana! Sahabat gue di mana!" Teriak Kayla tanpa menahan amarahnya.

Quinza tidak membalas Kayla dengan teriakan serupa, sebab ia tau jika Kayla menjadi api dan ia pun menjadi api, maka akan terjadi sebuah ledakan.

"Quinza udah meninggal. Gue gak tau pastinya sejak kapan. Tapi intinya gue bukan Quinza dan Quinza kalian udah tenang di atas sana sekarang" Tugas Quinza dengan tenang.

"Terus lo siapa?" Tanya Luci, ya walau nadanya terdengar sedikit berbeda dari biasanya. Namun setidaknya ia masih dapat mengendalikan dirinya untuk tidak membentak ataupun berteriak di sana.

"Dia Aurora. Sahabat kita" Ujar seseorang, dan ia bukanlah Quinza. Yang menjawab barusan ialah Tri.

Tri tidak tega melihat sahabatnya di pojokkan oleh Kayla dan Luci, bagaimanapun keadaannya, Aurora tetaplah sahabat mereka. Walau itu di tubuh orang lain sekalipun, menurut Tri dkk.

Luci dan Kayla mengalihkan pandangan mereka pada Tri dkk. "Jadi kalian udah tau?" Tanya Luci pada Tri dkk dan di balas dengan sebuah anggukan oleh Tri dkk.

Luci memijit pelan pelipisnya. "Sebenernya gue gak bisa percaya, tapi kalau yang lo bilang itu bener, gue juga gak bisa nentang. Gue mohon lo jaga tubuh sahabat gue, walaupun jiwa yang ada di dalam tubuh itu bukan jiwa sahabat gue, tapi gue gak bisa benci sama lo, karna tubuh itu, tubuhnya sahabat gue" Ujar Luci.

Kayla mengangguk menyetujui ucapan Luci. "Bener kata Luci, sorry tadi gue udah teriakin lo. Gue cuman reflek karna gak nyangka sahabat gue ternyata udah gak ada, tapi kita  bisa sahabatan kan? Kan selama lo di tubuh El lo udah sahabatan sama kita" Tanya Kayla dan tentu saja di angguki setuju oleh Quinza.

❀❀❀❀

Jumlah kata, 659 kata
Tanggal publish, 04/09/2021

Rora Is Not Quin [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang