"Mah, Pah besok Quin mau berangkat sekolah yah" Izin Quinza pada orang tuanya.
Bianca dan Dion mengalihkan perhatian mereka dari tontonan mereka pada Quinza, ya sekarang mereka sedang berada di ruang keluarga dan menghabiskan waktu bersama.
Itu memang sudah menjadi kebiasaan dari keluarga mereka, sehabis makan malam mereka akan berkumpul bersama.
"Jangan besok deh. Kamu baru pulang dari rumah sakit tadi loh" Larang Bianca dengan lembut pada Quinza.
Namun mendengar larangan dari Bianca, membuat Quinza memanyunkan bibirnya sedih. Bianca yang tidak tega melihat putrinya seperti itupun akhirnya memberikan ijinnya, namun dengan syarat bahwa ia harus menjaga dirinya dengan baik saat di sekolah nantinya.
"Ok, Mamah bakal ijinin kamu buat sekolah besok. Tapi kamu harus di jagain sama Abang kamu gimana? Setuju?" Tawar Bianca pada Quinza.
Abang yang di maksud oleh Bianca adalah Cris, Varo dan Vano. Tidak tau saja Bianca, bahwa karna para Abangnya itulah selama ini ia sering mendengar suara seseorang sedang menangis dari dalam kamar Quinza. Namun Quinza tutupi dengan mengatakan bahwa ia hanya sedang menonton drama dan terbawa suasana, oleh karna itu ia menangis.
Mau tidak mau, Quinza pun hanya dapat setuju. Walau akhirnya ia mendapat delikan tajam dari Varo. Namun Quinza tidak perduli akan Varo.
Sekarang ia hanya ingin keinginannya terwujud, karna sejak kecil apapun yang di inginkan oleh Quinza a.k.a Aurora, pasti akan selalu ia dapatkan bagaimanapun caranya.
"Ok" Balas Quinza.
"Alah,, males banget gue kalau mesti jagain benalu kayak lo. Sadar diri dong, lo itu cuman nyusahin!" Julid Varo dengan begitu kejamnya mengatai Quinza sebagai benalu.
Namun bukan Quinza namanya jika ia perduli akan hal itu, sebab bukan Quinza namanya jika akan terpancing ataupun emosi hanya dengan kata-kata seperti itu.
Setelah mereka membicarakan tentang Quinza yang ingin bersekolah esok harinya, mereka pun memutuskan untuk mengakhiri pembicaraan dan kembali ke kamar masing-masing untuk tidur. Karna besoknya mereka harus bangun pagi dan melakukan aktifitas yang menanti mereka esok.
~~~~
Keesokan harinya, Quinza bangun lebih awal dari biasanya. Bahkan para maid yang bekerja di rumah itupun tertegun melihat perubahan dari putri majikan mereka itu.
"Non, kok tumben jam segini udah bangun? Biasanya juga jam segini masih ngebo, gak pantes jadi Nona muda" Tanya Stela, putri dari salah satu maid yang bekerja di mansion keluarga Quinza.
Quinza melirik Stela. Sejak awal Quinza memang sudah tidak menyukai anak dari maid nya ini. Sikap Stela pada Quinza baik yang dulu maupun sekarang selalu buruk.
Tampaknya Stela ini sedikit cemburu dengan apa yang di miliki oleh Quinza, itu sebabnya ia selalu bersikap buruk pada Quinza. Bahkan Stela ini kerap merusak atau menghilangkan barang milik Quinza dengan sengaja.
Namun saat mengadukan Stela pada orang tuanya, Stela selalu di lindungi oleh para Abangnya. Entah apa yang di lakukan oleh Stela ini pada para Abangnya, sehingga para Abangnya yang seharusnya membela dirinya malah membela si Stela itu.
"Lo siapa nanya-nanyain tentang gue? Ini hidup gue, ini rumah keluarga gue dan gue anak dari majikan Ibu lo. Harusnya lo sadar posisi lo dong cih, maid rendahan" Hina Quinza pada Stela.
Jangan salah, Quinza jika sudah tidak menyukai seseorang, maka ia tidak akan segan mengeluarkan kata-kata pedasnya untuk orang itu jika memang mereka mengganggu dirinya.
Wajah Stela memerah mendengar hinaan dari Quinza. Tangan Stela mengepal dan hendak menampar bahkan menjambak wajah Quinza, namun Quinza membiarkan ia melakukan hal itu. Quinza bahkan tidak berusaha untuk menghindari kekerasan yang di lakukan oleh Stela.
Saat Stela hendak menjambak rambut Quinza untuk yang ke sekian kalinya, seseorang datang dan menahan tangan Stela. Lalu memelintir tangan itu hingga Stela memekik keras dan menjatuhkan dirinya di lantai hingga berlutut di hadapan Quinza sembari meringkih memegangi lengannya yang terasa ngilu.
❀❀❀❀
Jumlah kata, 600 kata
Tanggal publish, 13/08/2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Rora Is Not Quin [TAMAT]
FantastikFOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA! FOLLOW MY IG, @mimiu.rara ENTAR YANG MAU DI FOLLBACK SILAHKAN DM [TAMAT] [Proses Revisi typo] Proses penerbitan [Beberapa part telah dihapus] Rora gadis dengan kepribadian random yang meninggal akibat tersedak boba yang...