49.Bertemu Mamah|R.I.Q|

10.6K 1.1K 14
                                    

"Kalian dari mana aja sih? Gue cariin dari tadi, acaranya udah mau mulai. Tapi malah ngilang kalian" Tanya Kayla ketika Quinza dkk sudah kembali ke lapangan.

Quinza menyengir tidak jelas. "Hehe sorry, tadi gue ada urusan bentar sama mereka bertiga. Ya kan?" Ujar Quinza mencoba meyakinkan Kayla agar ia tidak bertanya lebih lanjut lagi.

Kayla mengangguk mengerti, toh Kayla tidak terlalu perduli juga, yang terpenting sang sahabat kini sudah berada di hadapannya. Itu saja sudah cukup kok.

Setelah berbincang, akhirnya acara pun di mulai. Berbagai macam kegiatan perlombaan di adakan oleh pihak sekolah.

"Kalian mau bareng gue balik atau gimana?" Tawar Quinza pada kelima sahabatnya.

Mereka mengangguk setuju, "Yaudah kita ikut, udah lama juga gak main ke rumah lo" Celetuk Luci dan di tambah anggukan oleh gadis lainnya.

"Hmm,, yaudah kalian bawa mobil masing-masing kan? Gue bakal bareng dia soalnya" Jelas Quinza seraya menunjuk seorang pria yang sedang berjalan ke arah mereka dengan senyum tipis yang terpatri dari wajahnya.

Mereka berlima sontak menolehkan kepala mereka ke arah yang di tunjuk oleh Quinza. Tri dkk tersenyum kecil dan mengangguk, sementara Luci dan Kayla masih tidak mengerti dengan maksud Quinza.

"Maksudnya? Lo kenal sama dia El?" Tanya Luci dengan nada penuh tanya. Dan di balas anggukan singkat oleh Quinza.

"Nanti gue ceritain pas di rumah" Tukas Quinza.

Mereka pun akhirnya meninggalkan area sekolah menggunakan mobil mereka masing-masing.

Quinza yang ikut bersama Valen, Tri, Kean dan Dea satu mobil sedangkan Luci dan Kayla juga satu mobil. Tadi pagi, Kayla dan Luci memang memutuskan untuk berangkat bersama, sebenarnya mereka ingin mengajak Quinza dan Tri dkk, namun mereka berempat menolak.

Sekitar 30 menitan mereka mengendarai mobil dengan kecepatan rata-rata sebab suasana di jalan raya siang itu cukup macet.

Tok tok tok
Setelah mengetuk pintu sebanyak tiga kali, padahal di sana terdapat bel, Quinza langsung saja mendorong pintu rumah yang lumayan besar itu dan langsung masuk ke dalam serta mengajak para sahabat dan Abang kandungnya itu.

"Eh udah pulang kalian, maaf yah Mamah sama Papah gak bisa jemput, soalnya tiba-tiba aja kepala Papah sakit" Tukas Bianca ketika melihat putrinya sudah pulang.

Ya,, sesayang itu memang Bianca pada Quinza. Walaupun bukan darah dagingnya sendiri, namun ia sudah menganggap Quinza layaknya putri kandungnya sendiri. Bianca memang sangat menyayangi Emily, sahabatnya yang bernotabe sebagai Bunda dari Quinza.

"Iya Mah gak papa kok. Itu keadaan Papah gimana? Udah baikan atau belum, kalau belum biar Quinza yang obatin" Tanya Quinza setelah Bianca selesai berbicara.

Bianca tersenyum pada Quinza. "Papah udah baikan kok. Dia kebanyakan begadang karna terlalu sibuk sama urusan kantor, jadinya dia pusing deh, kata dokter sih gitu tadi" Celetuk Bianca.

"Oh iya, kalian sini duduk dong. Jangan berdiri kayak pajangan di sana, sofa nya cukup kok" Canda Bianca pada sahabat putrinya.

Mereka sontak menyengir hingga menampilkan gigi mereka yang putih, untung saja rajin sikat gigi, hehe canda:)

Mereka semua pun memilih duduk di salah satu sofa yang tidak terlalu tinggi ataupun rendah, dan nyaman untuk di duduki.

"Mamah baru liat kamu, kamu temen barunya Quinza yah?" Tanya Bianca kepo pada pria yang belum pernah ia temui sebelumnya, seingatnya sih.

"Tante Bian lupa sama Alen?" Tanya Valen dengan nada bercanda pada Bianca. Namun Bianca justru mematung mendengar candaan dari Valen.

"V,, Valen? Anaknya Emi?" Tanya Bianca dengan sedikit terbata-bata. Sungguh ia masih kaget dengan hal itu.

Valen mengangguk sebagai balasan di sertai dengan senyum tipis yang selalu melekat di wajahnya sehingga menambah kesan tampannya.

❀❀❀❀

Jumlah kata, 569 kata
Tanggal publish, 02/09/2021

Rora Is Not Quin [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang