Two years later
2 tahun telah berlalu, seorang gadis kini sedang menggunakan seragam kelulusannya, ia berdiri dengan di dampingi oleh keluarganya.
"Terbaik kedua, Natalie Celicia Ryleigh dari jurusan MIPA diharapkan naik ke podium" Ujar seorang pria paruh baya di atas podium.
Gadis yang namanya di sebut pun beranjak dari duduknya dan berjalan menuju ke atas podium dimana sang pria paruh baya yang berstatus sebagai kepala sekolah mereka sedang berada. Di depan sana, anak kelas IPS juga telah berdiri di sebelah kanan sang kepala sekolah.
Gadis bernama Natalie itu berjalan dan berdiri di samping Dhenaya, gadis yang menduduki posisi ketiga lulusan kelas MIPA tahun ini.
"Terbaik pertama, Violetta Queenia Justina jurusan MIPA, di harapkan naik ke podium" Ujar kepala sekolah itu lagi.
Violetta yang namanya di sebut pun naik ke atas podium seperti halnya Natalie tadi. Ia berdiri di sisi paling ujung sebelah kiri.
Setelah kepala sekolah itu memberi selamat dan ijazah keenam murid predikat terbaik tahun itu, ia pun turun dari podium dan membiarkan keluarga dari para murid itu untuk bercengkrama dan orang tua mereka.
"Selamat Vio, kamu peringkat pertama dong sayang" Ujar seorang wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik pada Violetta.
"Makasih Mom, ini juga berkat dukungan dari Daddy, Mommy dan para Abang" Balas Violetta pada sang Mommy.
Violetta Queenia Justina, gadis itu ialah Quinza. Quinza mengganti identitasnya dengan nama Violetta, namun ia tidak ingin nama asli dari pemilik tubuh itu menghilang sepenuhnya. Sehingga ia masih menempatkan nama Queenia yang hampir serupa dengan Quinza di namanya.
Information; Quinza di panggil Violetta mulai sekarang
Violetta menjalani kehidupannya selama dua tahun belakangan ini dengan bahagia. Ia mendapatkan kasih sayang tulus dari kedua orang tuanya, kedua nenek dan kakeknya serta kedua Abangnya. Tak lupa kelima sahabatnya juga.
"Yaudah, kita balik yuk Mom, Dad. Vio capek pengen rebahan. Bulan depan juga kak Vio udah mesti ngurus berkas buat masuk kuliah" Ajak Violetta pada Davian dan Maisie.
Davian dan Maisie mengangguk, mereka berlima pun masuk ke dalam mobil mereka dan meninggalkan parkiran sekolah itu.
Di kediaman keluarga Justina, para pelayan telah menyiapkan segala keperluan untuk menyambut kelulusan Nona muda mereka.
Hanya memerlukan kurang lebih 40 menit, mereka pun sampai ke kediaman Justina yang sangat megah. Saat membuka pintu utama, mata mereka telah si sambut dengan kelima sahabat Violetta a.k.a Quinza.
Tri dkk sudah duduk dengan manis pada sofa yang terletak di dalam sana. Luci dan Kayla yang memang baru pertama kali ke kediaman itu awalnya cukup kaget saat melihat kediaman megah dari keluarga Justina.
Mereka berdua sudah mengetahui bahwa keluarga Justina adalah salah satu pengusaha yang masuk dalam kategori tiga pengusaha terbesar se Asia Tenggara dan Asia Timur.
Namun mereka masih tidak percaya saja bahwa ternyata akan semegah itu kediaman keluarga mereka.
"Kalian datang udah dari tadi?" Tanya Violetta pada para sahabatnya.
"Gak kok, baru aja nih. Kita kan nemuin Luci sama Kayla yang baru lulus kemarin juga, habis lulusan mereka kemarin, kita langsung berangkat ke sini malamnya" Timpal Kean.
Kean berdiri seraya berjalan lalu bergelendotan di lengan Artha. Bukan hal biasa lagi bagi mereka melihat kebiasaan Kean itu.
Kean memang sangat manja pada Artha, sebenarnya Kean menaruh perasaan lebih dari sekadar adik dan kakak pada Artha. Namun Artha sama sekali tidak peka, Kean juga tidak ingin terlalu memaksakan perasaannya pada Artha.
Bagi Kean, mencintai itu tidak harus memiliki, cukup melihat orang yang ia cintai bahagia, maka ia pun akan bahagia juga. Meski bahagia dari orang itu bukan dengan dirinya.
Bagi Tri mencintai itu hanya sebuah kiasan, gadis ini tidak pernah begitu serius pada suatu hubungan apalagi yang namanya cinta, sebab ia pernah merasa di khianati berkali-kali.
Sedangkan bagi Dea, cinta itu harus di perjuangkan dan diusahakan, tidak perlu terlalu di paksakan. Namun harus terdapat usaha dan perjuangan di dalamnya, jika kedua hal itu sudah ia lakukan, baru cintanya dapat ia akui sebagai cinta.
Sedangkan bagi Violetta sendiri, cinta itu hanya sebuah perasaan kagum sesaat pada seseorang. Mungkin ada yang mengatakan cinta itu perasaan yang menggambarkan kasih sayang dari seorang pasangan. Namun bagi Violetta cinta hanya sebuah perasaan kagum yang bisa saja menghilang seiring menghilangnya rasa kagum itu. Oleh karnanya Violetta tidak pernah mengagumi seseorang melewati batas wajar.
❀❀❀❀
Jumlah kata, 687 kata
Tanggal publish, 10/09/2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Rora Is Not Quin [TAMAT]
FantasyFOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA! FOLLOW MY IG, @mimiu.rara ENTAR YANG MAU DI FOLLBACK SILAHKAN DM [TAMAT] [Proses Revisi typo] Proses penerbitan [Beberapa part telah dihapus] Rora gadis dengan kepribadian random yang meninggal akibat tersedak boba yang...