"Mereka selama ini nyariin lo, Vio. Mereka bahkan pernah ngancem kita berdua, tapi lo tenang aja karna kita berdua gak pernah bocorin keberadaan lo kok" Tukas Kayla yang kini sedang duduk di selonjoran di atas karpet berbulu di dalam kamar Violetta.
Violetta mengangguk mengerti mendengarnya. "Makasih yah udah rahasiain itu semua, jujur gue pribadi pengen ketemu mereka. Tapi gue udah janji sama diri gue sendiri kalau gue udah buat identitas baru. Gue gak akan temuin mereka lagi" Gumam Violetta.
Violetta tau, bahwa ia tidak adil jika bersikap seperti itu, sebab tubuh yang ia tempati adalah tubuh dari putri mereka. Namun menurutnya tidak masalah bukan sedikit egois jika itu untuk kebahagiaan kita sendiri?
Tidak ingin munafik, Violetta memang menyukai dan menyayangi keluarga itu karna telah bersikap manis pada dirinya selama ia berada di tubuh Quinza. Namun tidak dapat di pungkiri bahwa ia juga lebih menyukai dan menyayangi keluarganya sebagai Aurora ketimbang Quinza.
"Bulan depan kita bakal kuliah di tempat yang sama yah. Semoga aja kita keterima di sana" Tukas Violetta.
Kayla dan Luci mengangguk, "Iya, semoga aja. Gue udah relain belajar mati-matian selama ini. Bahkan gue udah jarang banget main sama anak-anak" Tukas Kayla dengan nada penuh harap.
Kayla dan Luci memang selama dua tahun terakhir ini sudah tidak pernah lagi ikut keluar dan menjadi anak motor yang suka balapan dan sering mengikuti kegiatan malam lainnya.
"Tenang aja, campus itu emang ngukur anak dari nilai mereka. Tapi penilaian terbesarnya itu dari praktik kalian nanti, lagian kita ada kenalan kok di sana kalau beneran gak bisa" Jelas Tri dengan enteng.
Dea memukul ringan lengan Tri. "Itu namanya curang, gak jujur. Lagian gue yakin kok kalian pasti bisa, kan udah beberapa kali juga kalian ikut kita pas praktek di Giant Hospitals" Tukas Dea menatap tajam Tri.
Tri yang di tatap pun hanya cengengesan saja, memang benar yang di katakan oleh Dea.
Tidak berselang lama mereka mengobrol, pintu kamar Violetta di ketuk oleh seseorang dari luar. Nampaknya itu adalah salah satu maid yang bekerja di rumah itu.
Tok tok tok
"Permisi Nona, Nyonya besar meminta Nona muda beserta teman-teman Nona untuk turun makan bersama" Ujar sang maid."Ya" Balas Violetta singkat, setelah itu mereka pun turun ke lantai bawah dimana para anggota keluarga Justina ternyata sudah berkumpul.
Maid yang tadi mengetuk pintu kamar Violetta pun tengah mengekori majikannya itu, hanya saja ia tidak menggunakan lift yang sama untuk turun.
Di sana memang sudah tersedia lift khusus untuk tamu dan anggota keluarga serta lift khusus untuk pekerja di sana pun tersedia sendiri, tidak ada yang namanya maid menggunakan lift yang sama dengan sang pemilik rumah.
"Akhir turun juga kamu. Maaf yah sayang Mommy gak bisa naik manggil, soalnya tadi sibuk meriksa masakannya dulu" Celetuk Maisie pada Violetta.
Violetta tersenyum tipis, "Santai aja Mom. Wah ini makanan kesukaan Vio semua" Cercah Violetta melihat makanan yang tertata dengan rapih di atas meja besar itu.
"Iya dong,, oh iya Tri, Kean, Dea sama Kayla, Luci. Sini sayang duduk deket Vio. Mommy mau ke belakang sebentar" Panggil Maisie pada teman-teman Violetta.
Mereka pun duduk di samping Violetta. Sebenarnya hanya dua orang saja yang duduk di sampai nh Violetta, dan tiga lainnya duduk berhadapan dengan Violetta.
Tidak berselang lama, Maisie pun kembali dari dapur, mereka makan dengan tenang tanpa ada obrolan yang terdengar, hanya dentingan sendok yang bersentuhan dengan piring lah yang menggema di sana. Itu memang sudah menjadi kebiasaan keluarga itu jika sedang berada di meja makan.
❀❀❀❀
Jumlah kata, 572 kata
Tanggal publish, 11/09/2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Rora Is Not Quin [TAMAT]
FantasyFOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA! FOLLOW MY IG, @mimiu.rara ENTAR YANG MAU DI FOLLBACK SILAHKAN DM [TAMAT] [Proses Revisi typo] Proses penerbitan [Beberapa part telah dihapus] Rora gadis dengan kepribadian random yang meninggal akibat tersedak boba yang...