Hari ini, Quinza memutuskan untuk mengatakan siapa dirinya sebenarnya pada keluarganya. Bukan hanya pada keluarga Gadela. Namun juga pada keluarga Arieno.
Tri dkk sedang berada di kediaman kekuatan Arieno sekarang. Quinza juga sedang berada di sana. Quinza memilih untuk mengatakan kebenarannya hari itu sebab hari itu adalah hari ulang tahun dari Bianca, Mamah Quinza.
Sudah hampir setahun lamanya Aurora menempati tubuh Quinza tanpa ada keluarganya yang mengetahui hal itu. Karnanya Quinza ingin jujur.
Kediaman megah dari keluarga Arieno telah di dekorasi dengan berbagai macam keindahan, warna ruangan itu sekarang di dominasi oleh warna putih. Sebab warna itu adalah warna favorit dari Bianca sendiri.
Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 19.00, yang artinya satu jam lagi acaranya akan di mulai. Para anggota keluarga tengah mempersiapkan diri mereka.
Tok tok tok
Suara pintu yang di ketuk oleh seseorang membuat sang empu yang sedang termenung di dalam sana tersadar dari lamunannya."Masuk" Setelah mendapatkan satu kalimat izin untuk masuk, sang pengetuk pun masuk ke dalam ruangan itu.
"Lo yakin bakal lakuin itu?" Tanya seorang gadis dengan rambut yang di tata dengan gaya half updo.
Sang gadis yang di tanyai sendiri membalasnya dengan sebuah anggukan singkat, seraya berkata. "Yakin gak yakin, ya harus yakin lah. Gak mungkin gue nyembunyiin ini semua terus-terusan De" Ujar gadis dengan dress berwarna biru laut, dengan panjang selutut dan dengan gaya rambut curly.
Dea, gadis itu pun mengangguk mendengar jawaban Quinza. Gadis yang ia ajak berbincang.
"Yaudah lo udah selesai kan siap-siapnya? Kalau udah sekarang ke bawah yuk. Temuin tamu-tamu Nyokap sama Bokap lo" Ajak Dea dan di setujui oleh Quinza.
Sebelum itu, Quinza memperhatikan penampilannya melalui pantulan cermin sebentar. Setelah merasa puas, ia pun mengikuti Dea yang sudah turun terlebih dahulu.
Di bawah sana, Tri, Kean, Luci dan Kayla juga sudah sibuk menyapa para tamu yang berdatangan. Tentu saja para putra keluarga Arieno juga termasuk.
"Wih cantik bat lo Quin" Goda Tri ketika netranya menangkap Quinza yang turun bersama Dea.
Malam itu Quinza memang terlihat semakin cantik. Sebab warna dan model gaunnya memang sangat serasi dengan warna kulit dan bentuk tubuhnya. Serta tatanan rambutnya yang memang sangat indah.
"Ya lah,, baru nyadar lo? Kemana aja neng?" Balas Quinza dengan candaan yang tentu saja di balas dengan kekehan dari mereka yang mendengarnya.
Kayla celingak-celinguk melihat Quinza. "Hadiah lo mana El?" Tanya Kayla yang menyadari bahwa Quinza sama sekali tidak membawa barang apapun turun dari kamarnya.
Quinza mengalihkan netranya pada Kayla. "Hadiah gue udah ada di sana" Balas Quinza seraya menunjuk sebuah meja yang di khususkan sebagai tempat menyimpan hadiah dari para tamu.
Kayla mengangguk mengerti mendengar balasan Quinza.
Tidak berselang lama, sang bintang pada malam itu, yang tak lain dan tak bukan adalah Bianca. Telah turun untuk menemui para tamu-tamu nya.
Memang cukup banyak tamu di sana, sebab bukan hanya teman atau sahabat dari Bianca dan Dion yang datang. Namun juga rekan bisnis, rekan sosialita nya bahkan kolega bisnis mereka pun ada di sana.
Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 20.00, acara ulang tahun itu pun di mulai. MC yang di tugaskan pun mulai melakukan tugasnya.
Serangkaian kegiatan, seperti pemotongan kue, peniupan lilin, dan lainnya pun telah usai di lakukan.
Para tamu sekarang sudah pulang satu persatu. Acara memang hanya di adakan sampai pukul 22.00.
Saat keluarga Arieno dan keluarga Gadela hendak ke kamar mereka. Quinza menahan kedua keluarga itu dengan alasan ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting dan tidak bisa di tunda hingga esok.
Alhasil, kedua keluarga besar itupun menurut dan dengan sabar menunggu hal yang ingin di sampaikan oleh Quinza.
❀❀❀❀
Jumlah kata, 586 kata
Tanggal publish, 07/09/2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Rora Is Not Quin [TAMAT]
FantasyFOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA! FOLLOW MY IG, @mimiu.rara ENTAR YANG MAU DI FOLLBACK SILAHKAN DM [TAMAT] [Proses Revisi typo] Proses penerbitan [Beberapa part telah dihapus] Rora gadis dengan kepribadian random yang meninggal akibat tersedak boba yang...