54.Darurat|R.I.Q|

9.2K 850 12
                                    

"Sekarang lo mau gimana? Mau jujur juga ke dua keluarga itu, atau mau tutupin ini semua?" Tanya Tri pada Quinza.

Quinza beralih menatap Tri, mereka berenam saat ini masih berada di restauran yang sama.

"Gue bakal jujur lah Tiga. Gak mungkin gue tutupin ini semua selamanya, ada pepatah yang bilang, sepinter-pinternya bangkai di tutupi, pasti bakal tercium juga. Dan gue juga kangen sama keluarga gue sendiri Tiga" Balas Quinza.

Tri mengangguk membenarkan. Apa yang di katakan oleh Quinza benar, dan ia pun dapat memahami bagaimana perasaan dari Quinza, bagimana rasanya tidak bisa bertemu lagi dengan orang tua untuk waktu yang lama.

Sebab dirinya juga merasakan hal itu, ia sudah tidak dapat bertemu dengan orang tuanya sebab orang tuanya telah meninggal di negara kelahiran dirinya.

"Jadi kapan lo bakal jujur?" Tanya Luci angkat bicara pada Quinza.

Quinza mencomot kentang goreng lalu menjawab pertanyaan dari Luci. "Gak tau, tapi gue bakal secepatnya cari waktu yang pas" Jawab Quinza.

Mereka berlima mengangguk mengerti mendengar jawaban Quinza. Mereka tidak dapat menghalangi keinginan Quinza, mereka sebagai sahabat yang baik hanya dapat mendukung keputusan dari sahabat mereka saja.

Setelah menyelesaikan makan mereka. Mereka pun memutuskan untuk kembali, namun sesaat sebelum pergi, Kean menerima telfon dari Abangnya.

"Kenapa Bang?" Tanya Kean pada Fares di seberang sana.

Terdengar suara panik dari seberang, Fares mengatakan bahwa ia sedang membutuhkan dokter lebih, sebab beberapa dokter sedang cuti hari itu. Namun terdapat beberapa pasien kecelakaan yang di larikan ke rumah sakit mereka. Oleh karna itu Fares meminta agar adiknya dan beberapa temannya agar ke sana dan membantu dirinya dengan tenaga medis mereka.

"Ok gue ngomong dulu sama mereka. Tunggu yah" Balas Kean seraya mematikan telfon itu.

Quinza dan yang lainnya menatap Kean dengan tatapan bertanya.
"Kenapa?" Tanya Dea.

"Kalian ada waktu gak? Bisa ikut gue ke RS? Soalnya Abang gue di sana pasiennya banyak, terus dokternya juga banyak yang cuti. Tenaga medisnya di sana lagi kurang banget" Pinta Kean dengan mengedipkan matanya pada Quinza dkk.

"Yaudah ayo ke sana, kita itu dokter walau belum dapat gelarnya, tapi kita udah hampir S1. Dan keselamatan pasien itu hal paling penting bagi seorang dokter" Balas Quinza.

Mereka pun berangkat menuju rumah sakit Fares. Kayla dan Luci juga ikut, sebab mereka penasaran dengan kehidupan Aurora yang saat ini sedang berada di tubuh Quinza.

Hanya memerlukan kurang lebih 20 menit mereka pun sampai ke rumah sakit itu. Langsung saja mereka menerobos kerumuman orang di koridor rumah sakit dan menemui Fares yang sekarang pastinya sedang berada di ruang IGD.

"Bang" Panggil Kean pada Fares.

Fares menoleh pada adiknya, tanpa di pinta, mereka berempat pun langsung menggunakan jas kedokteran mereka dan melapisinya dengan kain berwarna hijau yang memang di wajibkan untuk mereka gunakan.

Kayla dan Luci memilih untuk melihat mereka berempat di salah satu bangku yang terdapat di ruangan itu. Mereka tidak ingin mengganggu jika terlalu dekat dengan mereka. Luci dan Kayla juga tidak takut sama sekali ketika melihat Quinza dkk mengobati atau bahkan membedah pasien di sana.

Melihat darah yang mengalir dari tubuh pasien dan mengenai kain hijau yang di ikat oleh Quinza dkk. Bahkan ada beberapa darah yang menciprat sampai ke lengan Quinza dkk. Namun kedua gadis SHS itu sama sekali tidak merinding ataupun jijik. Mereka nampak biasa saja.

Sekitar dua jam'an mereka berkutat dengan tubuh pasien dan keselamatan pasien di dalam sana, mereka berempat pun selesai dengan tugas mereka.

Sungguh banyak sekali pasien yang mereka tangani, beruntung mereka berempat sudah memiliki surat izin dokter sehingga mereka tidak perlu khawatir akan di tuntut atau apapun itu nantinya oleh pasien.

"Lama yah?" Tanya Kean seraya melepaskan kain yang terikat pada bagian dada hingga lututnya itu.

Kayla dan Luci menggeleng sebagai balasan. "Gak kok" Ujar mereka berdua.

❀❀❀

Jumlah kata, 610 kata
Tanggal publish, 04/09/2021

Rora Is Not Quin [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang