52.Makan Malam|R.I.Q|

10.2K 1K 14
                                    

Tidak berselang lama, datanglah Ayah dari Valen, serta suami dari Emily. Dan tentu saja Ayah dari Quinza yang tak lain adalah Daisy sendiri.

"Eh ini siapa? Pacar kamu Len?" Tanya Ayah Valen pada Valen yang sedang makan bersama keluarganya dengan Quinza yang duduk di sebelahnya.

Hampir saja Valen tersedak makanannya ketika mendengar pertanyaan frontal Ayahnya. Untung saja dengan cepat Quinza menyodorkan gelas berisi air pada Valen.

"Ayah ada-ada aja deh, orang Valen belum pengen pacaran. Kalau soal ini siapa, Ayah tanya sama Bunda aja" Celetuk Valen.

Arlan mentertawakan putranya itu karna mendengar bahwa sang putra belum ingin memiliki seorang pacar. Padahal ia yakin bahwa Valen tidak memiliki pacar karna tidak ada yang ingin menjadi pacarnya, nista sekali memang Bapak satu ini.

Arlan menatap istrinya, Emily dengan tatapan penuh tanya. Emily yang mengerti akan tatapan suaminya pun menjawab dengan singkat bahwa Quinza itu adalah Daisy putri mereka yang dulu mereka titipkan pada Bianca, sahabat mereka sendiri.

"Dia Daisy, anak kita yang dulu kita titipin ke Bianca sama Dion" Balas Emily dengan singkat dan tanpa keraguan sedikit pun.

Arlan terkesiap mendengar balasan dari Emily, detik berikutnya tatapannya jatuh pada Quinza, ia tersenyum lembut dan mengusap-usap lembut surai milik Quinza. Untung saja lengannya panjang.

Setelah mereka makan malam. Mereka pun berkumpul di ruang keluarga yang terletak di dekat ruang tamu.

"Kamu ada nomer nya Mamah kamu gak Dai?" Tanya Emily pada Quinza. Tentu saja Quinza membalasnya dengan anggukan, bagaimana mungkin ia tidak memiliki nomer dari Mamahnya sendiri bukan?

"Ada Bund, bentar Quin kirim ke Bunda" Jawab Quinza seraya mengirimkan nomer handphone dari Bianca pada Emily. Sebelumnya Emily dan Quinza memang sudah bertukar nomer ponsel.

Setelah mendapatkan nomernya Bianca dari Quinza. Emily pun langsung menghubungi nomer itu, hingga beberapa detik kemudian, panggilan itu pun terjawab.

"Halo Bian?" Sapa Emily dengan suara bergetar. Begitupun seseorang yang berada di seberang panggilan.

"Bian, kamu sama keluarga kamu bisa gak ke rumah aku nanti sekitar pukul 08 malam? Aku mau ketemu sama kamu, aku rindu banget" Pinta Emily.

Ia tau, bahwa sangat tidak sopan berbicara seakan memaksa seperti itu pada seseorang bahkan hanya melalui telfon. Namun ia benar-benar tidak dapat menahan rasa rindunya pada sang sahabat yang sudah ia anggap selayaknya seorang saudari sendiri.

Bianca di seberang sana pun menjawab.

"Ok,, aku tungguin kalian yah. Byee Bian" Ujar Emily dengan bahagia.

"Mamah kamu mau ke sini sayang. Kalian siap-siap, sejam lagi Bian sama keluarganya ke sini. Kita makan malam bareng" Ujar Emily pada suami serta kedua anaknya.

Valen mengernyit heran, "Lah kan kita udah makan malam tadi Bund" Sungut Valen dengan menatap heran Bunda nya.

"Kita makan lagi, udah sanaaa siap-siap. Daisy ada pakaian di lemari kamu buat ganti kok sayang. Kalau gak suka, ke lantai lima aja, nanti di sana pilih aja pakaian mana yang mau kamu pakai" Saran Emily pada Quinza.

Quinza yang memang cukup pemilih pun mengangguk. Bukannya apa, hanya saja Quinza tidak terlalu menyukai pakaian yang terlalu terbuka, takutnya nanti jika pakaian yang ada di dalam kamar itu kebanyakan pakaian kurang bahan, jadi Quinza tidak perlu menggunakannya.

Mereka pun naik dan bersiap-siap. Walau sebelumnya Valen hendak protes, namun nyalinya menciut ketika melihat tatapan tajam dan maung dari Bunda nya.

Bunda nya itu memang sangat galak, menurut Valen. Di keluarga mereka seorang perempuan memang sangat di hormati dan tidak boleh di tentang, jika sesuatu yang mereka putuskan tidaklah salah. Sebab bagi mereka perempuan sangatlah di tinggikan.

Menurut keluarga mereka, tanpa seorang perempuan, tidak akan ada yang namanya anak atau keturunan, tanpa seorang perempuan tidak akan ada yang mengurus mereka dengan tulus. Begitulah pemikiran para pria keluarga Gadela.

❀❀❀❀

Jumlah kata, 598 kata
Tanggal publish, 03/09/2021

Rora Is Not Quin [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang