Tri dkk membola kan mata mereka, mendengar ucapan dari Quinza yang benar-benar sulit untuk di percaya barusan.
"Haha,, lo jangan bercanda. Tau dari mana lo soal Aurora" Balas Kean dengan mimik serius di wajahnya, yang terpampang jelas saat ini.
"Yaa gue nanya doang. Kalau seandainya gue Aurora, menurut kalian gimana?" Tanya Quinza sekali lagi dengan santainya pada ketiga gadis yang kini sedang bergulat dengan pikiran mereka masing-masing.
"Jawab dulu pertanyaan gue. Tau dari mana lo soal Aurora?!" Tegas Kean dengan serius.
"Ok" Balas Quinza singkat.
Quinza pun mulai menceritakan segalanya, mulai dari awal tentang ia yang tersedak boba, hingga akhirnya meninggal. Dan berakhir di tubuh seorang gadis bernama Quinza ketika ia sadar.
Tri, Kean dan Dea sangat tidak ingin percaya dengan apa yang di ceritakan oleh Quinza. Namun Quinza mengetahui semua hal yang bahkan orang lain jarang ketahui tentang mereka bertiga. Dan orang yang mereka beritahukan tentang rahasia mereka itu hanya Aurora saja. Namun gadis di hadapan mereka ini dapat memberitahukan rahasia itu dengan mudah dan tepat.
"Jadi? Kalian percaya gue Aurora?" Tanya Quinza setelah selesai menceritakan tentang segalanya yang ia alami pada mereka bertiga.
Tri, Kean dan Dea mengangguk dengan sedikit ragu. Sulit untuk mereka percayai namun ini sungguh nyata. Mereka pikir hal-hal tentang transmigrasi itu hanya ada di dunia novel saja, namun mereka sekarang menyaksikan sendiri hal itu di alami oleh sahabat mereka.
"Huft, kita harap lo gak bohong soal ini yah" Tukas Dea dengan menatap serius pada Quinza.
Dea lah yang sedari tadi tidak mengeluarkan suaranya, namun kini gadis itu akhirnya mengeluarkan suaranya. Quinza mengangguk di selingi dengan senyum dari wajahnya.
"Oh iya. Gue mau minjem catatan kalian dong, studi gue belum selesai tapi di rumah perempuan ini tuh jarang banget ada buku tentang kedokteran yang bisa gue pelajarin, padahal kan kalian tau gue suka sama kedokteran" Celetuk Quinza dengan nada sedih.
Mereka bertiga mengangguk. "Ok,, entah kita pinjemin catatan kita. Lo kalau mau ikut kelas lagi juga bisa kok, nanti gue ngasih tau Papi biar lo bisa ikutan kelas sama kita" Tawar Tri pada Quinza.
Tri memang lah putri dari pemilik university yang di tempati oleh mereka berempat menempuh ilmu.
"Gue mau sih, banget malah. Tapi kan gak banget kalau gue yang baru kelas 10 High School di sini, tiba-tiba aja loncat ke Harvad University. Bisa-bisa seisi sekolah pada heboh dong. HRD Univ kan sekolah kedokteran ternama di dunia" Celetuk Quinza dengan malas.
Jika di kelas sekolah Quinza saat menjadi Aurora, mungkin akan menjadi hal biasa jika ada murid yang langsung loncat kelas dari SHS ke College Student seperti itu.
Namun ayolah, sekarang ini ia bersekolah di sekolah Quinza, dan di sana walau sekolahnya juga terkemuka namun pasti tetap akan menghebohkan. Apalagi di sana muridnya tidak sebodo amatan murid pada sekolah nya yang dulu.
Tri mangut-mangut paham mendengar ucapan Quinza. "Yaudah, kalau gitu biar kita aja yang pindah ke sekolah lo" Tawar Tri pada Quinza.
Quinza hampir saja tersedak coffe nya mendengar ucapan dari Tri yang sangat tidak masuk akal.
"Lo ngapain mau balik SHS, lo kan udah College Student, wah ni anak otaknya miring keknya" Sindir Quinza tanpa perasaan.
"Ya gak gitu Ra, kita kan bisa ngejar materi lewat dosennya langsung nanti, dan kenapa gue mau kita bertiga pindah ke SHS tempat lo sekolah, itu biar kita bisa deket lagi. Gak enak loh tiap hari tanpa lo itu rasanya hampa" Tutur Tri dengan sedikit di lebih-lebihkan.
❀❀❀❀
Jumlah kata, 568 kata
Tanggal publish, 25/08/2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Rora Is Not Quin [TAMAT]
FantasyFOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA! FOLLOW MY IG, @mimiu.rara ENTAR YANG MAU DI FOLLBACK SILAHKAN DM [TAMAT] [Proses Revisi typo] Proses penerbitan [Beberapa part telah dihapus] Rora gadis dengan kepribadian random yang meninggal akibat tersedak boba yang...