"Berani sekali kau menjambak dan menyakiti putri ku!" Tukas Bianca dengan suara rendahnya, namun terdengar menakutkan.
Emosi Bianca memang tidak gampang tersulut, Bianca juga sangat jarang membentak pada seseorang. Namun sekalinya ia marah, maka jangan harap kau masih bisa selamat.
Stela meneguk ludahnya dengan gugup. Sakit yang ada pada tangannya sudah tidak berasa dan di gantikan oleh rasa takut pada majikannya sekarang. Ia takut di berikan penyiksaan yang lebih sakit nantinya dari Nyonya Bianca, majikannya.
"Jawab aku, siapa kau hingga berani melukai putri ku sampai seperti ini?" Tanya Bianca lagi-lagi dengan suara dan nada dinginnya.
"N,,Nyonya saja minta maaf. Saya janji gak akan lancang sama Nona Quinza lagi" Mohon Stela dengan suara bergetar dan tatapan penuh permohonan pada Quinza agar membelanya terus ia pancarkan.
Namun sayang sekali, sebab Quinza sama sekali tidak perduli dengan Stela itu. Sifat Quinza yang sekarang sangat random, kadang ia akan menjadi malaikat yang sangat baik pada mu, namun bisa saja dalam hitungan detik ia akan menjadi dewi kematian atau malaikat maut mu juga.
"Ada apa ini? Kok ribu pagi-pagi?" Tanya Dion yang baru saja turun dari kamarnya.
Dion melangkah menuju istri dan anaknya, namun saat ia melihat wajah dan kondisi Quinza yang sangat tidak dapat di katakan baik, justru malah sebaliknya. Emosi Dion pun mulai membuncah.
"Kamu kenapa Queen? Kok bisa ujung bibir kamu berdarah gitu, pipi kamu juga lebam, terus rambut juga acak-acakan gitu. Siapa yang berani bikin Queennya Papah sama Mamah berantakan gini?!" Tanya Dion dengan sedikit membentak.
Stela yang mendengar bentakan itupun semakin ciut nyalinya. Bayangkan saja, Bianca sang Nyonya rumah saja sudah sangat menyeramkan bagi Stela sekarang, ditambah Dion sang Tuan rumah juga seperti nya sangat emosi atas kondisi putrinya, dua orang itu membuat Stela rasanya ingin berlari dengan kencang meninggalkan rumah itu rasanya.
Namun Stela tidak kehabisan akal. Saat Varo turun, Stela menangis dan memohon ampun serta mengaku telah bersalah pada Bianca dan Dion.
Andri, Cris, Varo dan Vano yang baru saja turun pun mengalihkan perhatian mereka pada Mamah, Papah, Adik serta anak dari salah satu maid di rumah mereka.
Mereka berempat berjalan mendekati Orang tua mereka untuk mengetahui apa yang sedang keluarga mereka itu ributkan pagi-pagi begini.
Netra dari keempat bersaudara itu membulat kaget ketika melihat kondisi dari adik mereka, Quinza yang baru saja keluar dari rumah sakit kemarin.
Seingat mereka Quinza baru kembali dari rumah sakit kemarin, namun mengapa kondisinya sekarang sudah tidak dapat di katakan baik-baik lagi?
Dan juga mengapa anak maid mereka itu bisa terduduk di lantai sembari menangis, meraung dan memohon pengampunan dari orang tuanya sembari tangan Stela yang memegang kaki dari Quinza.
"Panggil ibu kamu sekarang juga ke sini! Saya gak mau tau, kamu harus bertanggung jawab atas perbuatan kamu. Lancang sekali kamu yah, melukai putri saya di rumah saya sendiri? Punya nyali juga kamu rupanya STELA" Desis Dion dengan menekan kata Stela pada kalimatnya.
"Tolong Tuan, Nyonya maafin saya. Saya janji gak akan lancang lagi sama Nona muda, tolong jangan panggil dan kasih tau Ibu saya soal ini, saya mohon hiks" Pinta Stela dengan terisak.
"Ini kenapa Pah, Mah? Kok Stela mohon-mohon sambil nangis gitu ke kalian?" Tanya Varo pada orang tuanya. Dan berusaha membantu Stela untuk berdiri, namun belum sempat Stela menerima uluran tangan dari Varo, Quinza mengatakan sesuatu dan membuat pergerakan Stela terhenti.
"Lo jangan sentuh tangan Abang gue pake tangan kotor lo Stela. Nama lo bagus, tapi sifat lo gak. Sekarang juga lo angkat kaki dari rumah ini, sebelum semua rahasia lo gue bongkar" Ancam Quinza pada Stela.
Mendengar ancaman Quinza yang terdengar tidak main-main, Stela langsung berdiri dan berlari meninggalkan rumah itu.
❀❀❀❀
Jumlah kata, 601 kata
Tanggal publish, 13/08/2021Haloo semuaa
Sejauh ini ceritanya gimana? Seru gak? Hehe kalau ceritanya garing mangap yak soalnya mimi masi belajar nulis gt:>
Maap juga kalau mimi upnya lama, biasanya mimi bakal up jam 4 sore ke atas gitu, soalnya mesti revisi naskah sebelah, abis itu nugas dulu klo udah selesai baru sempet up:v
Yudah salam hangat dari mimi yahh, kakaa cangtip & guanteng😃
KAMU SEDANG MEMBACA
Rora Is Not Quin [TAMAT]
FantasyFOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA! FOLLOW MY IG, @mimiu.rara ENTAR YANG MAU DI FOLLBACK SILAHKAN DM [TAMAT] [Proses Revisi typo] Proses penerbitan [Beberapa part telah dihapus] Rora gadis dengan kepribadian random yang meninggal akibat tersedak boba yang...