Tukk
Suara mangkuk yang jatuh di atas lengan Violetta."Sshhh" Violetta mendesis kecil merasakan panasnya kuah soto panas yang mengenai lengannya. Warna kulitnya yang putih seputih susu perlahan berubah memerah.
"Sorry" Ketus wanita yang baru saja menumpahkan kuah soto nya pada lengan Violetta. Entah perempuan itu memang sengaja atau tidak, Violetta pun tidak tau. Intinya lengannya terasa sangat panas sekarang, untung dengan cekatan Dea mengompresi lengannya menggunakan kompres es batu yang baru ia beli dari kantin.
"Woy Sherly, lo itu cuman maba. Gak usah sok-sokan buat masalah lo sama kita yah!" Bentak Tri pada perempuan yang bernama Sherly itu.
Nampaknya, perempuan itu tidak terima sebab Violetta dkk jauh lebih dekat dengan kating mereka di bandingkan dirinya.
"Gue kan udah minta maaf kak. Lagian gue gak sengaja kok" Balas Sherly tidak mau di salahkan.
Sherlyna Mailathaisha, itulah nama dari perempuan itu, nama itu tercantum di name tag yang ia gunakan. Entah mengapa perempuan itu tidak mencantumkan serta marga keluarganya di namanya, mereka tidak perduli.
"Udah Tri gak papa. Lo pergi sana, sebelum gue ngelakuin hal yang sama ke lo" Tukas Violetta dengan nada memerintah pada Sherly.
Sherlyna merengut kesal seraya berjalan menjauh dengan menghentak-hentakkan kakinya.
"Gak nyangka gue, university ini nerima maba kayak dia, di MOS minggu lalu juga dia itu udah gak bener. Gue yang jadi ketua timnya dia malu sendiri, dia mah kerjaannya caper mulu" Tukas Kean menilai Sherlyna.
Perempuan itu memang sejak menginjakkan kakinya ke university itu sama sekali tidak pernah ada niatan untuk belajar dengan serius. Ia hanya selalu ingin menarik perhatian oleh seseorang, atau kata kerennya, caper.
"Udah lah, mungkin dia pake orang dalam. Oh iya, betewe si Indah yang dulu bikin gue keselek boba gimana sekarang? Masih di sini?" Tanya Violetta dengan nada penuh tanya.
"Si Indah masih di sini kok, cuman ya gitu. Gak ada yang mau temenan sama dia, soalnya takut mereka sama dia. Ada juga yang ngatain dia pembunuh, mental si Indah dulu pernah down gara-gara para haters. Tapi udah gak kok sekarang, soalnya Bokap sama Nyokap lo udah ngasih tuntunan ke siapa aja yang berani nyebar rumor lagi" Ujar Tri panjang lebar.
Violetta mangut-mangut mendengarnya. "Ohh,, kasian juga yah si Indah. Padahal dulu dia itu anaknya baik banget, cuman ya gitu. Kalau bercanda kadang kelewatan" Balas Violetta.
Setelah lengan Violetta selesai di kompres oleh Dea, dan acara makan mereka pun telah usai. Mereka pun hendak meninggalkan kantin dan kembali ke apartemen masing-masing untuk beristirahat.
Namun sepertinya keberuntungan sedang tidak berpihak pada mereka. Sebab perempuan yang menyandang sebagai Ratu Campus menghalangi jalan mereka.
Ayuna Teira Andiya, perempuan dengan bedak tebal, berdada besar dengan dada yang sengaja di majukan tiap berjalan. Ayu berdiri dengan Sherly yang juga berdiri di sampingnya. Agaknya, kedua perempuan tak punya malu itu berteman.
Ya,, Ayu di cap sebagai perempuan tak punya malu, sebab dengan tak punya malunya ia menjual dirinya sendiri pada Pangeran Campus, yang sangat di idam-idamkan oleh para mahasiswi.
Ayu sekarang memang menyandang status sebagai pacar dari Pangeran Campus, ia pun juga menyandang status sebagai Ratu Campus. Namun status Ratu Campus berhasil ia dapatkan setelah Aurora meninggal dulu.
Tentu saja seperti itu, sebab Ayu masih kalah jauh jika di bandingkan dengan Aurora dulu.
"Ngapain lo ngehalangin jalan kita?" Tanya Dea dengan ketus pada gadis itu, mungkin sekarang sudah menjadi seorang wanita sebetulnya.
"Kenapa? Gue cuman mau ngasih pelajaran ke orang yang sok di campus ini" Balas Ayu dengan nada menantang.
Violetta yang mendengar itu pun mendengus geli. Mereka ini sebenarnya sama sekali tidak termakan emosi oleh balasan tidak sopannya Ayu. Justru mereka terhibur melihat Ayu yang berkoar-koar sendiri di koridor itu.
❀❀❀❀
Jumlah kata, 602 kata
Tanggal publish, 13/09/2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Rora Is Not Quin [TAMAT]
FantasyFOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA! FOLLOW MY IG, @mimiu.rara ENTAR YANG MAU DI FOLLBACK SILAHKAN DM [TAMAT] [Proses Revisi typo] Proses penerbitan [Beberapa part telah dihapus] Rora gadis dengan kepribadian random yang meninggal akibat tersedak boba yang...