11.Coffe Shop|R.I.Q|

33.3K 3.4K 32
                                    

Sekarang Quinza dkk sudah berada di dalam kelas mereka. Kelas 10 IPA 2, walau Quinza dan teman-temannya suka membully, namun kepintaran mereka bertiga juga tidak dapat di ragukan lagi.

"Eh kita ke coffe shop kuy, gue mau cobain latte buatan barista baru itu" Ajak Kayla pada Quinza dan Luci.

Quinza dan Luci sebenarnya tidak begitu berminat menuju coffe shop, namun dari pada mereka harus duduk diam di kelas, mungkin memang sebaiknya mereka ke sana saja.

Akhirnya mereka bertiga pun memutuskan untuk menuju coffe shop yang terletak di dalam sekolah mereka.

Kayla mendengar kabar bahwa ada seorang barista baru yang bekerja di coffe shop sekolah mereka, selain tampan, barista itu juga sangat pandai membuat kopi katanya. Kopi buatan barista itu sangat lezat menurut kabar yang ia dengar.

Oleh karna itu, ia sangat ingin mengajak kedua sahabatnya untuk mencoba kopi buatan barista itu, dan untungnya kedua sahabatnya mau-mau saja di ajak mencobanya.

Tidak butuh waktu lama, mereka pun sampai di coffe shop sekolah mereka yang letaknya tidak terlalu jauh, namun juga tidak terlalu dekat dari kelas mereka.

Mereka bertiga langsung saja menduduki salah satu meja, lalu memesan jenis coffe yang mereka inginkan.

Quinza memesan Espresso, sebab Quinza memang lebih menyukai kopi pahit di bandingkan kopi yang terlalu manis. Sedangkan Luci dan Kayla, mereka memesan Latte, sebab mereka berdua tidak terlalu menyukai rasa pahit yang benar-benar pekat dari Espresso.

"Ok, jadi satu Espresso, dua Latte yah. Ok silahkan di tunggu, lima menit lagi di anterin pesanannya" Ujar pelayan yang melayani mereka.

Tidak berselang lama, pesanan mereka pun tiba, dan benar saja, saat mencoba kopi itu. Rasanya memang cukup berbeda dari yang pernah mereka minum, terdapat rasa yang lebih nikmat dan memikat mereka pada kopi yang mereka minum kali ini, dibandingkan dengan kopi yang sebelumnya pernah mereka minum.

Sepertinya, barista baru ini memang cukup menarik perhatian mereka bertiga sekarang.

"Lattenya enak banget ihh,, gak nyesel gue ajakin kalian ke sini" Celetuk Kayla sembari menyesap Latte yang sekarang sudah hampir setengah di gelasnya.

Quinza dan Lucu menanggapinya dengan sebuah anggukan membenarkan. Quinza yang sudah merasakan banyak jenis kopi dari buatan berbagai barista terkenal pun terkesan dengan rasa Espresso yang ia minum ini.

Wangi dari Espresso yang di buat oleh barista itu benar-benar menguar pada penciuman nya.

Setelah mereka menghabiskan kopi mereka, mereka pun membayarnya dan hendak meninggalkan coffe shop itu, sebab sebentar lagi bel akan berbunyi. Sekitar 30 menit lagi.

"Eh,, nanti pas balik sekolah, kita jadikan jalan bareng?" Tanya Kayla untuk memastikan pada Quinza dan Luci.

Bukannya apa, hanya saja jika memang mereka jadi untuk jalan bersama nanti, maka ia tidak akan meminta supirnya untuk datang dan menjemput dirinya. Namun jika tidak jadi, maka ia akan meminta supirnya untuk datang menjemput dirinya, dan membiarkan Luci yang mengantarkan Quinza kembali menggunakan mobil miliknya.

Jangan salah, saling meminjamkan barang seperti itu sudah menjadi hal biasa bagi mereka bertiga sejak dulu, jadi tidak perlu khawatir dengan barang yang akan di pinjamkan itu, nantinya akan rusak atau bagaimana, sebab yang menjaganya adalah sang sahabat sendiri.

"Jadi kok" Balas Luci pada Kayla. Setelah mendapatkan jawabannya, Kayla pun mengangguk dan kembali menghadap kedepan, seraya mengeluarkan buku pelajaran yang akan mereka gunakan pada hari itu.

Sekitar dua jam mereka berkutat di dalam kelas dengan guru dan buku pelajaran, akhirnya jam istirahat pun tiba.

Para guru yang mengajar memperbolehkan para murid untuk keluar dan beristirahat, setelah belajar cukup lama di dalam kelas.

❀❀❀❀

Jumlah kata, 564 kata
Tanggal publish, 14/08/2021

Rora Is Not Quin [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang