45.Felisha|R.I.Q|

10.8K 1K 3
                                    

Quinza dkk sedang berjalan di koridor rumah sakit Fares. Mereka ingin melihat kinerja para pekerja medis di rumah sakit itu.

Brukk
Quinza tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang di koridor itu, tepatnya ia yang di tabrak oleh orang itu.

"Maaf" Ujar seorang anak yang menabrak Quinza. Quinza memperhatikan penampilan dari anak kecil itu, spertinya anak itu baru saja kabur dari kamar inapnya.

"Felihsa jangan lari!" Teriak seseorang dari ujung sana sembari berlari dengan tergesa-gesa ke arah mereka.

Quinza yang melihat anak gadis kecil itu ingin berlari pun dengan cepat menahan  gadis itu dengan cara menggendong anak itu.

"Turunin aku kak hiks!" Pekik gadis itu dengan isakan yang mulai terdengar dari bibir mungilnya.

Tidak berselang lama, perempuan yang tadinya berteriak memanggil nama sang gadis kecil pun sampai di tempat dimana Quinza, Tri, Kean dan Dea berasa sekarang.

"Kalian duluan aja, gue nyusul" Arah Quinza pada Tri, Kean dan Dea. Tri, Kean dan Dea pun mengangguk setuju dan berjalan terlebih dahulu menuju ruangan yang tadi mereka tuju.

Perempuan yang sepertinya seumuran dengan Quinza itu pun dengan cepat mengambil alih gendongan gadis kecil yang di panggil Felisha itu dalam dekapannya.

"Lisna gak mau di sana lagi kak! Lisha mohon!" Isak gadis kecil itu dengan bulir-bulir air mata yang sudah mulai membasahi pipi gembul nya.

Perempuan itu mengusak lembut surai coklat dari gadis kecil itu. Tidak berselang lama, terdengar suara dengkuran halus yang sepertinya berasal dari sang gadis kecil.

"Makasih yah kak, udah nahan adek aku tadi" Ujar perempuan itu.

Quinza mengangguk sebagai balasan. "Santai aja, betewe kenapa tadi dia lari sambil gitu?" Tanya Quinza.

Mungkin terdengar banyak tanya, namun Quinza memang heran sebab selama dia menginjakkan kakinya di rumah sakit, baru kali ini ada seorang gadis kecil yang lari terbirit-birit dari kamar inap nya.

"Gimana kalau kakak ikut aku aja? Soalnya kalau ngomong di sini gak enak, ngalangin jalan" Saran perempuan itu dan di setujui oleh Quinza.

Mereka pun berjalan menuju ruang rawat sang gadis kecil. Ruang rawat anak-anak, namun bagian VVIP, sepertinya gadis kecil itu berasal dari keluarga yang cukup terpandang.

Quinza memasangkan kembali selang infus gadis itu, dan selang oksigen yang memang sudah berada di dalam sana.

Quinza memasangnya karna melihat sepertinya benda-benda tadi memang terpasang dari sang gadis, namun di lepas dengan paksa saat gadis tadi ingin kabur dari ruang rawat nya.

Kakak dari gadis itu pun sama sekali tidak melarang Quinza untuk memasangkan itu semua, sebab ia melihat Quinza yang memakai jas putih khas seorang dokter.

Setelah selesai memasangkannya, ia pun duduk bersama kakak dari gadis tadi di sofa yang terletak di dalam sana.

"Nama adik aku Felisha kak, dia mengidap leukimia kak, penyakit itu udah muncul sejak dia lahir, sejak saat itu juga aku sama kakak aku selalu berusaha buat jaga dan kasih perawatan terbaik buat Lisha. Tapi kayaknya dia mulai jenuh sama semua perawatan itu, sampai akhirnya dia nekat kayak tadi" Jelas perempuan itu dengan suara bergetar menahan tangis.

"Nama kamu siapa?" Tanya Quinza pada perempuan itu, sebab sepertinya perempuan itu lupa memperkenalkan dirinya sendiri.

Perempuan itu terkekeh kecil, "Haha maaf kak aku lupa ngenalin nama. Kenalin nama aku Camella, kakak bisa panggil aku Mela atau Ela" Ujar perempuan itu mengajukan tangannya untuk berjabat tangan dan di sambut dengan baik oleh Quinza. "Quinza" Balas Quinza seadanya.

"Terus kenapa Ayah sama Bunda kalian gak jagain adik kalian? Harusnya kan mereka ngasih semangat ke dia di saat-saat lemahnya seperti sekarang" Tanya Quinza. Jiwa seorang dokternya entah mengapa ingin sekali mengambil alih dirinya sekarang.

"Ayah kami udah pergi kak, sedangkan Bunda kami, dia gak selamat saat lahirin Lisha, penyakit Lisha sekarang juga emang bawaan dari Bunda kami kak" Balas Mela.

❀❀❀❀

Huhuuu ada yang nungguin mimi up gk?🤧🤧

Hik komen dung para kakak cantik & guanteng:<

Jumlah kata, 605 kata
Tanggal publish, 31/08/2021

Rora Is Not Quin [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang