Quinza sengaja berbohong tentang rahasia yang ia ketahui tentang Stela untuk mengancam gadis itu, dan berpura-pura membela Abangnya.
Itu semua Quinza lakukan bukan tanpa alasan. Quinza ingin balas dendam pada para Abang Quinza yang telah menyakiti dirinya.
Namun pembalasan secara perlahan akan lebih mematikan di bandingkan pembalasan secara langsung.
"Lo kenapa ngusir Stela? Dia salah apa sama lo!" Bentak Varo dengan tiba-tiba pada Quinza.
Quinza memejamkan matanya saat Varo membentak dan berteriak tepat di hadapan wajahnya. Bukannya takut, hanya saja Quinza sedikit kaget dengan teriakan tiba-tiba itu, hingga akhirnya secara reflesk ia memejamkan matanya.
Quinza menurunkan jari Varo yang menunjuk dirinya menggunakan jari telunjuk tepat di hadapan wajah Quinza. Walau Quinza orangnya baik hati, sabar dan pemaaf, namun maaf saja sebab selama Quinza hidup, tidak pernah ada seseorang yang berani menunjuk pada Quinza tepat di depan wajahnya.
"Jangan nunjuk-nunjuk gue. Gue gak suka" Tukas Quinza dengan manatap Varo menggunakan tatapan emangnya yang setajam silet.
"Mah, Pah, Quin udah buat sarapan, tapi masih di wajah. Nanti Mamah tirisin aja yah makanannya terus di makan, semoga cocok sama lidah kalian makanannya. Quin pamit ke sekolah, soalnya temen Quin udah nungguin di depan" Pamit Quinza pada orang tuanya.
Bianca dan Dion mengangguk sebagai jawaban. Mereka mengusak rambut Quinza dan mengecup dahi putri mereka, setelahnya Quinza pun meninggalkan rumah itu tanpa adanya niatan untuk berpamitan pada para Abangnya juga.
"Hai,, udah lama nunggu?" Tanya Quinza pada teman-temannya yang sudah berada di dalam mobil Kayla. Yang ada di dalam mobil itu sekarang hanyalah Kayla, Luci dan Quinza.
Kayla dan Luci menggalang bersamaan sebagai jawaban. "Gak kok, baru lima menit kayaknya" Ujar Kayla memberitahukan pada Quinza.
Quinza mengangguk sebagai jawaban. Setelah itu, mereka pun meninggalkan mansion Quinza dan menuju ke sekolah mereka.
Neo High School, itulah nama dari sekolah yang di tempati oleh Quinza beserta teman-temannya untuk menempuh ilmu pada jenjang sekolah tingkat atas.
Brakk
Quinza, Luci dan Kayla menutup pintu mobil yang baru saja mereka tumpangi dengan lumayan kencang, sehingga menyebabkan bunyi yang cukup nyaring dan menarik perhatian para siswa/siswi.Bukannya tidak mengerti tata krama menutup pintu mobil, atau tidak dapat menutup pintu mobil itu dengan pelan. Namun hal itu sudah menjadi kebiasaan mereka sejak dulu.
Bahkan, Aurora yang sedang bara di tubuh Quinza pun memang memiliki kebiasaan menutup pintu mobil dengan lantang dan keras. Sepertinya kebiasaannya itu ikut sampai sekarang.
Bisik-bisik mulai terdengar ricuh di telinga mereka, kita melihat sosok Quinza sang Queen Bullying mereka yang baru saja keluar dari mobil itu.
"Itu si Quinza kan? Wah udah sembuh ternyata si jalang sekolah" Celetuk siswi A.
"Bener, harusnya sih dia gak usah sembuh. Koma aja terus, dari pada dateng ke sekolah cuman ganggu pemandangan aja" Balas siswi B.
"Bener tuh,, gue setuju banget sama lo" Siswi C.
Telinga Quinza sedikit memanas mendengar itu, namun untung saja dengan cepat ia menggunakan earphon yang memang sudah ia letakkan di bagian tenguk lehernya.
Hal itu selain untuk mendengar lagu, atau untuk mendengar pelajaran. Memang semata-mata untuk menghindari telinganya mendengar gunjingan dari para siswi perempuan yang terus menerus menggunjing ataupun menjulidin dirinya di luaran sana.
Jika ada yang bertanya, mengapa harus di hiraukan? Seharusnya manusia seperti mereka tidak usah di hiraukan. Maka Quinza akan menjawab, memang seharusnya tidak di hiraukan. Tetapi mereka berbicara tepat di hadapan mu dan dengan suara yang besar, tidak mungkin jika dapat di abaikan begitu saja.
Indra pendengar mereka dapat berfungsi dengan baik, dan mereka memiliki hati. Otomatis apapun yang masuk ke pendengaran mereka akan memberikan pengaruh baik banyak atau sedikit pada hati sang pendengar.
❀❀❀❀
Jumlah kata, 590 kata
Tanggal publish, 14/08/2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Rora Is Not Quin [TAMAT]
FantasyFOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA! FOLLOW MY IG, @mimiu.rara ENTAR YANG MAU DI FOLLBACK SILAHKAN DM [TAMAT] [Proses Revisi typo] Proses penerbitan [Beberapa part telah dihapus] Rora gadis dengan kepribadian random yang meninggal akibat tersedak boba yang...