47.Bertemu|R.I.Q|

10.5K 1.1K 24
                                    

Tidak berselang lama, Quinza dan Dea pun sampai ke ruangan dimana Tri, Kean dan pria yang mereka culik itu berada.

Quinza mengetuk jendela sebanyak empat kali, seperti yang sebelumnya ia katakan pada Tri sebagai kode jika mereka telah sampai.

Tok tok tok tok
Suara tangan Quinza yang mengetuk-ngetuk kaca jendela ruangan itu dengan sedikit lambat.

Setalah Tri mendengar ketukan itu, ia pun dengan segera beranjak dari duduknya dan hendak membukakan pintu untuk Quinza dan Dea agar dapat masuk ke dalam sana.

Ceklek, Tri membuka pintu itu dan membiarkan Quinza beserta Dea untuk masuk ke dalam.

Blamm
Setelah Quinza dan Dea masuk, Tri kembali menutup pintu itu dan menguncinya seperti sebelumnya.

"Kalian yakin bener dia kan?" Tanya Dea pada Tri dan Kean. Tri dan Kean mengangguk pasti. Quinza dan Dea memang belum melihat wajah dari pria itu, sebab Tri dan Kean telah menutupi kepala pria itu menggunakan sebuah kain hitam.

Quinza perlahan berjalan menghampiri pria itu, dan melepas kain yang menutupi wajah pria itu.

Quinza dan pria itu saling bertatapan selama beberapa detik, sebab entah mengapa, namun mata Quinza begitu mirip dengan pria itu. Mungkin saja dia memang Abang kandung dari Quinza.

"Lo sama kayak yang di foto" Gumam Quinza menelisik lekuk wajah dari pria yang terbilang tampan itu.

"Kalian siapa! Ngapain nyokap gue gini, di sekolah kalian sendiri lagi. Gak takut kalian, kalau nanti nama kalian dan nama sekolah kalian jadi buruk?" Tanya pria itu dengan sinis.

Dea tersenyum mendengar apa yang di katakan oleh pria itu. Lebih tepatnya menyeringai, entah mengapa gadis berdarah campuran Korea itu sangat suka menyeringai akhir-akhir ini.

"Lo kenal sama Bianca dan Dion?" Tanya Quinza to the point setelah sadar dari keterkejutan nya, dan ia sama sekali tidak mendengar atau menanggapi apa yang di katakan oleh pria itu padanya barusan.

Pria itu terdiam dengan raut terkejut mendengar nama dari Bianca dan Dion di sebutkan oleh Quinza.

"Lo kenal kan? Jawab gue, lo kenal!" Teriak Quinza tergesa-gesa.

Kean menahan Quinza yang hendak berteriak kembali. "Shut, jangan buru-buru. Dengerin dia mau ngomong apa dulu" Ujar Kean pada Quinza.

Quinza menghela napasnya dengan pasrah dan akhirnya memilih diam dan menunggu pria itu menjawab pertanyaan yang tadi ia ajukan.

Setelah diam beberapa saat, akhirnya pria itu mengangkat suaranya.

"Lo kenal darimana Bianca dan Dion?" Tanya pria itu mengeluarkan suara.

Quinza yang tadinya sibuk memainkan pena pun menoleh pada pria itu. "Gue anaknya" Jawab Quinza tanpa keraguan pada kata-katanya.

Pria itu nampak terkejut mendengar jawaban Quinza. "Gak mungkin, anak tante Bianca semuanya cowok. Dia udah gak bisa melahirkan lagi, anak terakhir dia itu cowok kembar. Dan lo cewek" Balas pria itu dengan keraguan yang terdengar sangat jelas pada ucapannya.

Quinza terkekeh kecil, "Haha,, iya emang gue bukan anak kandung mereka. Tapi gue anak mereka, katanya gue anak dari temen mereka yang nitipin gue ke mereka buat di rawat pas kecil" Ceketuk Quinza yang membuat pria itu menitikkan air matanya.

"Daisy" Gumam pria itu dengan suara lirih, namun masih dapat di dengar oleh keempat oknum yang berada di dalam ruangan itu.

"Lo kenal gue?" Tanya Quinza namun tidak mendapat jawaban apapun dari pria itu. "Jawab gue! Lo kenal siapa gue?!" Tanya Quinza sekali lagi dengan sedikit di tinggikan.

"Gue mohon lepas ikatan ini" Lirih pria itu. Quinza yang mendengarnya pun meminta Tri untuk melepas ikatan yang mereka berikan pada pergelangan tangan pria itu, agar ia tidak dapat kabur.

Setelah simpul ikatannya terbuka, pria itu langsung saja beranjak dari duduknya dan memeluk Quinza. Tinggi mereka yang sangat berbeda serta ukuran tubuh yang berbeda, membuat Quinza tenggelam dalam dada pria itu.

❀❀❀❀

Jumlah kata, 593 kata
Tanggal publish, 01/09/2021

Rora Is Not Quin [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang