46.Hari Istimewa|R.I.Q|

11K 1.1K 12
                                    

Tidak berselang lama setelah mereka mengobrol, Quinza memutuskan untuk pergi menghampiri Tri, Kean dan Dea.

"Yaudah, gue duluan yah, soalnya temen gue udah nungguin" Pamit Quinza pada Mela. Mela mengangguk paham, setelah nya Quinza pun keluar dari ruang rawat itu.

Namun saat dirinya keluar dari ruangan itu, tidak sengaja dirinya bertabrakan dengan seorang pria yang sepertinya seusia dengan Fares, Abang dari Kean.

"Maaf saya gak sengaja" Ujar pria itu dengan bahasa formalnya.

Quinza tidak ingin memikirkan nya terlalu lama, dan memilih untuk segera menghampiri sahabatnya.

"Haloo" Sapa Quinza saat memasuki ruangan dimana teman-temannya sedang berkutat dengan komputer untuk mengecek kinerja dari para pekerja rumah sakit.

"Yoo,, lo kok lama?" Tanya Tri pada Quinza. Quinza masuk dan menghampiri mereka bertiga di sertai dengan cengiran khasnya, "Tadi sempet ngobrol bentar sama kakak nya anak yang tadi lari itu" Jawab Quinza dan di balas anggukan mengerti oleh Tri.

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Ini adalah hari yang di nanti-nanti oleh Quinza dan ketiga sahabatnya yakni Tri, Kean dan Dea. Kayla dan Luci juga menanti hari itu, tapi mereka tak seantusias Quinza, Tri dkk.

"Jadi nanti di pintu masuk kita bakal pasang kamera, kamera itu udah kehubung sama handphone kita berempat, jadi kita bisa tau pas nanti dia masuk dan langsung aja kita gep" Celetuk Kean.

"Ngadi-ngadi banget lo, gap gep, emang lo kata apaan?" Sinis Dea menatap jengah Kean. Kean yang di tatap pun hanya menyengir lebar saja, hingga bulan sabit muncul di wajahnya.

"Yaudah, yuk langsung ke lapangan aja. Kayla sama Luci kayaknya udah nungguin juga, gak enak kalau buat mereka nunggu lama" Ajak Quinza pada Tri dkk.

Mereka pun berjalan meninggalkan ruang kelas mereka yang memang telah sepi, sebab para murid saat ini pasti sedang sibuk berkutat di luar sana.

"Lo pada kok lama?" Tanya Kayla saat melihat Quinza dkk datang mendekati mereka.

"Sorry, tadi di jalan ada problem dikit" Alibi Quinza. Tidak mungkin kan, ia berkata jujur sekarang bahwa ia sedang mencari Abang kandungnya. Lagi pula ia akan membongkar segalanya bersamaan nanti, agar mereka semua tidak kaget secara bertahap.

Tidak berselang lama, Quinza melihat seseorang yang ia cari-cari sedari tadi. "Weh, dia udah masuk. Pake tas kecil warna hitam di selempang sebelah doang. Rambutnya warna biru tua, seragam basket Star HS" Ujar Quinza memberitahukan pada Tri dkk.

Tri dkk mengangguk, setelah itu, Tri dan Kean pun berjalan meninggalkan kerumuman sekolah mereka dan menuju kerumuman Star High School untuk mencari sosok pria yang sangat meresahkan mereka selama beberapa hari terakhir itu.

Tri dan Kean berusaha mencari dengan teliti di setiap sudut kerumuman, hingga akhirnya mereka menemukan sebuah kerumuman pria dan ternyata pria itu sedang berada di sana.

Tri dan Kean pun menghampiri pria itu. Awalnya pria itu kaget, namun dengan segera Tri dan Kean menarik lengan pria itu untuk menjauh dari kerumuman secara diam-diam agar tidak menyita perhatian, Kean juga sudah menutup mulut pria itu secara paksa menggunakan sebuah sapu tangan, agar pria itu tidak bisa berteriak.

Setalah mereka berhasil membawa pria itu ke ruangan yang telah mereka persiapkan, mereka pun mengunci pintu ruangan itu dari dalam dan menelfon Quinza beserta Dea untuk menemui mereka.

Halo gimana?

Beres, cepetan ke sini
Ni anak gak mau diem

Ok gue sama Dea otw
Jangan buka pintu kecuali
lo denger ketukan 4 kali di
jendela nya yah

Ok

Tiiitt
Panggilan pun di akhiri oleh Quinza.

"Kalian siapa sih! Lepasin gue!" Bentak pria yang mereka kunci itu dengan suara dinginnya.

Tri dan Kean tidak merinding ataupun takut sama sekali, lagi pula mereka yakin pria itu tidak akan menyakiti mereka, jika pun ingin, maka itu akan sulit. Sebab mereka berdua sabuk hitam taekwondo.

❀❀❀❀

Jumlah kata, 599 kata
Tanggal publish, 31/08/2021

Rora Is Not Quin [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang