12.Berbincang|R.I.Q|

31.9K 3.5K 41
                                    

"Ok, pelajaran kali ini Madam akhiri. Sampai jumpa di pertemuan berikutnya" Tukas Madam Clara sang guru Biologi pada anak IPA 2.

"Baik Madam, sampai jumpa" Balas semua murid dengan serentak.

Setelah itu, mereka pun mulai mengemasi buku mereka yang telah di gunakan, lalu beranjak meninggalkan kelas menuju tempat yang mereka inginkan.

Quinza dkk menuju kantin sekolah, sebenarnya mereka tidak terlalu lapar. Hanya saja mereka tidak tau harus kemana, jadi akhirnya mereka memilih ke kantin saja.

Saat mereka sedang berjalan di koridor menuju kantin, sebuah kendala menghampiri mereka bertiga.

Ya, kendala. Sebab Austin dan ketiga Abangnya datang dan menghampiri mereka.

"Hai Quin" Sapa Austin mencoba ramah pada Quinza. Austin memang tidak membenci Quinza ataupun marah pada gadis itu, hanya saja ia selama ini mencoba menjaga hatinya untuk pacarnya yang sekarang, oleh karna itu ia kerap tidak terlalu memperdulikan sahabatnya sejak kecil, yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri itu.

Quinza menanggapi Austin dengan senyum mereka pada wajahnya. Namun itu hanyalah sebuah senyum palsu, yang menutupi kemalasan nya pada pria itu.

"Hmm,, Hai" Sapa balik dari Quinza dengan terpaksa, sungguh.

"Lo ngapain ke sini Bang?" Tanya Luci pada Austin, Abangnya. Sebab sekarang Austin mendatangi Quinza, Kayla dan dirinya bukan hanya sendiri. Melainkan bersama genk yang mereka bentuk bersama.

Austin menatap Luci dan hendak berbicara. "Gue cuman mau ngingetin, nanti pas jam kedua, gak usah ikut kelas. Soalnya kita ada pelatihan sama Madam Aira" Jelas Austin pada Quinza dkk.

"Kan lo udah ngasih tau semalam? Ngapain ngasih tau lagi? Ckck gak jelas tau gak lo" Celetuk Kayla menatap jengah atas tingkah Austin.

Austin menggaruk tenguknya yang tidak gatal. "Udahlah Tin, kita mending ke kantin aja. Kan udah lo kasih tau juga si cabe sama temen-temennya itu soal latihannya" Ajak Varo pada Austin.

"Emm,, kalian duluan aja. Gue mau bicara bentar sama Quinza" Pinta Austin pada teman-temannya.

Karna malas menunggu Austin, akhirnya teman-teman dari Austin pun mendahului Austin ke kantin.

Sekarang hanya tinggal Quinza, Austin, Luci dan Kayla. "Boleh gak kalian ninggalin kita berdua? Soalnya gue mau ngobrol empat mata sama Quinza. Pliss sebentar doang" Pinta Austin pada adiknya dan Kayla.

Mau tidak mau, akhirnya mereka tetap menurut dan meninggalkan Quinza bersama Austin. Sebab menunggu pun rasanya mereka sangat malas.

Austin menarik tangan Quinza menuju taman yang terletak di belakang sekolah. Taman itu tidak terlalu ramai, bahkan bisa di katakan sepi. Karna hanya beberapa orang saja yang berlalu lalang.

Austin mendudukkan Quinza di salah satu bangku yang terletak di taman itu. "Langsung aja, ngapain lo ngajakin gue ke sini?" Tanya Quinza to the point pada Austin. Quinza sangat tidak suka berbelat-belit ketika sedang berbincang.

"Gue mau minta maaf sama lo. Gue yakin, lo kecelakaan hari itu gara-gara kata-kata gue kan?" Ujar Austin meminta maaf dan menunjukkan wajah datarnya.

Austin memang hanya menunjukkan raut berteman nya pada seseorang yang sudah ia kenal dekat. Namun pada orang lain entah yang baru ia kenal, atau pada seseorang yang tidak ia sukai ia akan bersifat datar dan dingin.

Namun entah mengapa pada Quinza yang notabenya sahabat nya sejak kecil, ia malah bersikap dingin seperti itu.

"Tenang aja, itu bukan karna lo kok" Balas Quinza dengan tidak kalah dinginnya pada Austin.

Austin terkesiap mendengar balasan Quinza. "Lo gak usah bohong Quinza, gue tau, lo kecelakaan karna hari itu gue bilang supaya lo berenti ngejar gue dan lo juga liat gue sama Frisca di rooftop restauran itu. Makanya lo ngemudi ugal-ugalan sampai akhirnya kecelakaan gitu" Ujar Austin dengan pd nya.

❀❀❀❀

Jumlah kata, 577 kata
Tanggal publish, 15/08/2021

Rora Is Not Quin [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang