"Maafin Ayah sama Bunda sayang. Ayah sama Bunda terpaksa lakuin ini semua" Batin Emily seraya berlari menjauhi kediaman keluarga Arieno.
Flashback off
"Jadi gitu sebenernya, sekarang kalian udah tau kan? Quin memang bukan putri kandung Papah dan Mamah. Tapi Papah dan Mamah sayang banget sama Quin. Kita udah nganggap Quin seperti anak kandung kami sendiri" Tutur Bianca.
Keempat putra Bianca terdiam mendengar ucapan sang Mamah. Mereka tidak menyangka ternyata hal yang di beritahukan oleh Bibi mereka selama ini tidak lah seperti kebenarannya.
Memang yang Andin bilang pada mereka bahwa Quinza bukan adik kandung mereka benar. Namun alasannya salah, sebab alasan yang Andin katakan pada mereka, bahwa Quinza adalah anak dari seorang pelacur yang dulu ingin memisahkan orang tua mereka. Dan orang tua mereka tidak tega pada Quinza hingga akhirnya mereka mengangkat Quinza menjadi putri mereka. Karna Ibu kandung yang melahirkan Quinza telah bunuh diri karna frustasi.
Seperti itu lah kira-kira yang di katakan oleh Bibi mereka pada mereka berempat.
"Jadi Quin bukan putri dari orang yang pengen ngerusak hubungan Mamah sama Papah?" Tanya Vano pada orang tuanya. Dan di balas anggukan oleh Bianca dan Dion.
"Iya Vano. Jadi kalian sekarang udah tau semuanya kan? Bisa gak nyakitin perasaan adik kalian lagi? Kembali seperti dulu ke adik kalian bisa sayang?" Pinta Bianca pada keempat putranya.
"Dan yah satu lagi, jangan dengerin perkataan Andin, Bibi kalian. Dia itu gak baik, dulu dia pengen ngerebut Papah kalian dari Mamah kalian dengan cara jebak Papah kalian dan pura-pura hamil anaknya, tapi untung aja saat itu Em sahabat Mamah nyelamatin Papah kalian dan rencana Andin dia gagalin" Tukas Bianca mengingat kenangannya sebelum menikah dengan suaminya dulu.
Keempat remaja itu shock mendengar ucapan dari Bianca. Mereka tidak menyangka Bibi mereka yang notabenya adik dari Mamah mereka berusaha untuk merebut Papah mereka sendiri dari sang Mamah, yang tak lain adalah kakaknya sendiri.
"Jadi orang tua kandung Quin sebenernya siapa Mah? Nama mereka siapa, alamat mereka dimana? Quin pengen ketemu" Pinta Quinza pada Bianca ketika merasa bahwa drama itu sudah selesai.
Bianca mengalihkan pandangannya pada Quinza yang sedang duduk dengan santai.
"Dulu Mamah tau alamat mereka, tapi sekarang udah gak, soalnya beberapa tahun lalu saat Mamah dan Papah berkunjung ke sana. Mereka udah pindah" Balas Bianca.
"Nama Ayah kamu Arlan Ehner Gadela. Nama Bunda kamu Emily Fariya Gadela Quin. Kamu juga punya satu kakak laki-laki. Namanya kalau gak salah Valenrio Hagiva Gadela" Tambah Dion pada Quinza.
Quinza mengangguk mengerti mendengar jawaban dari kedua orang tuanya. Wajar saja jika orang tua kandungnya sudah pindah, secara sudah 15 tahun lewat sejak kejadian pada malam itu.
"Ok Mah, Pah. Quin bakal berusaha buat cari keluarga kandung Quinza. Quinza naik duluan yah" Pamit Quinza pada Bianca dan Dion.
Bianca dan Dion mengangguk sebagai jawaban pada Quinza. Setelah melihat Quinza menghilang, Bianca dan Dion menatap putra mereka dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.
"Kalian sudah tau semua nya kan? Sekarang ubah sikap kalian, karna yang di bilang oleh Andin itu tidak benar. Jangan sampai saat semuanya sudah terlambat, baru kalian menyesal" Peringat Bianca pada keempat putranya dan berjalan meninggalkan mereka berempat bersama suaminya, Dion.
Mereka berempat memang tidak mengetahui kebenarannya, sebab dulu setelah mereka berempat lahir, sang Nenek yang berada di Jerman meminta agar para cucu-cucunya itu menemani dirinya di Jerman.
Sehingga mereka berempat baru mengetahui bahwa mereka memiliki adik saat berumur 5 tahun, karna pada umur segitu lah mereka di izinkan kembali oleh sang Nenek.
❀❀❀❀
Jumlah kata, 568 kata
Tanggal publish, 26/08/2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Rora Is Not Quin [TAMAT]
FantasyFOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA! FOLLOW MY IG, @mimiu.rara ENTAR YANG MAU DI FOLLBACK SILAHKAN DM [TAMAT] [Proses Revisi typo] Proses penerbitan [Beberapa part telah dihapus] Rora gadis dengan kepribadian random yang meninggal akibat tersedak boba yang...