19. Wake Up

416 55 89
                                    

Pagi harinya ketika satu jam setelah cafenya buka, pegawai Rio terkejut melihat semua pengunjungnya adalah cowok. Mereka ada yang datang sendiri dan ada juga yang berkelompok tiga hingga enam orang. Dan hampir setiap meja yang ada, mereka pasti menanyakan Ify ketika waiters membawakan buku menu.

Bahkan ada salah satu dari mereka meminta untuk bertemu dengan Ify baru mau pesan. Karena itulah sekarang Rasti berada di rooftop setelah menelpon Rio dan memberitahu tentang keributan di bawah.

"Namanya siapa?" tanya Ify keluar lebih dulu karena Rio sedang mandi.

"Arya-"

"Paggil Ify aja, mbak." Sela Ify melihat Rasti bingung ingin memanggilnya dengan sebutan.

Rasti tersenyum tak enak. "Arya, Fy."

Ify mengangguk paham. "Oke, kita ke bawah sekarang."

Rasti mengangguk semangat. Lantas mengikuti langkah Ify. "Pacarnya boss, ya?" tanya berjalan di samping Ify.

Ify menoleh tenang. Dia tersenyum tipis menatap Rasti sesaat. "Kenapa lo nanya gitu? Bukannya Rio sering ngajak cewek juga ke sini?" beralih melihat ke arah anak tangga yang kini ini ia langkahi.

"Soalnya gu-" Rasti tampak sungkan. "Ini nggak apa-apa kan kita ngomong santai?"

Ify mengangguk senyum. "Iya nggak apa-apa. Lagian lo kan lebih tua dari gue." Ify menepuk bahu Rasti. "Santai aja mbak Rasti."

Rasti tersenyum lembut menatap Ify. Entah kenapa dia suka dengan sikap Ify yang terlihat bersahabat. Padahal dari penampilannya sangat menunjukkan dia bukan gadis dari kalangan biasa.

"Soalnya cuma lo cewek yang di bawa si boss ke lantai atas."

Ify menahan senyumnya. Hatinya cukup berbunga mendengar hal itu.

"Terus. Kalau menurut gue, cuma lo deh cewek dia bawa dan nggak kelihatan sombong. Paling cantik lagi." Rasti segera menepuk bibirnya. "Maaf, Fy. Kebiasaan suka julid sama anak-anak, nih."

Ify tertawa kecil, lalu menatap Rasti ketika sampai di tangga terakhir. "Di mana?" tanyanya. Karena dia bingung menemukan sosok Arya di banyaknya pengunjung yang ada.

"Itu meja paling depan deket pantry." Rasti menunjuk arah di mana Arya berada.

Ify mengangguk paham. "Ya udah lanjutin kerjaan lo aja."

"Oke, thanks Fy." Rasti kemudian masuk ke arah dapur. Sementar Ify berjalan menuju area meja para pengunjung. Saat itu semua mata tertuju padanya.

"Woy Fy!"

"Ify!"

"Ah aslinya lebih cantik gila."

Serasa sedang mengadakan acara jumpa fans. Ify hanya tersenyum seraya melambaikan tangannya pada mereka. Sambil terus berjalan menuju meja Arya yang sudah menyadari kehadirannya. Membuat Arya berdiri dari duduknya dan langsung memeluk Ify ketika sampai di depannya. Membuat mereka yang masih menatap Ify mendesah pasrah. Mengetahui fakta bahwa Ify sudah memiliki kekasih. Alias tidak jomblo.

Arya adalah pacar pertama Ify saat kelas satu SMP hingga kelas dua SMP. Dan mereka putus karena Ify yang meminta. Dengan alasan dia bosan dan tidak mau pacaran lagi.

"Lo apa kabar?" tanya Arya setelah melepas pelukannya. Dia sengaja datang sendiri karena memang niatnya untuk bertemu dengan Ify.

"Kayak yang lo lihat. Gue baik."

Arya menatap Ify seksama sambil tersenyum kecil. "Lo nggak berubah ya dari dulu? Segini-gini aja perasaan." Memegang puncak kepala Ify seolah mengukur tinggi badan gadis itu.

Mencintaimu (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang