67. Speechless

505 63 128
                                    

"Alyssa!" panggilnya dengan suara cukup kencang dan penuh penekanan.

"Alyssa, tunggu!" Dia memanggil lagi karena masih tak mendapat tanggapan. Gadis itu masih saja berlari menjauh darinya. Membuat umpatan pelan itu reflek keluar dari bibirnya. Tidak putus asa ataupun ingin menyerah, pemuda ini semakin melebarkan langkah kakinya.

"AL!" terpaksa dia berteriak saat berhasil meraih lengan gadis itu. Dia berteriak karena kewalahan menghadapi rontaan gadis ini yang ingin melarikan diri darinya lagi.

"Lepas, Ar! Lepasin aku!"

"Nggak!" Serunya tegas. Membalas pekikan gadis itu dengan tak kalah keras.

"Aku nggak akan pernah lepasin kamu." Tatapannya semakin menajam. Membuat gadis itu seketika bungkam dengan air mata berderai.

"Nggak. Akan. Pernah!" dia mengulangi kalimat itu tanpa ragu. Tatapannya tidak berubah bahkan semakin terlihat bagaimana menunjukkan keseriusan. Seolah apa yang baru saja ia katakan sudah seperti menjadi sumpah baginya.

Gadis itu terisak pelan. Kepalanya tak berhenti menggeleng meminta agar di beri kebebasan untuk berlari lagi. "Ar, jangan gini. Kita nggak mung-"

"Aku nggak peduli, Al! Persetan sama permintaan Papa. Aku nggak peduli! Aku cuma mau hidup sama kamu!" Sorot matanya meredup hingga tercipta kelembutan di sana.

"Aku cuma cinta sama kamu, Alyssa. Please, stay with me!" pintanya memohon dengan wajah lelah tapi tidak ingin menyerah.

Alyssa, nama gadis itu. Gadis cantik berasal dari keluarga sederhana yang berhasil membuat Ardion Permana jatuh cinta padanya. Seorang pemuda yang lahir dari keluarga berada bahkan ternama. Sejak awal, ketika Ardion mendekatinya, Alyssa selalu berusaha menolak. Alysaa cukup sadar diri siapa dirinya dan siapa Ardion. Tapi kegigihan Ardion meluluhkan hati Alyssa yang tidak pernah putus asa, membuatnya jatuh dan ingin merasa lebih di cintai lagi oleh pemuda itu.

Namun, seperti yang sudah Alyssa bayangkan. Bahwa keluarga Ardion, tidak akan pernah bisa menerimanya. Alyssa berasal dari keluarga yang tidak mampu. Kedua orang tuanya hanya seorang petani di kampung. Alyssa berjuang sendiri merantau di Jakarta karena mendapat beasiswa dari tempatnya kuliah sekarang. Meski berat hidup di tengah kerasnya ibu kota, tapi Alyssa tidak menyerah karena impiannya ingin menjadi seorang dokter. Alyssa ingin menjadi seseorang untuk bisa mengangkat derajat kedua orang tuanya di mata masyarakat yang sering menyepelekan mereka.

"Ar, Papa kamu bener. Dari awal kita udah salah. Harusnya aku sadar diri siapa aku dan siapa kam-"

"Nggak! Papa yang salah! Papa yang salah, Al! Papa yang salah!" sela Ardion tegas. Dia semakin frustasi menghadapi keadaan yang ada. Papa menentang keinginannya untuk menikahi Alyssa. Papa sudah menyiapkan seorang gadis untuk di nikahinya. Dan semakin frustasi mengingat apa yang baru saja terjadi.

Di tengah pesta ulang tahun Papanya tadi, Permana mengatakan bahwa Ardion akan bertunangan dengan seorang gadis bersama Sintya. Dan hal itu, tentu saja membuat Alyssa terluka. Tapi, dia hanya diam sambil menahan tangisnya. Ardion menggenggam tangannya kuat hingga membuat gadis itu bisa bertahan untuk tetap berdiri.

"Dari dulu, sejak Mama meninggal, Papa nggak pernah ngertiin aku, Al. Dia selalu seenaknya sendiri. Aku harus mau dan jadi seperti apa yang dia mau." Ardion menggeleng kuat, air matanya jatuh begitu saja tanpa bisa ia tahan lagi.

"Aku nggak bisa terus-terusan jadi bonekanya, Al. Aku punya perasaan, aku mau hidup, aku nggak mau lagi di tekan, aku mau bahagia, aku mau nafas, Al. Dan itu bisa aku lakuin saat sama kamu. Kalau kamu nyerah, aku harus gimana?" Ardion berhenti berhenti bicara dengan nafas yang terputus dan dadanya tampak naik turun. Terlihat bagaimana dia sedang berusaha menahan rasa sakit dan lelahnya. Membuat Alyssa tidak tega namun dia juga tak cukup berani untuk melawan Papa Ardion. Sosok yang selama ini terkenal tegas, keras dan bahkan nyaris tidak punya hati jika perintahnya tidak di penuhi. Membuat Alyssa pahan bagaimana Ardion selama ini hidupnya pasti penuh dengan tekanan.

Mencintaimu (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang