Keesokan harinya adalah hari Minggu, saat sarapan, banyak burung hantu bertebangan mengantarkan surat. Seekor burung hantu mendarat di depan Esme. Dia mengantarkan surat dari keluarga Weasley. Esme memberikan kacang burung hantu dan air padanya.
"Surat ?" tanya Shanna sambil memakan sandwich.
"Surat dari keluarga Weasley. Paman dan bibiku." Esme membuka surat itu, Mrs. Weasley mengucapkan selamat karena dia diterima di Gryffindor. Dia berpesan agar jika membutuhkan bantuan, dapat menghubungi Percy ataupun Charlie. "Mereka mengatakan bahwa aku bisa merepotkan Percy atau Charlie."
Fred dan George yang duduk tidak jauh darinya mendengar tentang isi surat tersebut. "Ibu mengirim surat untukmu ?"
Esme menatap dua bersaudara tersebut. "Ehm. Bibi mengatakan jika memerlukan sesuatu, aku dapat menghubungi Percy atau Charlie."
"Kami juga bisa meminta bantuan kami." Fred mengatakan dengan ceroboh, George di sebelahnya juga mengangguk setuju.
Angelina tertawa kecil mendengarnya. "Kurasa, kalian yang akan minta tolong pada Esme nantinya."
Esme juga tertawa mendengar ucapan Fred dan George. "aku juga punya firasat kalian yang akan mencariku untuk bantuan."
Fred menegakkan badannya sambil memukul dadanya seakan bangga. "Kami juga bisa di andalkan."
Esme tertawa melihat Fred yang terlihat percaya diri. Setaunya, Fred dan George adalah pembuat masalah dan juga orang yang menyukai lelucon. "Mari kita lihat nanti."
Angelina masih tertawa melihat kepercayaan diri Fred. Sementara Fred terlihat malu dan memilih melanjutkan sarapannya.
"Hari ini kemana kita akan pergi ?" Shanna dan Alicia terlihat bersemangat.
"Bagaimana kalau area luar kastil. Aku ingin tau apa saja di sekitar sini." Angelina menyarankan.
Esme mengeluarkan peta di tasnya. Kali ini Jasper ditinggal di kamar, sepertinya akan sedikit merepotkan bila dia harus berkeliling menggendong Jasper. "Aku menemukan beberapa jalan mengarah keluar. Tetapi belum mencoba pergi keluar. Mari kita telusuri hari ini."
Mereka akhirnya sepakat untuk menelusuri area luar kastil. Setelah sarapan dengan kenyang, Esme dan ketiga temannya pergi menyelusuri Lorong yang menuju ke pondok Hagrid.
Esme akhirnya melihat pemandangan hutan terlarang dan juga pemandangan di sekitar Hogwarts dari jembatan. Mereka berjalan santai melewati jembatan dan sampai di perbatasan dengan Hutan Terlarang. Di perbatasan terdapat rumah perburuan.
"Ada yang tinggal disini sepertinya." Shanna menujuk rumah perburuan Hagrid.
"Sepertinya di depan sana adalah Hutan Terlarang."
"kalau begitu kita tidak boleh kesana." Alicia menahan tangan Esme yang berniat ke hutan.
"aku tidak akan ke hutan. Aku hanya ingin ke pondok itu."
Alicia akhirnya melepaskan Esme dan berjalan di belakang Esme yang sudah menuruni bukit. Pondok sederhana tersebut memiliki kebun disekitarnya. Dari dalam pondok tiba-tiba keluar sosok besar yang mereka temui di peron sebelumnya.
"Bukankah dia adalah yang mengantar kita menyebrang danau sebelumnya ?" tanya Angelina.
"Sepertinya begitu. Dia sepertinya tinggal disini." Esme terus berjalan mendekati Hagrid.
"Segeralah kembali! Ada makhluk berbahaya di hutan ini!" teriak Hagrid memperingati.
Alicia sudah mengapit tangan Esme ketika mendengar ucapan Hagrid. Angelina juga telah merapatkan diri ke Shanna karena takut. Hanya Esme yang masih bisa santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration to Harry Potter World: The Lady's Daughter
FanfictionEsme seorang anak yatim piatu memiliki sebuah rahasia. Dia seorang Transmigator yang disertai kemampuan Panel Skill. Saat dia bersiap menjalani hidup dan menghasilkan uang tiba-tiba seekor burung hantu mengantarkan surat penerimaan Hogwarts. "In...