Maaf penulis lagi ada deadline jadi terlambat buat update, kali ini juga update cuman satu chapter.
Semakin mendekati hari Natal, udara semakin dingin. Para murid akan terus menempel pada perapian atau tungku panas yang tersedia di kamar atau di ruangan-ruangan jika memungkinkan.
Esme disisi lain juga menggunakan syal untuk melindungi diri dari dingin. Bahkan jika dia tidak ada kegiatan lain, Esme akan selalu berada di kamar bersama dengan Jasper mencari kehangatan.
Karena Natal akan tiba, waktunya para murid untuk pulang. Ketika Professor McGonagall berkeliling untuk mengambil data murid yang akan tinggal di sekolah, Esme menemukan kedua sepupu kembarnya juga mendaftar dengan Percy dan Ron.
"Apakah kalian akan tinggal di sekolah Natal ini ?" tanya Esme bingung.
Mereka berempat mengangguk.
"Ayah dan ibu berencana untuk pergi ke Romania untuk mengunjungi Charlie." kata Percy
"Benarkah ? Jika begitu aku harus mengirim hadiah Natal di agak terlambat untuk paman dan bibi kan." kata Esme, "Dan untuk kalian, aku harus mengirimkannya ke sekolah tahun ini."
Fred dan George agak bersemangat soal hadiah Natal dari Esme. Mereka selalu mendapatkan hadiah yang cukup bagus dari Esme setiap tahunnya, jadi mereka agak menantikkannya.
"Kamu tidak perlu mengirim hadiah setiap tahun Esme, akan merepotkan." tolak Percy lalu melototi adik-adiknya karena tidak tau malu. " Dan kalian, berhenti membuat masalah."
Fred dan George hanya bisa memalingkan wajah karena tidak senang. Mereka sebelumnya tidak berhasil menjatuhkan turban Professor Quirell. Meski mereka mengikuti saran Esme untuk berhati-hati, Percy entah bagaimana tau soal hal ini ketika ada kabar soal Professor Quirell diserang bola salju.
Esme tertawa kecil melihat kedua sepupu kembarnya di marahi. "Bukan masalah, merupakan kesenangan tersendiri untuk mengirimkan hadiah setiap tahunnya." Esme tentu saja tidka keberatan. "Jangan menolak ksenanganku ini."
Percy agak tidak berdaya tapi akhirnya hanya bisa mengangguk setuju. Fred dan George diam-diam bersorak senang. Ron juga senang kemudian memandang Harry di sebelahnya dengan senyum lebar.
Harry agak merasa tidak enak, dia sebelumnya tidak pernah mendapatkan hadiah yang layak jadi dia agak iri dengan keluarga Weasley yang selalu mendapatkan hadiah setiap Natal.
Esme melirik Harry di sebelah Ron tetapi tidak mengatakkan apapun, dia berencana memberikkan hadiah kecil nantinya. Tapi kemudian dia teringat pembicaraannya dengan ibunya dan mau tidak mau melirik Harry.
Sungguh efek protagonis yang sangat besar, bahkan kehidupannya juga di pengaruhi olehnya. Tapi kali ini dia tidak akan membiarkan diri terlalu terbawa oleh efek protagonis Harry.
Esme agak khawatir karena panel Sistem yang akhir-akhir ini hanya memberinya misi kecil seperti membantu penulisan buku atau semacamnya. Dia belum mendapatkan misi besar seperti sebelumnya.
Esme agak curiga apakah karena dia terlalu sibuk dengan tugasnya jadi dia tidak punya kesempatan memikirkan tugas lainnya.
Tapi apapun itu, Esme hanya bisa menghela nafas sambil mulai menyicil mengemasi barang-barangnya. Natal ini dia akan merayakannya di Prancis bersama ayah angkatnya dan Raphael.
Hari itu kebetulan hari Jumat, Esme agak bebas jadi dia pergi ke berjalan-jalan sedikit dengan Jasper menikmati hari bersalju yang lebat. Esme memberikkan syal kecil untuk Jasper sebagai hiasan. Dia tidak khawatir mengenai Jasper yang akan kedinginan karena buku dan lapisan lemak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration to Harry Potter World: The Lady's Daughter
FanfictionEsme seorang anak yatim piatu memiliki sebuah rahasia. Dia seorang Transmigator yang disertai kemampuan Panel Skill. Saat dia bersiap menjalani hidup dan menghasilkan uang tiba-tiba seekor burung hantu mengantarkan surat penerimaan Hogwarts. "In...