Di Aula besar, telah banyak orang duduk. Mereka segera mencari tempat. Meja milik Gryffindor terletak dekat dengan meja Ravenclaw. Ketika melewati para siswa senior. Esme melihat kabut hitam di atas seorang siswa perempuan. Kabut tersebut tidak terlalu gelap tetapi jelas hanya ada di atas siswa tersebut. Ketika Esme akan memutuskan melupakannya suara notif misi muncul di panelnya.
Kabut Hitam
Seorang siswa perempuan memiliki kabut hitam di atas kepalanya. Cari tahu mengenai kabut hitam tersebut dan menguak fakta dibaliknya.
Hadiah : 500 poin, 1 poin keterampilan, hadiah tidak diketahui.
Esme kebingungan membaca misi di depannya. Dia menyingkirkan panel didepannya terlebih dahulu dan memilih makan malam Bersama teman-temannya terlebih dahulu.
Setelah makan malam, mereka Kembali ke asrama, Esme membuka Kembali panel misinya. Misi mengenai Kabut Hitam ini sungguh sulit. Tetapi terdapat hadiah tidak diketahui. Masalahnya dia tidak tau harus mulai dari mana untuk mengerjakan misi ini. Sepertinya dia perlu mengunjungi perpustakaan saat senggang besok.
Menu makan malam kali ini cukup kaya. Seokor ayam panggang utuh disajikan di meja, Esme cukup kagum dengan keterampilan elf rumah. Sepertinya dia perlu mencari cara untuk memperkejakan elf rumah di masa depan. Pelayanan seperti ini akan sangat menyenangkan.
Esme membahas beberapa masalah kelas dengan teman-temannya. Besok ada kelas mantra. Shanna menanyakan beberapa hal padanya mengenai mantra. Esme memberikan beberapa saran padanya sebelum kelas.
"Sepertinya, kita tidak perlu menghadiri kelas. Esme bisa mengajar kita." Alicia mulai bercanda. "Aku masih heran, meskipun, kamu berasal dari dunia Muggle. Sepertinya penguasaan mantra dan bakatmu lebih besar dari aku yang terbiasa dengan sihir."
Esme mengigit ayam di tangannya sebelum merespon Alicia. "aku sudah mengatakannya sebelumnya, aku mempelajarinya sebelum sekolah dimulai. Sebenarnya sejak kecil, tingkat pembelajaranku lebih cepat dan cenderung lebih mudah mengerti."
"mengapa tidak sekalian sebut saja dirimu genius ?" Shanna merasa bawa Esme terlalu merendah, menurutnya kemampuan Esme diatas rata-rata. Dia dapat mudah mengerti sesuatu dan dengan mudah menerapkannya. Hanya satu kata yang pantas untuknya, Genius.
Esme hanya bisa tersenyum sambil menunduk. "Menjadi rendah hati adalah kuncinya."
Angelina yang duduk di sebelah Esme mendekatkan dirinya. "Esme aku dengar banyak senior yang menanyakan tentang dirimu. Terutama senior laki-laki."
Esme masih menikmati makan malamnya tanpa khawatir. "benarkah ? aku tidak tau soal itu. Dan itu tidak ada urusannya denganku benarkan ?"
"Benar, itu memang tidak ada urusannya denganmu. Tetapi tetap saja kan, hal ini sangat menarik untuk dibicarakan." Angelina sepertinya sangat tertarik dengan topik ini, memiliki teman yang cantik dan popular pasti akan banyak pembicaraan.
Esme tidak tertarik untuk menjadi terkenal karena kecantikan. Dia disini untuk belajar, bahkan dia tidak berniat untuk mencari pasangan. Pada kehidupan sebelumnya, Esme adalah tipe kutu buku yang tidak bisa menikmati hidup karena masalah untuk bertahan hidup. Dikehidupan ini, dia ingin lebih bersantai sambil mencari pengetahuan yang baru baginya.
"Kubilang pada kalian, aku tidak berniat untuk mencari pasangan untuk saat ini, jadi kumohon untuk menahan segala topik mengenai ini. Oke ?"
Angelina yang ingin membicarakan hal ini terpaksa berhenti. Dia akhirnya sadar mengenai temannya barunya ini, dia adalah seorang yang haus ilmu pengetahuan. "Tunggu dulu, lalu mengapa kamu masuk ke Gryffindor bukan Ravenclaw ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration to Harry Potter World: The Lady's Daughter
FanfictionEsme seorang anak yatim piatu memiliki sebuah rahasia. Dia seorang Transmigator yang disertai kemampuan Panel Skill. Saat dia bersiap menjalani hidup dan menghasilkan uang tiba-tiba seekor burung hantu mengantarkan surat penerimaan Hogwarts. "In...