Chapter 147: The Real Conspiration

552 85 8
                                    

Percakapan Esme dengan Phineas berlanjut pada beberapa topik pelajaran. Phineas sedikit terkejut ketika Esme bisa mengikuti beberapa topik yang sulit. Bahkan beberapa potret kepala sekolah lainnya juga mengikuti dan tertarik dengan topik yang mereka bicarakan.

"Sepertinya Mrs. Bonaccord memiliki waktu yang menyenangkan." Suara professor Dumbledore menyadarkan Esme yang sedang berbicara dengan Phineas.

"Profesor." Sapa Esme dengan tenang tanpa takut sama sekali.

"Apakah Minerva memintamu untuk menungguku disini ?" Kata Profesor Dumbledore dengan sama tenangnya seolah tidak ada kejadian yang terjadi.

Esme mengangguk. "Profesor McGonagall berkata agar aku bisa memberitahu anda tentang apa yang terjadi di sekolah."

"Tentu Miss Weasley yang diculik ?"

"Benar professor. Tapi anda tidak perlu khawatir, aku sudah memberinya beberapa gadget yang akan mencegah dia terluka lebih lanjut." Kata Esme memberitahu langkah yang sudah dia lakukan terlebih dulu.

"Ini adalah berita terbaik yang bisa kudengar hari ini. Lanjutkan." Kata Profesor Dumbledore dengan agak senang.

Esme menarik nafas dan berusaha menjelaskan segalanya dengan singkat. "Penyerangan yang terjadi selama ini seharusnya adalah karena Ginny yang dikendalikan orang lain untuk menyerang murid Muggle. Lalu monster yang selama ini meneror sekolah dan yang ada di dalam ruang rahasia adalah Basilisk. Pintu ruangan rahasia berada di toilet perempuan yang ditinggalkan di lantai dua, Tempat Moaning Myrtle berada. Dan terakhir ini adalah kecurigaanku, seharusnya pewaris Slytherin yang selama ini di katakan mungkin bernama Tom Riddle."

"Apakah menurutmu Tom Riddle ini adalah pelakunya ?" tanya professor Dumbledore ketika dia mendengar Esme mengatakan hal tersebut.

"Ini adalah tebakkanku, lima puluh tahun yang lalu ada kejadian serupa dimana kasusnya hingga seorang murid muggle terbunuh. Dan sejauh yang aku tau dari penyelidikanku, Tom Riddle ini adalah orang yang mendapatkan penghargaan atas terungkapnya Hagrid sebagai kambing hitam." Kata Esme perlahan menjelaskan bagaimana dia bisa curiga. "Kali ini ada sebuah buku harian dengan nama pemilik Tom Riddle yang muncul di sekolah. Harry-lah yang menemukannya. Aku pernah mendengar buku harian ini bahkan bisa menunjukkan memory dan menjawab pertanyaan, tapi beberapa minggu lalu buku harian ini hilang. Kebetulan aku pernah melihat buku harian serupa yang dibawa oleh Ginny, jadi aku curiga buku harian ini bermasalah."

Profesor Dumbledore mengerutkan keningnya, "Buku harian yang bisa menunjukkan memori ?"

Esme mengangguk kecil. "Tapi professor, meski aku menggunakan beberapa gadget untuk melindungi Ginny. Aku merasa anda perlu menyelamatkannya terlebih dulu. Basilisk di ruangan rahasia seharusnya bisa dikalahkan selama membutakan matanya. Tapi aku tidak yakin bagaimana untuk melakukannya."

Profesor Dumbledore mengangguk mengerti. "Baik, kalau begitu panggilan Harry untukku, biar aku menyelesaikan sisanya."

Esme mengangguk, "Aku akan membawa Harry ke kamar mandi perempuan di lantai dua."

Lalu Esme berbalik pergi keluar dari ruangan kepala sekolah berniat pergi ke asrama, tapi dia pergi dengan cepat melainkan memeriksa petanya untuk memastikan lokasi Harry Potter.

Benar saja dia tidak ada di ruang rekreasi maupun di asrama. Jadi seharusnya dia sudah pergi lebih dulu. Esme tidak panik sama sekali dan tetap tenang, dia menunggu beberapa saat lalu menaiki tangga dengan langkah cepat menuju ke kamar mandi perempuan di lantai dua.

Sudah ada professor McGonagall, professor Flitwick dan juga kedua paman dan bibinya berdiri di lubang dekat wastafel. Ketika dia masuk, Esme kebingungan menatap mereka.

Transmigration to Harry Potter World: The Lady's DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang