Suasana telah menjadi lebih dingin karena mulai mendekati bulan Desember. Hufflepuff vs Ravenclaw dimenangkan oleh Ravenclaw dengan bersih. Tidak seperti permainan Gryffindor dan Slytherin. Hufflepuff dan Ravenclaw bermain dengan damai dan bersih, seperti menonton permainan bola di kehidupan sebelumnya. Ravenclaw langsung mendominasi Hufflepuff begitu permain dimulai dan hasilnya sudah dipastikan begitu seeker Ravenclaw menangkap Golden Snitch.
Tapi semua itu tidak begitu berpengaruh pada keseharian Esme yang sibuk. Dia menghadiri kelas, mengerjakan tugas, membuat karya ilmiah, mengikuti kelas tambahan, hingga hadir di latihan Quidditch. Bisa dibilang kehidupan sekolahnya sekarang tenang. Esme juga berhasil mempelajari banyak pengetahuan baru dari buku-buku yang dia pinjam dari perpustakaan.
Tanpa sadar Hallowen tinggal dua hari lagi. Di hari Minggu, Esme yang dilarang untuk pergi ke hutan terlarang, berbaring malas sambil memangku buku di dekat kaca kamar asrama dengan Jasper dan Neira.
Neira baru saja datang mengantarkan surat dan Esme menyuruhnya untuk menghangatkan sayapnya di kamar terlebih dahulu sebelum kembali ke menara burung hantu.
Surat Mrs. River kali ini sangat berguna bagi Esme, karena selain surat beliau juga mengirimkan buku refrenshi yang sangat bagus untuknya membaca. Esme menatap cover buku dan isinya secara sekilas dan berhenti pada nama penulis. Sophia River.
Esme mengabaikan nama tersebut dan mulai membaca dari halaman awal. Mrs. River memang pantas disebut ahli dalam alkimia. Meski tidak terlalu dalam tetapi konten di buku lebih baik dari buku-buku di perpustakaan.
Esme tiba-tiba teringat sesuatu, dia berhenti membaca lalu bangkit mencari sesuatu di tumpukan buku di dekat tempat tidurnya. Esme membawa cukup banyak buku di kamarnya sekarang hingga teman sekamarnya meributkannya untuk mengembalikan buku ke perpustakaan secepatnya sehingga tidak menumpuk di kamar.
Esme menemukan peta Merauders yang dia pinjam lagi dari Fred dan Goerge kemarin. Esme kembali ke tempatnya sebelumnya sambil membawa selimut. Esme membuka peta dan meletakannya di dekat jendela yang tertutup. Esme kali ini menatap asrama Slytherin dan Hufflepuff. Esme hanya ingin memastikan kedua orang ini tidak melakukan sesuatu yang aneh. Sesekali Esme juga memeriksa keberadaan Rowan Khanna yang saat ini masih di perpustakaan.
Esme kembali mengambil buku lalu membacanya sambil sesekali memeriksa peta disebelahnya. Kurang lebih satu jam lebih Esme membaca dia tiba-tiba melihat pergerakan dari Yellian Gresham yang terlihat berjalan ke arah rumah perahu.
Esme memeriksa pintu memastikan tidak ada oran yang masuk. Dia meletakkan peta lalu menggulung lengan baju kirinya lalu memanggil para spirit. "Fá út" (Keluarlah.)
Kemudian keluarlah beberapa spirit dan terbang di depan Esme. "Tolong pergi ke rumah perahu dan beritahu aku apa yang terjadi disana." kata Esme singkat.
Segera beberapa spirit terbang keluar dari jendela dan menyisahkan dua spirit terbang memutar di depan nya.
Meong
Esme menatap Jasper yang sepertinya tertaring dengan kehadiran para spirit. Esme mengelus kepala Jasper sambil berkata pelan. "mereka bukan makanan Jasper." Lalu Esme mengeluarkan ikan kering dan memberikannya pada Jasper untuk mengalihkan perhatian kucingnya.
Setelah memberikan ikan kering pada Jasper, Esme kembali mengeluarkan peta dan menatap Yelliam yang masih dalam perjalanan. Saat sedang menatapnya Esme tiba-tiba melihat nama yang tidak asing juga menuju ke rumah perahu. Rowan Khanna.
Esme mengerutkan keningnya melihat nama itu. Apa yang mereka lakukan disana ?
Esme menunggu dengan sabar lalu projeksi spirit memunculkan Yelliam yang sedang menunggu di rumah perahu. Lalu tidak lama Rowan Khanna juga datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration to Harry Potter World: The Lady's Daughter
FanfictionEsme seorang anak yatim piatu memiliki sebuah rahasia. Dia seorang Transmigator yang disertai kemampuan Panel Skill. Saat dia bersiap menjalani hidup dan menghasilkan uang tiba-tiba seekor burung hantu mengantarkan surat penerimaan Hogwarts. "In...