Hari berikutnya sangatlah biasa, kesibukan Esme masih terus berlanjut. Menghadapi pekerjaan rumah profesor di hari biasa, pergi ke kelas mandiri profesor Snape di akhir pekan, dan mengerjakan pekerjaan sebagai peneliti Federasi di waktu senggang. Intinya Esme hampir tidak punya waktu untuk mengobrol banyak.
Setiap sampai di kamar asrama, Esme akan menggunakan waktu yang ada untuk beristirahat atau bermain dengan Jasper. Teman-teman sekamarnya juga menjadi prihatin padanya.
Mereka tidak banyak menganggunya selama periode ini dan hanya bertanya saat waktu mengerjakan tugas.
Ketika Esme sedang duduk di ruang rekreasi dan mengawasi Fred, George, Lee Jordan dan ketiga temannya mengerjakan tugas rumah suara keributan datang dari pintu asrama.
Esme awalnya tidak mempedulikannya, tapi kemudian tangis wanita yang semakin terdengar membuat Esme menengok.
Gadis Lavender Brown yang tempo hari datang untuk meminta ramalan menangis menatapnya. "Binky, dia mati. Aku menerima surat dari rumah pagi ini." katanya.
Esme mengangguk kecil. "aku turut berduka cita."
Tangis Lavender menjadi semakin keras hingga dia menutup wajahnya. Esme menghela nafas dan melirik teman-temannya yang tampak tertarik. Dia memberikan tanda agar mereka melanjutkan tugas mereka dan tidak malah menonton pertunjukkan.
Esme mengeluarkan sebuah coklat berbungkus emas dan sapu tangan lalu menyodorkannya pada Lavender. "Sudah, Binky sudah tenang disana." kata Esme dengan nada menenangkan yang disuntikkan sihir agar Lavender tidak semakin histerius.
Dengan sisa tangis, Lavender mendengus dan menerima pemberiannya dengan tatapan malu. "Terima kasih."
"Tentu, jangan terlalu bersedih." kata Esme dengan penuh rasa ketenangan.
Lavender mengusap air matanya lalu mengangguk. "Benar, Terima kasih lagi sekali lagi."
Esme mengangguk kecil lalu Lavender benar-benar pergi dari hadapannya.
"Apa yang terjadi ?" bisik Angelina dengan rasa penasaran.
"Anak kelincinya mati." kata Esme dengan tenang lalu kembali ke mode mengawasi. "Selesaikan dengen cepat."
Kalimat ini sangat bisa diandalkan, mereka semua segera fokus kembali pada pekerjaan mereka.
Esme sekali lagi menghabiskan waktu membosankan di sekolah dengan tenang hingga akhirnya Halloween datang. Kebetulan di pagi hari, Esme kedatangan surat dengan logo Wizengamot. Karena ini surat yang sangat jarang diterima oleh Esme dan logo besar mencolok di bagian depan sungguh mengejutkan teman-teman di sekitarnya.
"Kenapa kamu menerima surat dari Wizengamot ?" tanya Angelina bingung.
Esme melirik beberapa kali dan berusaha menyembunyikan surat di tangannya. Tapi tangannya kurang cepat sehingga Angelina sudah mengambil lebih dulu. Karena kehebohan banyak murid menjadi bertanya-tanya kenapa Esme bisa menerima surat dari Wizengamot.
"Apakah kamu melakukan sesuatu yang ilegal Esme ?"
"Apa kamu membunuh seseorang ?"
"Bagaimana bisa kamu mendapatkan surat dari Wizengamot ?"
Pertanyaan ini terus di tanyakan oleh para murid yang semakin banyak berkumpul di sekeliling mereka tidak hanya dari Gryffindor tetapi juga dari asrama lain. Esme mulai berpikir apakah berita mengenai dirinya menjadi Perwakilan Muda Inggris untuk Wizengamot tidak terpublikasikan ?
Angelina melihat Esme tidak menjawab mengambil alih situasi dan mendiamkan semua murid yang penasaran. Lalu memberikan tanda pada Esme untuk menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration to Harry Potter World: The Lady's Daughter
FanfictionEsme seorang anak yatim piatu memiliki sebuah rahasia. Dia seorang Transmigator yang disertai kemampuan Panel Skill. Saat dia bersiap menjalani hidup dan menghasilkan uang tiba-tiba seekor burung hantu mengantarkan surat penerimaan Hogwarts. "In...