Para Murid kembali ke kastil dengan patuh di bawah arahan para profesor. Ketika berjalan merkea mulai membahas apa yang terjadi baru saja. Saat inilah baru para murid Gryffindor sadar mereka kalah dari Hufflepuff yang membuat mereka akan sulit untuk menang.
Slytherin tentu saja sangat senang mereka tidak bisa melewatkan waktu ini untuk tertawa dan mengejek para murid Gryffindor yang kalah dari Hufflepuff.
Malfoy salah satunya, dia datang dengan kedua tangan yang di balut perban. Sepertinya itu adalah bekas gigitan dan yang lain adalah bekas cakaran Buckbeak yang dia palsukan. Meski sudah sakit, dia tampaknya masih bisa menirukan Harry yang jatuh dari sapunya dengan sangat baik.
Esme menatap jubah dan sepatu Malfoy sebentar sambil lalu tiba-tiba Malfoy tersandung dan jatuh di genangan lumpur yang basah karena masih hujan.
Teman-temannya bergegas membantu Malfoy tetapi sepertinya rasa malu itu benar-benar menamparnya. Murid-murid di sekitarnya tertawa puas melihat Malfoy terjatuh seperti itu.
Esme hanya bisa tertawa kecil lalu bergegas pergi ke rumah sakit sekolah. Anggota tim Quidditchnya telah lebih dulu terbang untuk menengok Harry yang tidak sadaran diri.
Esme melihat dari luar rumah sakit sekolah. Keadaan sangat ramai hingga dia merasa berkunjung sekarang akan tidak baik. Tetapi dia tetap berjalan masuk ke rumah sakit sekolah dengan resiko di marahi Madam Pomfrey.
Fred dan George berdiri di belakang dengan pakaian basah. Esme mengayunkan tongkatya membantu mereka mengeringkan pakaian mereka yang langsung membuat mereka tersadar kehadirannya.
"Esme. Kamu sudah datang." kata Fred dengan bahagia.
Esme mengangguk lalu membantu seluruh orang di ruangan mengeringkan pakaian mereka termasuk miliknya sendiri.
Bagaimanapun ini rumah sakit sudah seharusnya keadaan bersih.
"Harry hanya pingsan karena Dementor." kata Angelina memberitahu Esme.
"Aku tahu itu. Dia terlalu mudah di pengaruhi Dementor." kata Esme sambil melihat wajah pucat Harry. "Dimana Wood ?"
Esme melihat tidak ada Wood diantara teman-temannya.
"Pergi mandi, sepertinya dia terpukul dengan apa yang terjadi hari ini." kata Angelina.
Esme menaikkan alisnya. Sepertinya dia sudah memberitahu Wood sebelumnya, tetapi sepertinya Wood masih tetap terpukul.
"Baiklah, aku akan kembali dulu. Harry seharusnya akan segera sadar. Biarkan dia lebih tenang." kata Esme dengan tenang.
"Kami akan menunggu lebih dulu disini. Nanti kami akan menyusulmu." kata Alicia masih sedikit gemetar.
Esme mengangguk lalu pergi keluar dari rumah sakit sekolah kembali ke asramanya. Dia langsung menuju ke kamarnya dan mandi lebih dulu.
Setelah selesai mandi, Esme melihat ada burung hantu yang basah berdiri di tempat biasa Neira berdiri. Burung hantu ini berteriak padanya sambil memegang sebuah surat di tangannya.
Esme menerima surat tersebut dan tidak lupa memberikan air dan snack untuk burung hantu tersebut. "Terima kasih."
Esme duduk di mejanya membuka surat meninggalkan burung hantu tersebut untuk makan perlahan. Surat tersebut berasal dari Mrs. Marchbanks yang sepertinya sudah mendengar kejadian hari ini.
Profesor Dumbledore sepertinya sangat marah hingga bahkan anggota Wizengamot mengetahui mengenai hal ini. Dia hanya mengatakan keprihatinannya dan menyatakan akan menangani masalah ini bersama dengan anggota Wizengamot lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration to Harry Potter World: The Lady's Daughter
FanfictionEsme seorang anak yatim piatu memiliki sebuah rahasia. Dia seorang Transmigator yang disertai kemampuan Panel Skill. Saat dia bersiap menjalani hidup dan menghasilkan uang tiba-tiba seekor burung hantu mengantarkan surat penerimaan Hogwarts. "In...