Chapter 140: Advance Way

519 88 4
                                    

Esme yang masih berada di Perancis mendapatkan beberapa jenis beberapa jenis surat dari media koran dari beberapa negara seperti Perancis, Amerika, hingga Inggris. Mereka ingin mendapatkan wawancara eksklusif dengannya mengenai penemuan yang dia ciptakan.

Sebelumnya dia hanya berfoto saat dia menerima medali dan tidak banyak berkomentar atau memberikan penjelasan lengkap. Oleh karena itu, sekarang dia diburu oleh para reporter untuk di wawancara.

Tapi masalahnya dia akan segera kembali ke Inggris jadi agak sulit untuk menerima wawancara eksklusif. Ada surat dari Daily Prophet yang meminta untuk wawancara dengannya. Esme menebak bahwa kemungkinan akan bertemu dengan Rita Skeeter jika menerima tawaran wawancara ekslusif ini.

Mengingat respon darinya yang sering membuat orang jadi salah paham dan juga menulis berita yang aneh membuat Esme menjadi harus ekstra hati-hati.

Esme mengambil sebuah benda berbentuk bulat pipih dari tasnya dan menatapnya dengan serius. Benda bulat ini sekilas berbeda dari jenis bola penghangat yang biasa dia masukkan kedalam bak mandi. Karena benda bulat pipih ini berfungsi sebagai perekam. Meski masih belum sempurna tapi cukup untuk merekam selama beberapa jam.

Dia berencana menggunakan alat ini untuk membuat Rita Skeeter tidak bisa membuat atau memasukkan beberapa hal aneh saat wawancaranya.

Esme yang berniat pulang sehari sebelum waktu kembalinya memilih menghabiskan waktu dengan kakak dan ayahnya mempelajari satu dua hal terutama memperkuat kemampuan Patronusnya.

"Ngomong-ngomong kak, sebelumnya aku pernah melihat salah satu profesorku menggunakan Patronus untuk mengirim pesan. Apakah itu mungkin ?" tanya Esme pada Raphael.

"Tentu saja mungkin, kakak pikir kamu sudah tahu caranya." jawab Raphael.

"Aku belum pernah mencobanya." kata Esme.

"Sebenarnya sangat mudah, kamu hanya perlu mengeluarkan patronusmu dan mengatakan pesan apa yang kamu inginkan pada patronusmu." kata Raphael menjelaskan padanya.

"Hanya seperti itu ?" Esme bingung mendengar cara yang terlalu mudah untuknya. Tapi sebelumnya dia tidak melihat Profesor McGonagall mengatakan sesuatu pada patronusnya.

"Benar, hanya seperti itu, jika kamu benar-benar sudah mahir, bahkan kamu hanya perlu memikirkan apa yang ingin kamu lakukan dan patronusmu akan mengerti dengan sendirinya." kata Raphael lalu mendemonstrasikannya pada Esme.

Patronus Raphael adalah seekor kuda jantan yang elegan. Ketika kuda ini keluar dan berbentuk, Raphael hanya menatapnya sebentar sebelum kuda ini berlari ke hadapan Esme.

'Adikku sangat cantik.' suara dari patronus ini sangat mirip dengan suara kakaknya.

Esme langsung tersenyum lebar mendengar patronus itu benar-benar berbicara. Raphael kemudian menggerakkan patronusnya untuk berputar di sekitar Esme sebelum menghilang.

"Patronus kakak sangat cantik." kata Esme dengan pujian pada Raphael.

"Terima kasih, sekarang kamu bisa mencobanya. Cobalah dengan mengatakannya lalu mencoba dengan cara memikirkannya."

Esme mengangguk lalu memikirkan beberapa memori indah bersama kakaknya dan mengeluarkan seekor Lynx. Esme berbisik pada lynxnya lalu menyuruhnya pergi ke Raphael menyampaikan pesannya.

'Kakakku sangat tampan dan hebat!' Suara manis dari Esme terprojeksi dengan sangat jelas di depan Raphael. Mendengar pujian ini, Raphael tertawa geli.

"Apakah ayah boleh bergabung ?" Suara mr. Bonaccord terdengar dari pintu masuk.

"Tentu ayah." Esme dengan senang hati menambahkan pelatih untuk dirinya sendiri kali ini.

Transmigration to Harry Potter World: The Lady's DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang