Esme sedang di perpustakaan sedang membantu sekelompok anak-anak dari asrama lain untuk belajar untuk ujian yang akan segera datang. Dia duduk di antara banyak murid yang memiliki dasi berwarna berbeda dan menjelaskan pada mereka beberapa hal dan poin penting yang harus diperhatikan dalam ujian.
Esme memastikan dia menjelaskan semuanya, lalu membiarkan mereka mencatat beberapa buku yang bisa mereka baca untuk tambahan referensi belajar. Setelah menjadi guru tutor untuk para murid lainnya, Esme berniat menulis sesuatu di buku catatannya yang ada di dalam tasnya. Tapi dia membeku ketika dia membuka tasnya karena terdapat sebuah kotak kecil dan kertas yang terlipat di atasnya. Di dalam kertas tersebut tertulis kata 'Hari Ini' yang memiliki tulisan yang sangat dia kenal.
Hari ini ? Esme berpikir sejenak dan menyadari maksud kata tersebut.
Karenanya Esme membuka kotak yang menyertai catatan tersebut dengan percaya diri. Ada sebotol kecil ramuan keberuntungan di dalamnya. Esme segera mengantongi ramuan tersebut dan membereskan barang-barangnya. Kali ini dia mengeluarkan tas yang memiliki sihir peregangan terlebih dulu dan memasukkan semua barangnya ke dalam agar lebih mudah.
Dia masih berada diantara para murid lainnya yang sibuk dengan buku mereka masing-masing.
"Aku harus pergi ke kantor Profesor McGonagall untuk menyerahkan sesuatu, jika masih ada yang tidak kalian mengerti kalian bisa bertanya nanti malam." Kata Esme sebelum meninggalkan tempat duduknya. Tentu saja tidak ada yang bisa menahannya lebih lama.
Setelah itu dia keluar dari perpustakan dan meminum ramuan keberuntungannya dengan percaya diri. Ini mungkin adalah perdana bagi Esme meminum ramuan keberuntungan secara utuh karena dia bisanya hanya meminum untuk uji coba. Seharusnya ramuan ini bisa untuk membantunya mengatasi dan meningkatkan keberuntungan untuk beberapa jam kedepan.
Perasaan meminum ramuan keberuntungan sangatlah unik, dia merasa bahagia tanpa sadar dan juga pikirannya sangat jernih. Seperti semuanya akan berjalan lancar.
Melihat catatan di tasnya membuatnya sangat yakin apa yang akan terjadi padanya hari ini. Jadi dia bersiap dengan tenang lalu keluar dari perpustakaan tanpa menimbulkan kecurigaan pada orang lain.
Tepat tidak jauh dari pintu perpustakaan, Esme merasakan insting yang sangat kuat dan membiarkan kakinya mengikuti instingnya. Esme berjalan dengan tenang menyusuri lorong perpustakaan tanpa takut adanya masalah sama sekali.
Esme berjalan dan merasakan alarm hatinya berbunyi ketika akan berbelok ke lorong lain. Dia berhenti di ujung belokkan dan bisa merasakan adanya rasa bahaya jika di berbelok sekarang. Esme membuka selebar kertas peta kecil di kantongnya yang sudah dia persiapkan untuk melihat lokasi Ginny.
Memang ada tulisan nama Ginny di ujung lorong lain yang dia hindari. Selain itu ada suara gesekkan lantai yang halus dan bisa Esme dengar dari tempatnya berdiri. Tanpa berlama-lama lagi Esme akhirnya berbalik dan berjalan dengan langkah cepat setengah lari.
Setelah beberapa langkah, Perasaan tidak enak semakin terasa kali ini dia merasakannya jelas. Punggungnya bisa merasakan tatapan terbakar.
"Esme Bonnacord ?" panggil sebuah suara remaja laki-laki.
Esme refleks langsung berlari dengan cepat dan merasakan instingnya mengarahkannya bergerak. Bahkan dia sendiri juga tidak tau harus kemana, tapi instingnya sangat jelas dan bisa membantunya. Selain itu dia bisa mendengar suara gesekkan lantai yang sebelumnya halus kini menjadi jelas menandakan Basilisk yang di belakangnya berlari mengejarnya.
Dengan kecepatan penuh, Esme berlari menyusuri lorong dan berbelok di setiap lorong tanpa adanya kecelakaan berkat bantuan ramuan keberuntungan. Tidak ada murid sama sekali di lorong yang bertemu dengannya, ini juga berkat ramuan keberuntungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration to Harry Potter World: The Lady's Daughter
FanfictionEsme seorang anak yatim piatu memiliki sebuah rahasia. Dia seorang Transmigator yang disertai kemampuan Panel Skill. Saat dia bersiap menjalani hidup dan menghasilkan uang tiba-tiba seekor burung hantu mengantarkan surat penerimaan Hogwarts. "In...