Chapter 106: Egg

705 109 4
                                    

Chapter kali ini agak seru, jadi bagi pembaca yang tertarik dengan pemecahan logika silahkan bacanya pelan-pelan dan ada gambar juga yang bisa dipecahkan. Penulis juga ikut bermain saat menulis untuk bisa mengerti apa maksud teka-tekinya. :D

Quirrell menggerang kesal karena upayanya untuk memburu unicorn tampaknya semakin sulit dengan kehadiran para Centaurus yang sering berpatroli malam. Pada akhirnya dalam beberapa bulan dia hanya bisa memburu dua hingga tiga unicorn. 

Karena sulitnya untuk memburu unicorn, wajahnya masih tetap pucat dan semakin pucat. Belum lagi tuannya menghukumnya karena merasa dia gagal menjalankan misi. Tubuhnya semakin lemah setelah menerima siksaan selama beberapa minggu terakhir. Tapi akhirnya harapan muncul dan dia akhirnya bisa tersenyum.

 Alasannya adalah karena makelar yang dia minta untuk menyusupkan telur naga akhirnya sampai dengan aman di London bersama dengan telur naga yang dia minta. 

Malam ini dia memiliki janji untuk mengambil telur tersebut di Hogsmade. Karena hal ini, dia memiliki senyum senang sepanjang hari meski dia tampat agak pucat. 

Begitu malam tiba dan jam malam para murid berlaku, dia menggunakan jubah hitam yang menutupi seluruh tubuhnya dan menyelinap keluar menuju desa Hogsmade. Dia melewati jalan-jalan yang lebih sepi dan menemui sang makelar yang juga terselubuh jubah dan terlihat menatap sekitarnya dengan hati-hati. 

Quirrell yang datang membuat waspada sang makelar karena jubah hitam yang panjang. "Apakah kamu membawa telur naga yang kuminta ?" tanyanya dengan suara agak lebih berat dari aslinya. 

Sang Makelar langsung menyadari bahwa sosok di depannya adalah orang yang memesan telur naga darinya. "Tentu tuan, saya sudah membawanya." katanya sambil langsung membuka koper di tangannya dan mengeluarkan telur naga.

Telur naga berwarna coklat di serahkan pada Quirrell yang langsung meneliti telur tersebut. Sementara itu sang makelar tampak menunggu dengan gugup seperti ingin mengatakan sesuatu. 

Saat Quirrell selesai meneliti, dia kembali menatap sang makelar. "Kerja bagus," pujinya lalu mengeluarkan uang dari kantong dan menyerahkannya pada sang makelar. 

Menerima uang dari Quirrell, sang makelar langsung mengecek jumlah uang. Quirrell tampak akan langsung meninggalkan tempat tetapi segera di hentikkan oleh sang makelar. 

"Tuan! Maafkan aku tapi sepertinya jumlah uang ini agak kurang." katanya sang makelar sambil memegang kantung uang di tangannya. "Saya menemui masalah saat menyelundupnya telur ini jadi saya harus melewai pelabuhan Muggle. Jadi biaya yang dikeluarkan bertambah." 

Quirrell yang mendengarnya mengerutkan keningnya tidak senang. "Berapa yang harus di tambahkan ?" katanya dengan agak tidak sabar. 

Sang makelar kemudian menunjukkan angka lima dengan tangannya. Wajah Quirrell semakin tidak senang melihat jumlah yang harus dia bayarkan menjadi lebih mahal lagi. Jadi dia berpura-pura akan mengambil uang dari kantongnya tetapi langsung mengelurkan tongkat dan membunuh sang makelar dengan cepat sebelum lawan bisa merespon. 

Quirrell menatap mayat sang makelar yang meninggal dengan wajah kaget, lalu dia mengayunkan tongkatnya lagi dan mengubah mayat sang makelar menjadi batu untuk menyingkirkan bukti kematiannya. 

Setelah itu dia segera pergi dari lokasi dan kembali dengan telur naga di tangannya. Dia merasa agak puas dengan begitu, dia bisa segera memancing Hagrid untuk membocorkan cara melewati anjing bodoh yang menjaga pintu masuk. 

-

Keesokan harinya adalah hari Paskah. Dekorasi di Aula Besar meriah seperti tahun sebelumnya. Dengan hiasan patung kelinci dan telur berwarna warni yang terbang di langit membuat suasana menjadi meriah di pagi hari. 

Transmigration to Harry Potter World: The Lady's DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang